SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Desember 21, 2015

RELA MENINGGALKAN KELUARGA DEMI PENDIDIKAN JAWA BARAT

*) Catatan perjalanan training management for west java teachers di Adelaide Australia (Part-3)

Sebanyak 42 guru-guru di Jawa Barat terbang ke Australia selama tiga minggu. Guru yang tergabung dalam group 6 ini akan mengikuti training management di Kota Adelaide. Bagi banyak guru, berkunjung ke Australia merupakan hal istimewa. Apalagi dengan biaya Pemerintah Jawa Barat melalui program beasiswa pelatihan. Sayang, 2 orang guru lagi batal berangkat karena alasan sakit.

Group 6 peserta training merupakan group terakhir dari lima group sebelumnya yang sudah dikirim lebih awal secara bertahap sejak 16 Agustus 2013 lalu. Guru-guru SD dan SMP group enam, selama ini Australia Selatan ini akan bermukim di rumah penduduk setempat (house family) dari 22 Nopember hingga 13 Desember 2013. Seperti anak kos selama tiga pekan guru-guru harus terbiasa hidup dalam perbedaan. Perbedaan bahasa, cuaca, waktu, makanan dan pola hidup lainnya. Selain tentu saja mereka akan belajar banyak hal tentang sistem dan kebijakan pendidikan di kota multikultural tersebut.

Sebelumnya, guru-guru ini mengikuti seleksi tertulis Tes Potensi Akademik, Toefl dan wawancara bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung pada 4 Juni 2013 lalu. Sebulan kemudian hasil tes diumumkan. Dari sekitar 400 peserta dari guru-guru se Jawa Barat yang mengikuti tes, dipilih 270 orang yang akan diberangkatkan ke Australia. Guru-guru peserta tes itu adalah guru prestasi atau pengurus inti MGMP di daerah kota dan kabupatennya masing-masing di Jawa Barat.

Sebelum pemberangkatan training, peserta secara bertahap harus mengikuti pembekalan. Pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat melaksanakan kegiatan Pre Depature Training Managemen for Teachers di Lembang Bandung. Untuk group enam bersama group lima di Hotel Bumi Makmur Indah pada 3-5 Juli 2013. Di kegiatan ini peserta mendapatkan penjelasan dari berbagai nara sumber mulai hal yang teknis hingga kebijakan Pemerintah Australia.

Peserta group enam mulai terbang ke Australia pada 22 Nopember 2013. Sebelumnya mereka transit di Hotel Permata Bandara Tangerang satu malam. Selama di hotel, para peserta diberikan penjelasan teknik dari panitia. Disela acara tersebut, momen itu dimanfaatkan oleh peserta untuk melakukan konsolidasi kelompok untuk persiapan pelatihan di Adelaide. Seperti pembagian souvenir dan cinderamata, pengecekan perlengkapan hingga latihan paduan suara.

Jumat 22 Nopember 2013 pukul 14.00 guru-guru sudah bergerak masuk ke Bandara Soekarno Hatta. Di bandara internasional ini mereka menyiapkan keperluan administrasi keimigrasian. Menjelang maghrib peserta masuk ke ruang tunggu penerbangan. Sekitar pukul 20.00 pesawat Qantas sukses take off membawa para pahlawan tanda jasa ini menuju Australia.

Perjalanan sekitar enam jam tersebut memang bukan waktu yang pendek. Namun rasa penasaran guru-guru untuk menginjakkan kakinya di negeri kangoroo tersebut mengusir kelelahan tubuh yang sudah lama menunggu di bandara. Sekitar pukul 06.00 guru-guru berprestasi ini singgah di bandara Sydney. Yah, sebelum ke kota Adelaide setiap penerbangan internasional harus transit lebih dulu di kota Sydney.

Sambil menunggu jadwal penerbangan sore hari, peserta training menghabiskan waktunya melihat lebih dekat keelokan wajah kota Sydney. Beberapa tempat wisata sempat di kunjungi guru-guru berbagai mata pelajaran ini.
Pukul 14.00 hari sabtu 23 Nopember group enam sudah harus masuk ke ruang tunggu bandara Sydney. Mereka melanjutkan perjalanan ke kota Adelaide. Butuh sekitar 1 jam lebih perjalan menuju kota bersejarah tersebut. Setiba di airport Adeliade, masing-masing dua orang guru dijemput oleh house family masing-masing ke rumahnya. Selama tiga pekan pelatihan, guru-guru tinggal di rumah penduduk setempat (house family).

Pukul 14.00 hari sabtu 23 Nopember group enam sudah harus masuk ke ruang tunggu bandara Sydney. Mereka melanjutkan perjalanan ke kota Adelaide. Butuh sekitar 1 jam lebih perjalan menuju kota bersejarah tersebut. Setiba di airport Adeliade, masing-masing dua orang guru dijemput oleh house family masing-masing ke rumahnya. Selama tiga pekan pelatihan, guru-guru tinggal di rumah penduduk setempat (house family). Para guru rela berpisah dengan keluarga selama iga minggu demi kemajuan Pendidikan Jawa Barat. Semoga !. (bersambung)