SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

November 16, 2017

NENGOK SISWA, MALAH TERINGAT ALMARHUM WALIKOTA

Nengok siswa sakit, malah teringat sosok Ano Sutrisno. Walikota Cirebon sesaat dari 2013 hingga 2015. Ia harus pensiun hidup di dunia sejak 19 Februari 2015. Tuhan hanya mengijinkan dia hidup 59 di dunia ini. Pada bulan Februari 1955 ia lahir di Garut. Pada bulan yang sama tahun 2015 tanggal 19 ia harus rela melepas kefanaan dunia. Setelah dirawat di RS Tangerang sejak 24 Desember 2014.

Kendati tiada, rekam jejak Pak Ano masih dikenang. Saya tak kenal dekat dengannya, namun perkenalan sesaat karena tugas jurnalis, menyisakan kesan mendalam. Pejabat yang dikenal santun, cerdas dan terbuka dengan siapa saja. Selama menjalani tugas sebagai jurnalis, tak terlalu sulit untuk menemuinya dalam lonfirmasi berita atau sekadar diskusi. Sempat berjumpa foto bersama saat Prajabatan CPNS 2005. Saya pensiun menjadi jurnalis beralih menjadi abdi negara. Guru.

Sebagai abdi negara karirnya begitu moncer. Masuk ke kota Cirebon tahun 1981 sebagai staf pegawai di lingkungan pemda, saat itu masih bernama Pemerintah Kotamadya DT II Cirebon. Lalu menjabat sebagai Kaur Umum, naik menjadi Kabag Humas kemudian Kabag Umum dan Protokol.

Pada tahun 1997 diangkat menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah hingga 2001. Sebelumnya sempat sebagai Kabag penyusunan program selama lima tahun. Tahun 2001 karirnya kian cemerlang ditunjuk sebagai Asda Bidang Administrasi dan Pemerintah. Dilanjutkan menjadi Asda Umum dan Keuangan walau hanya satu tahun.

Tahun 2002 Ano menempatkan diri sebagai orang nomor satu di dunia PNS kota sebagai Sekretaris Daerah Kota Cirebon. Sayang, rel karirnya sempat anjok turun menjadi staf ahli Bappeda tahun 2008. Setelah itu ia memilih karir sebagai Kepala Badan Perpustakaan Daerah Jawa Barat walau hanya sesaat. Kekosongan posisi Bupati Kuningan membuat Gubernur Heryawan menunjuknya sebagai Plt.

Sejak 2008-2012 Ano Sutrisno dipindahtugaskan sebagai Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Jawa Barat. Dalam rentang waktu itu Ano harus berdinas kembali di Kota Cirebon. Gedung Bakorwil bertempat di daerah Krucuk Kesenden. Kota dengan sejuta kenangan, termasuk kenangan pahit sehingga harus menepi berkarir keluar kota Cirebon.

Godaan politik sempat menyeret dia dalam pertarungan calon walikota tahun 2008. Ano, yang diusung Partai Golkar berpasangan dengan M. Yasin, dari PKS. Kekalahan dalam pilkada oleh petahana membuat karir Ano harus di restart. Beruntung pilkada tahun 2013 ia berhasil unggul bersama pasangannya Nasrudin Azis yang kini menggantikannya sebagai walikota. Pada pilkada 2008 Azis sempat menjadi rival Ano, namun keduanya bernasib sama.

Kini Ano sebagai pemimpin tahu banget tentang birokrasi kota ini hanya tertidur tenang di TPU Kemlaten. Ia dimakamkan bersebelahan dengan H. Edo, mertuanya. Dengan dilindungi pagar besi pendek, dan tumbuh pohon bunga melati di atas atap makam. Dia hanya bisa menyaksikan dari jauh dinamika kota ini. Kota yang pernah ia bangun bersama masyarakat.

Ia tak akan kesepian menanti hari kebangkitan. Di depan makan ada masjid besar, bersebelahan ada warung. Pemiliknya adalah neneknya Kanza, orangtua siswa SMPN 4 kota Cirebon. Kanza yang sudah satu pekan sakit ditengok teman sekelasnya bersama walikelasnya, PaDE. Ruas jalan pintas alternatif makam membuat jalan ini banyak lalu lalang kendaraan. Pengendara yang memotong jalan Kangraksan dan Kemlaten. (PaDE)

MANUSIA BERTOPENG HADIR DI PESTA PERNIKAHAN KELUARGA KERATON

Ini sungguh mengejutkan. Sesuatu diluar dugaan. Anda boleh tidak percaya. Ada manusia topeng dalam resepsi penikahan keluarga keraton. Selama menghadiri resepsi pernikahan, baru ada kejadian ini. Biasanya the wedding party diisi acara hiburan dengan musik modern. Nah, kali ini suguhan hiburan pernikahan keluarga sultan Kacirebonan ini menampilkan tarian topeng khas Cirebon. Tarian manusia bertopeng.

Waktu terus bergerak siang. Satu demi satu penari tampil di depan para undangan yang hadir. Dengan mengenakan kostum tarian khas Cirebon, mereka silih berganti menggoyangkan tubuhnya. Satu orang berganti dengan memakai topeng. Penari lainnya tampil beregu. Tarian pertama dikenal dengan tarian topeng. Penari kedua membawakan tarian batik.

November 13, 2017

DUA HARI PUASA, TIGA HARI GURU MAKAN "GRATIS"

Waktu masih pagi. Jarum jam masih diangka sembilan. Satu persatu di meja ruang guru berderet hidangan makanan. Ada nasi, sayur asem ditemani pepes ikan peda, tahu tempe, sambel dan lalapan. Tak tertinggal krupuk ikut serta meramaikan. Tampak juga warna warni buah di dalam baskom plastik. Segar dan menyegarkan.

Ada tradisi yang baik di kalangan guru-guru sekolah ini. Menyiapkan sajian makanan dan atau minuman di ruang guru. Hidangan itu bukan karena ada kegiatan apalagi karena kedatangan tamu agung. Secara inisiatif ibu-ibu guru urunan dan memasak untuk kebutuhan mereka. Maklum, sejak sekolah ini menerapkan lima hari belajar selera makan guru-guru meningkat.

Pada hari Selasa, misalnya, hidangan sudah tersedia sejak pukul 9 pagi. Menu hidangan yang di atas akan memanjakan guru-guru selama mengajar di hari itu. Untuk menghilangkan haus dahaga disela mengajar, guru-guru bisa menikmati minuman segar es buah. Semua bisa disantap secara cuma-cuma alias gratis tis tis. Tapi syarat dan ketentuan tetep berlaku.

Tapi ingat. Mereka yang berminat makan gratis ini harus tahu jadwalnya. Karena tak setiap hari hindangan ini hadir. "Sajian makanan biasanya disiapkan hari Selasa, Rabu dan Jumat. Kalau Senin dan Kamis jadwalnya temen-temen yang berpuasa. Sedangkan Sabtu jadwal makan di rumah masing-masing. Soalnya disini lima hari belajar," ujar ibu guru yang semangat mencicipi es buahnya.

Diakuinya, pengadaan makanan di ruang kerjanya memang sudah berlangsung lama. Sebelum program full day school ada guru-guru di sekolah ini sudah terbiasa saling menyediakan makanan. Beragam tujuan diadakan jamuan itu. Karena alasan syukuran ulang tahun, naik pangkat, haji, dapat hadiah dan sebagainya. Sumber dana acara tersebut dana iuran guru atau pribadi. (*)

CIREBON BANGKIT, CIREBON LITERASI !

Sudah satu tahun gerakan literasi sekolah Kota Cirebon bergulir. Sudah banyak buku  yang di baca dan di reviu, kegiatan dan lomba yang diadakan, para siswa dan guru yang dilatih. Sudah banyak medali yang diberikan, narasumber dan karya buku dicetak.  Dan sudah semakin banyak  sekolah dilibatkan. Namun sudah berapa banyakkah rencana kerja ke depan? Ini menjadi pertanyaan serius bagi pegiat literasi di Kota Cirebon. Maju mundurnya gerakan ini,  akan berdampak  kebangkitan  Kota Cirebon.

Pernyataan terakhir mungkin saja ada yang merespon sinis. Seolah mendewakan literasi sebagai kunci dari peradaban. Anggapan itu wajar saja di tengah masyarakat kita semakin jauh dari budaya literasi. Tetapi kita jangan lupa. Fakta sejarah dunia membuktinya kemajuan peradaban negara-negara maju bermula budaya literasi yang sangat maju. Mereka memperlakukan ilmu pengetahuan beserta sumber dan medianya secara istimewa. Wajar jika kini kehidupan masyarakat cinta literasi tersebut lebih tertib dan aman.

APA SIH LITERASI ITU ?
Ada beberapa definisi yang menguraikan penjelasan tentang literasi. Menurut bahasa latin, literacy asal kata dari literatus yang memiliki pengertian a learned person atau orang yang belajar. Secara bahasa, literasi adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan kemampuan menulis dan membaca. Dalam bahasa Inggris, literacy adalah kemampuan membaca dan menulis (the ability to read and write) dan kompetensi atau pengetahuan di bidang khusus (competence or knowledge in a specified area). 

National Institute fo Literacy menjelaskan literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Sementara  Education Development Centre (EDC) menegaskan, lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis. Tetapi kemampuan individu untuk menggunakan segenap kemampuan dan keterampilan dalam membaca kata dan dunia. UNESCO menyatakan, literasi adalah hak semua orang sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat (komunikasipraktis.com).

Kemampuan literasi menjadi kebutuhan dasar manusia. Terlebih hidup di era kebebasan dan kebablasan informasi yang rentan dengan banyak berita sesat dan menyesatkan (hoax). Perlu ada filter, saringan dalam mecermati peredaran informasi yang berkembang. Budaya literasi yang baik akan mampu mengatasi permasalahan tersebut. Selain, tentu saja membaca dan menulis menjadi bagian tak terpisahkan dalam membentuk kualitas sumber daya manusia Indonesia yang lebih prima.

Cirebon literasi, menjadi keniscayaan jika kota ini ingin berkembang. Ada sebuah alasan penting mengapa Kota Cirebon perlu melanggengkan program literasi. Salah satu program yang massif dilaksanakan adalah tantangan membaca dari walikota (Cirebon Leader’s Reading Challenge). Tantangan dari kelanjutan program serupa di tingkat Jawa Barat dengan nama West Java Leader’s Reading Challenge.

Alasan penting pertama adalah manusia pada hakekatnya adalah makhluk literasi. Secara historis manusia adalah makhluk berakal, yang tidak semua makhluk hidup memilikinya. Dengan kekuatan akal tersebut manusia bisa bertahan hidup di dunia ini. Akal itu akan berfungsi dengan baik manakala digunakan untuk berfikir.

Kedua, manusia adalah makhluk pembelajar. Bagaimana Nabi Adam diajarkan oleh Allah Swt dan mengajarkan kembali kepada para Malaikat atas perintah Allah (QS. Al-Baqarah [2]: 31-32). Bagaimana Qabil melakukan pemakanam untuk saudaranya Habil melalui perantara burung gaga katas perintah Allah Swt, setelah terjadinya pertumpahan darah. Bagaimana wahyu pertama Nabi Muhammad Saw untuk membaca dan menulis (QS Al Alaq 1-5). 

Ketiga, begitu banyak keistimewaan orang-orang berilmu hingga akan dinaikan beberapa kali derajatnya bahkan dikategorikan sebagai jihad. Maka, agama pun mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Tidak tidak mewajibkan umatnya untuk pintar. Artinya belajar itu adalah kewajiban. Pintar itu adalah sebuah pilihan.

Keempat, gerakan literasi adalah gerakan nasional yang menjadi program unggulan pemerintah sejak tahun 2015. Program ini berdampingan dengan kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Melalui literasi dengan pembiasaan membaca buku non pelajaran diharapkan ada perubahan karakter siswa yang positif.  Pilihan buku bacaan yang mampu mengubah karakter adalah buku-buku bacaan membangun jiwa, bukan merusak jiwa. Dua kebijakan unggulan tersebut untuk mengejar ketertinggalan menuju Indonesia emas 2045 ke depan.


GLS KOTA CIREBON
Gerakan literasi di kota Cirebon yang sudah berusia setahun memberikan harapan baru bagi kemajuan kota ini. Pada 2 Mei 2016 lalu, Walikota Cirebon Drs Narsudin Azis SH bertempat di alun-alun Kejaksan secara resmi melaunching GLS. Setelah upacara Hardiknas itu Walikota berbincang melalui video teleconference dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di gedung Toko Buku Gramedia Cipto. Pada kesempatan itu, walikota berkeinginan di tingkat RW dibangun perpustakaan-perpustakaan.

Setelah satu tahun berjalan, pada 26 Mei 2017 siswa dan guru-guru peserta tantangan CLRC mendapatkan anugerah medali literasi dari walikota. Setidaknya 380 medali disiapkan Pemda Kota melalui Dinas Pendidikan setempat. Pengalungan medali dilakukan di halaman Keraton Kacirebonan. Dipenghujung acara secara resmi Kadisdik Drs H Jaja Sulaeman M.Pd atas nama walikota menetapkan tantangan membaca tahun kedua. Peserta siswa dan gurunya diperluas seluruh sekolah SD dan SMP di kota ini.

Ada banyak hal yang sudah dilakukan oleh tim pegiat literasi kota ini. Tim yang terdiri dari beberapa guru SD dan SMP yang mengorganisir diri dalam komunitas Gelemaca—Gerakan Literasi Masyarakat Cirebon Kota. Mereka bekerja tanpa pamrih, sekalipun dukungan materi dari pemerintah setempat alakadarnya. Namun selama setahun tim ini sudah dua kali menggelar event akbar di Mall Cirebon Super Block dengan beragam lomba dan kegiatan literasi.

Sudah melakukan expo literasi pada saat launching WJLRC di Pusdai Bandung 19 Desember 2016 dan expo pada event Jambore Literasi Jawa Barat di Sumedang 1-2 Nopember 2017. Untuk kegiatan Jambore Literasi sedikitnya ada 51 siswa yang mendapatkan anugerah medali dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Beberapa siswa mendapatkan medali istimewa langsung dari Pemerintah Australia Selatan.

TANTANGAN MASA DEPAN 
Cirebon masa kini pasti berbeda dengan Cirebon masa depan. Cirebon kota adalah kota dinamis masa pertumbuhan. Supra dan infra struktur kota ini yang kian membaik memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Berdasarkan renstra Pemerintan Propinsi Jawa Barat, Cirebon diproyeksikan akan menjadi kota metropolitan. Tentu ada resiko jika kota pesisir ini tumbuh sebagai kota besar. Perkembangan ekonomi  seringkali diikuti dengan berbagai permasalahan sosial yang muncul.

Kemampuan literasi, lagi-lagi akan memberikan dampak positif. Kemampuan SDM kota ini akan meningkat seiring membaiknya budaya literasi. Penduduknya tidak hanya sebagai penonton dan penikmat, tetapi juga ikut aktif terlibat aktifitas dalam memajukan kotanya. Akan lahir program-program progresif bagi kemajuan kota yang tidak berdampak besar terhadap masalah social dan lingkungan. Itu semua bisa terwujud jika kemampuan literasinya sudah baik.

Siswa literasi tahun ini adalah aset berharga bagi masa depan kota Cirebon.  Maka perlu dijaga secara berkelanjutan melalui program-program literasi yang terencana dan sinergis. Perlunya sinergisitas seluruh stakeholder karena tantangan masa depan Cirebon kota bukan semata milik petinggi kota Cirebon. Atau menjadi tanggung jawab guru, sekolah atau orangtua siswa. Tetapi nasib Cirebon ke depan adalah tanggung jawab bersama. Gerakan literasi yang memberikan efek multi dimensi bagi kehidupan wajib didukung oleh semua elemen jika merindukan Cirebon ke depan lebih maju dan baik lagi.

Perlu ada nutrisi untuk menjaga stamina dan tidak padamnya api literasi di kota ini. Dukungan pemerintah yang riil adalah terakomodirnya program literasi di dalam APBD. Terbangunnya sarana dan prasarana yang mendukung gerakan literasi masyarakat. Misalnya membuat taman bacaan, perpustakaan, menggelar even, lomba dan kegiatan mencerdaskan kelimuan, dan sebagainya. Guru-guru dan siswa tanpa lelah membudayakan membaca, menulis dan berdiskusi dengan beragam kemasan model dan metode. Jadi, (jika) Cirebon (mau) Bangkit, (maka) Cirebon (wajib)  ber-Literasi. Semoga… (*)

November 09, 2017

MENANGKAL "RACUN" BERITA HOAX


Oleh :
Deny Rochman

Masyarakat Indonesia kini semakin akrab dengan pemberitaan kegaduhan. Terlepas apakah itu berita faktual ataukah berita bohong. Tetapi hidup bersih tanpa berita hoax sesuatu yang mustahil di era keterbukaan saat ini. Setiap orang memiliki kebebasan dari menerima memberi informasi dan komunikasi. Apalagi usia berita hoax setua usia peradaban manusia. Sekarang terpenting bagaimana kita bisa hidup berdamai dengan pemberitaan hoax. Bisa belajar menjadi cerdas melalui pemberitaan hoax. Berita hoax bisa menjadi “racun” yang merusak sistem kehidupan.

November 03, 2017

BUKAN KADER DILARANG MIMPIN AUM

Apakah anda kader Muhammadiyah? Jika iya, bersiaplah mendapat amanah untuk memimpin Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Tetapi jika anda bukan kader maka anda tidak punya hak menjadi pemimpin sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lainnya yang menjadi amal usaha persyarikatan. Syarat menjadi kader satu diantaranya adalah mengikuti kegiatan pengkaderan yang diadakan oleh Muhammadiyah.


"Baitul Aqrom dan Darul Aqrom adalah pengkaderan utama dalam kaderisasi Muhammadiyah. Mereka yang bukan kader tidak punya hak memimpin amal usaha. Jika yang memimpin seorang kader maka AUM akan berjalan sesuai tujuan Muhammadiyah," tutur Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Karjani Akbar SH, Jumat (3/11).

Juli 29, 2017

EFEK KEJUT PPDB SISTEM ZONASI

Oleh:
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd.I

PPDB kota Cirebon penuh kejutan. Kendati pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru tersebut secara formal sudah tuntas. Kejutan pertama pemberlakukan sistem zonasi yang tahun-tahun sebelumnya tidak ada. Kedua, pudarnya pencitraan sekolah favorit dan tidak favorit. Kejutan ketiga adalah reaktif sejumlah masyarakat hingga pengakuan permohonan maaf walikota terhadap pelaksanaan PPDB tahun ini.

Juli 08, 2017

UJIAN BERAT KEPALA SEKOLAH

Oleh:
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd.I

Apa kabar calon kepala sekolah? Tahapan seleksi calon kepala sekolah SMP Negeri di Kota Cirebon memasuki babak baru. Pada 7 Juli 2017 empat nama cakep rangking teratas sudah diumumkan.  Mereka akan diproyeksikan mengisi jabatan kosong kepala sekolah pada tahun 2017. Namun sisa cakep lainnya nasibnya masih menggantung hingga 2018. Para kepala sekolah itu sudah dan bakal menghadapi ujian berat.

Juni 18, 2017

MEMBANGUN KEMITRAAN DEMI KUALITAS SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latarbelakang Masalah
Lomba Rangking Satu Siswa hasil kerjasama SMP4 Cirebon dengan Indosat
Sekolah dianggap sebagai minatur masyarakat, karena di sana hadir orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Mulai berbeda dari latarbelakang keluarga dari status sosial, ekonomi, budaya dan agama hingga perbedaan pemikiran dan kepribadian. Masalah yang ada di dalam keluarga dan masyarakat biasanya dijumpai juga di lingkungan sekolah. Maka pendidikan di sekolah kerap menjadi barometer dalam melihat masa depan bangsa. Jika kualitas pendidikan dan pengajarannya baik maka masa depan negeri ini juga akan baik. Wajar saja jika Pemerintah rela menganggarkan 20% keuangan negara dialokasikan untuk pendidikan demi masa depan bangsa yang mencerahkan.

Juni 15, 2017

KONSEP PENDIDIKAN IPS

Oleh:
Ahmad Septian

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Pengertian IPS
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum 2004 memang membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur, baik yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari social studies. Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975. Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Perpaduan ini disebabkan mata pelajaran tersebut memiliki objek material kajian yang sama yaitu manusia.

TERPANGGIL INGIN MEMBENAHI PENDIDIKAN

Nama Deny Rochman masuk dalam daftar peserta seleksi calon kepala sekolah untuk SMP  Negeri di Kota Cirebon. Bagi mereka guru aktifis di kota ini tidak asing lagi dengan nama Deny Rochman. Termasuk sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon. Maklumlah, pria asli Cirebon ini jejak rekam hidupnya selalu aktif dalam berbagai kegiatan, khususnya kegiatan pendidikan, sosial, keagamaan dan olahraga.

Keputusannya maju dalam bursa calon kepala sekolah berangkat dari niatnya untuk memajukan pendidikan di kota Cirebon. Selama ini potret pendidikan di kota ini belum membahagiakan sesuai harapan. Langkah beraninya itu berawal Jumat 9 Juni 2017, tersiar kabar di group WA literasi Kota Cirebon bahwa Dinas Pendidikan membuka pendaftaran calon kepala sekolah SMP. Saat itu saya tengah menemani isteri berbelanja kebutuhan dapur. Pendaftaran dibuka selama tiga hari, 12-14 Juni 2017.
UJI NYALI CALON KEPALA SEKOLAH

oleh :
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd.I

Guru-guru SMP Ne geri di Kota Cirebon di bulan Ramadhan ini akan mengikuti seleksi calon kepala sekolah (cakep). Mereka yang memilih ikut proses seleksi benar-benar punya nyali. Padahal calon kepala sekolah itu sudah ada yang akan mengisi kekosongan kursi kepala sekolah yang akan pensiun. Lalu apa yang menjadi pertimbangan panitia seleksi dalam memutuskan siapa guru yang memenuhi kriteria kepantasan sebagai kepala sekolah yang baru?

Menjadi kepala sekolah merupakan hak semua guru, untuk berada pada salah satu karir puncak profesi. Sayangnya tak semua guru memiliki kesempatan yang sama. Ada syarat dan ketentuan berlaku untuk menjadi kepala sekolah. Ada syarat tertulis tetapi ada juga syarat tidak tertulis. Dua syarat inilah seringkali membuat langkah guru-guru terhenti mencalonkan diri. Hingga penutupan terdaftar sekitar 15 guru peserta cakep, dari jumlah 18 SMP Negeri.

Ketentuan tertulis terlihat pada Surat Edaran Dinas Pendidikan Kota Cirebon tertanggal 8 Juni 2017. Surat tentang Seleksi Cakep SMP Negeri itu menyebutkan persyaratan umum dan persyaratan administatif. Ketentuan secara detail tertuang dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Namun kendati mudah secara kriteria aturan, tetapi tetap sedikit guru yang berminat.

KERJA GURU DIBAWAH TEKANAN

Oleh:
DENY ROCHMAN, S.Sos.,M.Pd.I
Guru IPS SMP Negeri 4 Kota Cirebon

Stop! Jangan anda bermimpi ingin menjadi guru profesional di abad 21. Jika anda tidak siap kerja dibawah tekanan dan tuntutan sebagai pekerja profesional. Ada banyak tantangan masa depan yang akan menjadi pekerjaan rumah guru-guru Indonesia. Untuk menyikapi tren futuralistik tersebut pihak pemerintah pun melakukan berbagai langkah kebijakan agar bangsa negara tetap eksis di era globalisasi. Salah satunya mendorong terus peningkatan kompetensi guru-guru agar bekerja profesional.

Juni 05, 2017

KETIKA GURU CURHAT KORBAN KEKERASAN

Suara guru itu terdengar parau. Ia bercerita tentang rekan kerjanya di sekolahnya yang dipukuli oleh orangtua siswa. Beruntung parang yang dibawah ayah anak ini tidak merobek robek tubuhnya yang sudah lelah seharian mengajar. Orangtua itu kalap karena anaknya menangis rambutnya dipotong kena razia gurunya di sekolah.

Kisah ini bukan cerita Aop Saedudin, guru SD di Majalengka yang pernah dipidanakan oleh orangtua siswa gara-gara mencukur rambut siswanya. Kisah itu dialami guru di daerah terpencil diluar pulau Jawa. Kisah dari banyak cerita lainnya dengan kasus berbeda diceritakan dan atau tidak sempat disampaikan langaung 102 guru-guru se- Indonesia dalam bintek di Hotel The Mirah Bogor 31 Mei - 2 Juni 2017.

Juni 01, 2017

PESERTA LOMBA INOBEL DEG-DEGAN

Apa kabar lomba inobel? Sejak Senin 15 Mei 2017 batas akhir pengiriman naskah lomba inovasi pembelajaran (inobel) ditutup para guru peserta lomba masih dibuat deg-degan. Mereka masih menanti hasil akhir seleksi naskah lomba yang dinyatakan lolos oleh pihak panitia lomba. Guru-guru tersebut kian penasaran karena pasca akhir pendaftaran pergerakan tahapan penilaian di website kesharlindung tidak bisa diakses dengan normal.

Berbagai curhat keluhan peserta berkembang di media sosial group facebook kesharlindung. Keluhan seputar perubahan data ceklis tahapan penilaian. Sebelum website trouble jumlah ceklis peserta sudah masuk tahap tiga bahkan ada yang sudah tahap empat. Namun setelah website kembali normal data ceklis berubah ada yang masuk tahap tiga tetapi ada juga yang sudah tertulis jawaban jika naskah inobel berangkutan tidak lolos.

Mei 31, 2017

GURU JANGAN MAU DIBAYAR MURAH

Dirjen GTK menyampaikan sambutan dalam pembukaan bintek
Cung siapa guru yang masih dibayar murah? Jika masih ada, bersiaplah untuk menundurkan diri menjadi guru jika anda mau dihormati kompetensinya sebagai guru. Di banyak negara maju keberadaan guru memiliki daya tawar yang tinggi.Karena tugas guru lebih berat daripada seorang dokter. Itu pun jika guru tersebut merasa sebagai guru profesional.

“Jika ada guru yang mau dibayar 50 ribu atau 200 ribu perbulan jangan mau, ya pilih keluar saja jangan jadi guru. Biar kompetensi guru dihormati. Kalau alasannya karena mengabdi, ya ga usah dibayar. Namanya juga kan pengabdian,” tutur Dirjen GTK yang biasa akrab disapa Pranata ini di depan 102 guru-guru SD dan SMP Peserta Bimbingan Teknis Perlindungan Profesi Guru di Hotel The Mirah Kota Bogor, Rabu (31/5).

Mei 30, 2017

GURU KORBAN REFORMASI KEBABLASAN

Jarum jam belum menunjukkan 8.30. Cuaca di stasiun Kejaksan Cirebon masih redup. Namun sebanyak 102 guru se-Indonesia sudah bersiap mengikuti Bimbingan Teknis Profesi Guru di Hotel The Mirah Bogor Jawa Barat, 31 Mei-2 Juni 2017. Satu diantara peserta itu adalah saya, Deny Rochman. Saya satu-satunya guru yang harus mengikuti Bintek itu dari Kota Cirebon. Hingga detik ini saya masih tercatat sebagai guru IPS SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Sebuah sekolah yang selama ini dikenal sekolah favorit berstandar nasional berbudaya lingkungan berbasis agama.

ENAKNYA JADI ORANG BERTAKWA

Berpuasa itu tujuannya agar menjadi orang bertakwa. Seperti yang tersurat dalam QS Al Baqoroh 183 tentang kewajiban berpuasa bagi orang-orang yang mengaku beriman. Sayangnya tak banyak orang menjalankan ibadah berpuasa secara totalitas. Padahal dengan berpuasa bersungguh-sungguh akan meraih derajat kemuliaan manusia tertinggi yaitu menjadi orang takwa. Mau tahu enaknya jadi orang yang bertakwa?

“Ada empat hikmah yang akan dirasakan oleh orang yang bertakwa. Pertama, dia akan dicintai oleh Allah. Layaknya orang yang dicintai, minta apa saja akan dikasih. Seperti seorang anak yang dicintai oleh orangtuanya dia akan diberi yang ia minta,” tutur ustadz Drs Tawang, M.Pd dalam kultum sholat dzhuhur di Masjid Nurul ‘Ilmi Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Selasa (30/5).

Mei 28, 2017

SULTAN MENGAKU TERHARU KEGIATAN LITERASI

Sultan Kacirebonan terharu dengan semangat literasi para siswa
Siapa yang tahu apa nama tempat ini? Pertanyaan itu disampaikan Sultan Keraton Kacirebonan Gusti Sultan Abdul Gani Natadiningrat kepada ratusan siswa peserta Anugerah Literasi 2017 bertempat di halaman Keraton Kacirebonan, Jumat (26/5) pagi. Yah, Keraton Kacirebonan  kendati sudah berdiri sejak 1808 masehi namun peninggalan bersejarah itu tidak sepopuler Keraton Kasepuhan dan Karaton Kanoman. Banyak siswa berkunjung untuk pembelajaran sejarah justeru ke Keraton Kasepuhan, padahal keraton Kacirebonan memiliki cerita sejarah dan peningalan tak kalah heroiknya
.

TANTANGAN LITERASI JILID KEDUA DIRESMIKAN

Kadisdik didampingi Sultan memukul gong petanda CLRC tahap kedua
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di Kota Cirebon terus bergerak. Selesai tahun pertama tantangan membaca dan menulis, kini tim CLRC—Cirebon Leader’s Reading Challenge menyiapkan tantangan kedua. Secara resmi gerakan literasi jilid kedua sudah diformalkan oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon bersamaan dengan penganugerahan medali literasi tahun pertama di Kerarton Kacirebonan, Jumat (26/5). Pada tahun kedua ini diharapkan jumlah sekolah akan banyak terlibat dalam gerakan membaca siswa.

Mei 27, 2017

AWAL GERAKAN LITERASI TANPA ANGGARAN PEMDA

Kadisdik Kota Cirebon memberikan apresiasi terhadap kinerja tim literasi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Drs H Jaja Sulaeman, M.Pd berkali-kali menyampaikan apresiasi, terima kasih dan penghargaan kepada tim literasi di kotanya. Berkat perjuangan tim pegiat CLRC—Cirebon Leader’s Reading Challenge, program literasi di kota Cirebon sudah membuahkan hasil positif dalam menumbuhkan minat baca para siswa. Sekalipun secara formal Pemerintah Daerah Kota Cirebon di awal kegiatan belum menganggarkan kegiatan tersebut.

PEGIAT LITERASI KOTA CIREBON TERBITKAN BUKU

Empat srikandi penulis buku bersama Kadisdik dan Sultan
Ada yang istimewa dipenghujung bulan pendidikan nasional dan diawal bulan Ramadhan. Pendidikota Kota Cirebon melaunching dua kegiatan sekaligus, peresmian gerakan CLRC jilid ke-2 dan peluncuran buku literasi. Menariknya, dalam launching buku tersebut beberapa siswa dan satu kepala sekolah membacakan puisi di depan ratusan peserta acara Anugerah Literasi 2017 di Keraton Kacirebonan, Jumat (26/5) pagi.

Buku tersebut ditulis oleh para pegiat literasi  yaitu Iis Nuraeni, M.Pd (guru SMP Negeri 1 Kota Cirebon), Novi Nurul Khotimah, M.Pd  (Kepala SDN Pelandakan), Hj Apriani Dinni Siti Nurbaini, S.Ag.,M.Pd.I (Kepala SDN Karya Mulya), Eva Resna Hendawati, M.Pd (Kepala SDN Sadagori I). Mereka menulis buku berjudul Penaku Melahirkan Sajak, Antologi Puisi Guru dari Kota Wali.  Sementara  buku berjudul Pendidikan dalam Perspektif Guru merupakan karya tunggal Iis Nuraeni, M.Pd.

FANTASTIS... 10 BULAN BACA 94 BUKU

Annisa (depan) dan Hana sebagai pembaca terbanyak buku. .
Jika anda orang dewasa, berapa buku yang bisa dibaca dalam waktu 10 bulan? Nah ratusan siswa literasi dalam waktu yang sama sedikitnya mampu menyesaikan membaca 24 buku. Bahkan ada satu siswa yang bisa mencapai 94 buku non mata pelajaran yang ia baca. Itu pun harus mereka review dalam tiga bentuk media dan mempresentasikan di dalam kelompoknya masing-ma
sing. Siswa SD dan SMP tersebut adalah peserta program gerakan literasi Cirebon Leader’s Reading Challenge (CLRC).

Mei 26, 2017

ANUGERAH LITERASI DIGELAR DI KERATON KACIREBONAN

Anugerah Literasi 2017 dilaksanakan di Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Jumat (26/5) pagi mendadak ramai. Ratusan siswa, guru, kepala sekolah dan undangan lain memadati halaman kesultanan. Mereka hadir untuk mengikuti acara Anugerah Literasi 2017 yang diadakan oleh para pegiat literasi Cirebon Leader’s Reading Challenge (CLRC). Sebanyak 380 insan literasi kota ini akan menerima penghargaan Walikota Cirebon melalui Dinas Pendidikan atas prestasi yang diraihnya.

Secara simbolis, pengalungan medali literasi sudah dilakukan oleh walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis, SH kepada perwakilan siswa, guru dan kepala sekolah. Pengalungan itu dilakukan usai upacara Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2017 di alun-alun Kejaksan. Sementara pengalungan medali secara lengkap terhadap peraih anugerah literasi dilakukan di Keraton Kacirebonan Pulasaren Kota Cirebon Jumat pagi.

Mei 23, 2017

KARYA NOVEL KANG ABIK DIANGGAP SAMPAH

SALAM LITERASI novelis, guru dan siswa SMPN 4 Kota Cirebon
Apa yang menjadi kendala utama orang menulis buku? Dan tantangan apa yang pernah dihadapi penulis hebat? Pertanyaan ini terungkap dalam sesi tanya jawab acara Dakwah dengan Pena dengan nara sumber novelis best seller Ustadz Habiburrahman El-Shirazy. Kendati sebagai penulis hebat, kang Abik demikian biasa ia disapa, juga pernah mengalami kendala dalam menuangkan dan mengembangkan ide dan tulisan novelnya. Bahkan pernah ada pihak yang menilai tendensius jika karya novelnya dianggap sampah.

“Pernah ada orang yang iri dengan karya novel saya Ketika Cinta Bertasbih yang akan difilmkan. Orang tersebut mempengaruhi pihak film, ngapain memfilmkan novel sampah punya Habiburrahman. Buang-buang duit saja,” tutur Kang Abik menirukan ucapan kebencian dari orang tersebut kepada pihak sineas. Namun setelah Kang Abik membeberkan data-data prestasinya baik penjualan buku dan penghargaan yang ia terima pihak produser film tersebut semakin yakin. 

INI ALASAN KANG ABIK MENULIS NOVEL ISLAMI

Siapa yang tak kenal dengan novelis ustadz Habiburrahman El-Shirazy. Penulis novel best seller Indonesia yang laris difilmkan tersebut Selasa (23/5) pukul 13.00 berkesempatan hadir di kota Cirebon. Kang Abik, demikian biasa akrab disapa hadir memenuhi undangan Kang Dede Muharam, pengusaha muslim sukses asal Kota Cirebon.  Alumni Univesitas Al Azhar Mesir ini hadir dalam acara Dakwah dengan Pena yang bertempat di Gedung Pertemuan Andalus City Kebon Pelok Kota Cirebon.

Acara yang dipadati para pecinta novel Islami ini dibuka dengan pembacaan ayat suci al Qur’an oleh siswa CIS (Cirebon Islamic School) kemuadian dilanjutkan sambutan dari Kang Dede Muharam (KDM). KDM bercerita jika dirinya dengan kang Abik sudah kenal lama semasa kuliah di Al Azhar Mesir. Pihaknya berharap dengan kemampuan menulis novel dan sinemanya Kang Abik bisa membuat pondok pesantren plus. 

PETASAN DAN SAKRALITAS PUASA

Oleh:
Deny Rochman

Sakralitas bulan Ramadhan beberapa tahun belakangan ini mulai pudar. Suasana tak berbeda tampaknya akan dirasakan pada bulan puasa tahun ini yang dimulai Sabtu 27 Mei 2017. Khusyuan orang-orang beriman dalam berpuasa terganggu dengan aktifitas sebagian masyarakat yang menyalakan petasan atau kembang api. Suara ledakan petasan atau kembang api itu akan terasa mengganggu saat umat Islam sholat tarawih, istirahat malam, pagi usai sholat shubuh dan tengah hari.

Aktifitas lainnya adalah kebijakan pemerintah yang mengembangkan sikap toleransi yang dianggap keliru. Umat Islam yang berpuasa harus menghormati mereka yang tidak berpuasa. Sebelumnya orang tidak berpuasalah yang harus menghormati orang-orang yang berpuasa. Kebijakan ini berdampak pada tidak saja jumlah orang yang berpuasa bertambah, tetapi mereka yang berjualan di siang hari akan semakin banyak. Secara langsung hal itu akan mengganggu kenyaman dan ketenangan umat berpuasa.

Fenomena lain yang marak di bulan puasa kekinian adalah perilaku ekonomi konsumtif umat Islam. Budaya konsumtif meningkat tajam daripada pada hari-hari biasanya. Hal yang tiada di bulan biasa namun diada-adakan pada musim puasa ramadhan. Awal puasa, selama dan akhir puasa catatan anggaran rumah tangga keluarga dan perusahaan banyak dipadati dengan pengeluaran belanja kebutuhan sandang dan pangan. Masjid, surau, mushola dipadati pada minggu pertama puasa, selebihnya kepadatan itu beralih di pasar-pasar dan mall.

KETERTIBAN UMUM
Tiga fenomena dari banyak hal yang terjadi selama bulan puasa, hal yang sangat menggangu ketertiban umum adalah suara ledakan petasan atau kembang api. Petasan ataukan kembang api jika menimbulkan suara ledakan yang keras akan menganggu ketenangan masyarakat. Apalagi jika aksi “bakar-bakaran” ledakan itu dilakukan pada saat umat Islam dalam suasana khusyuk. Ketenangan dalam beribadah sholat tarawih, waktu istirahat malam, usai shubuh dan siang hari.

Dalam kondisi tersebut peran negara sebagai institusi harus hadir ditengah-tengah masyarakat untuk menciptakan ketertiban umum. Jangan sampai ada upaya pembiaran sehingga menimbulkan benturan sosial horisontal antar anggota masyarakat. Mereka yang mengedarkan, menjual, memakai dan pihak yang terganggu. Seyogiyanya aparat negara, apakah pihak kepolisian, Sat Pol PP atau MUI melakukan imbauan dan penertiban hal-hal yang berpotensi mengganggu jalannya ibadah puasa umat Islam.

Sejarah mencatat, fenomena keresahan petasan atau kembang api memiliki akar sejarah panjang dalam kehidupan bangsa Indonesia. Bahkan upaya  pelarangan peredaran petasan pernah muncul pada masa pemerintahan Belanda lebih-lebih pada rezim Soeharto. Dalam Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang bunga api, di dalamnya disinggung mana benda yang boleh dan mana benda yang tidak boleh diledakan.

Termasuk tertera dalam Pasal 187 KUH Pidana tentang bahan peledak sudah diatur soal bahan peledak yang dapat menimbulkan ledakan serta dianggap mengganggu lingkungan masyarakat. Dalam UU dijelaskan, pembuat, penjual, penyimpan, dan pengangkut petasan bisa dikenakan hukuman minimal 12 tahun penjara hingga maksimal kurungan seumur hidup.

Beratnya ancaman membuat mereka yang terlibat dalam dunia petasan membuat mencari cara agar produk dan budayanya tetap langgeng di masyarakat. Caranya daya ledak petasan diubah menjadi kemasan kembang api untuk menghindari jerat hukum tersebut. Tetapi nyatanya ledakan kembang api tak kalah dahsyatnya dengan ledakan petasan. Termasuk kembang api yang diluncurkan ke udara dentumannya meluas dalam radius puluhan meter.

Melihat sisi negatifnya lebih banyak alangkah baiknya pemerintah menertibkan petasan dan atau kembang api yang memiliki daya ledak yang mengganggu ketertiban umum. Dalam penggunaannya harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dan waktu istirahat. Pengaturan itu sudah mulai disosialisasikan ke berbagai pihak terkait termasuk para pedagang kebang api dan masyarakat luas. Jika ada pelanggaran ketentuan maka pihak aparat memiliki kewenangan untuk bertindak.

Secara makro, imbau kepada seluruh warga selama bulan suci ramadhan diantaranya : (1) Tidak makan dan minum ditempat umum jika tidak sedang berpuasa; (2) Tidak menyalakan petasan, kembang api atau suara yg mngganggu orang yg sedang berpuasa saat sholat tarawih, tadarus dan waktu istirahat malam; (3) Memperbanyak ibadah, amalan sholeh, menyemarakkan dan memakmurkan kegiatan berpuasa di masjid. (*)

*) Tulisan pernah dimuat di koran harian Radar Cirebon Selasa 23 Mei 2017.

**Penulis adalah pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kab. Cirebon

Mei 22, 2017

PETASAN DAN SAKRALITAS PUASA

Oleh:
Deny Rochman

Sakralitas bulan Ramadhan beberapa tahun belakangan ini mulai pudar. Suasana tak berbeda tampaknya akan dirasakan pada bulan puasa tahun ini yang dimulai Sabtu 27 Mei 2017. Khusyuan orang-orang beriman dalam berpuasa terganggu dengan aktifitas sebagian masyarakat yang menyalakan petasan atau kembang api. Suara ledakan petasan atau kembang api itu akan terasa mengganggu saat umat Islam sholat tarawih, istirahat malam, pagi usai sholat shubuh dan tengah hari.

Aktifitas lainnya adalah kebijakan pemerintah yang mengembangkan sikap toleransi yang dianggap keliru. Umat Islam yang berpuasa harus menghormati mereka yang tidak berpuasa. Sebelumnya orang tidak berpuasalah yang harus menghormati orang-orang yang berpuasa. Kebijakan ini berdampak pada tidak saja jumlah orang yang berpuasa bertambah, tetapi mereka yang berjualan di siang hari akan semakin banyak. Secara langsung hal itu akan mengganggu kenyaman dan ketenangan umat berpuasa.

Mei 18, 2017

BOSNIA MENYESAL HIDUP BERTOLERANSI

PELAJARAN SANGAT BERHARGA
DARI GENOSIDA UMAT ISLAM BOSNIA
(Refleksi Terhadap Toleransi Beragama)


Pada abad ke-13, Bosnia adalah negara dengan mayoritas Muslim. Mereka hidup damai dengan kaum minoritas. Pada masa itu, setidaknya ada 45 persen dari 4,7 juta warga Bosnia memeluk agama Islam. Sisanya adalah Kristen Ortodoks, Katolik, Protestan, dan lainnya.

Arus modernisasi membuat penduduk Bosnia mengikuti gaya Eropa pada umumnya. Identitas agama tidak lagi terlihat mencolok. Semua hidup berdampingan dengan damai dalam bingkai kerukunan antarumat beragama.

Kehidupan Muslim dengan nilai-nilai Islamnya lambat laun pudar di negeri Balkan. Diskotek dan bar muncul di setiap sudut kota. Tak ada lagi jarak antara Muslim dan non-Muslim. Mulai dari cara berpakaian, bergaul, hingga merayakan hari-hari besar keagamaan. Semuanya membaur atas nama besar toleransi.

Dalam diary yang ditulis Zlatan Filipovic--seorang gadis Muslim yang terlahir dalam keluarga terhormat di Sarajevo yang menjadi ibu kota Bosnia--diceritakan bagaimana sekulernya warga Muslim sebelum 1992. Pada masa itu, tak ada lagi wanita Muslim yang memakai kerudung. Kaum lelaki juga hampir sama dengan para lelaki non-Muslim lainnya.

POSTER MASALAH EDUKASI DILOMBAKAN

Peserta sedang mencermati poster karya Deny Rochman, Guru SMP4Cirebon
Ada yang menarik dalam Seminar Nasional Guru di Swiss-Belhotel Jakarta Pusat 9-12 Mei 2017 lalu. Semnas yang bertemakan Membangun Profesionalisme Guru di Era Global tersebut ada beberapa pemrasaran. Ada pemrasaran utama dari kalangan guru besar, ada pemrasaran dari guru-guru berupa presentasi makalah, tetapi ada juga presentasi guru berupa poster masalah pendidikan.

Semula tidak sedikit guru yang bingung menterjemahkan ketentuan panitia dalam lomba poster. Sebelumnya setiap peserta diminta untuk mengirimkan abstrak karya tulisanya satu bulan sebelumnya, kemudian dikirim karya tulis lengkapnya jika dinyatakan lulus verifikasi penilaian juri dari unsur dosen. Namun dari karya tulis guru tersebut ada yang diminta menyiapkan makalah dan slide presentasi, tetapi ada juga disuruh membuat poster.

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA HINDU BUDHA

Setelah melalui masa praaksara, masyarakat Indonesia memasuki masa kehidupan yang baru, yaitu masa Hindu-Buddha. Masa ini sering kali disebut juga dengan masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur budaya India di kepulauan Indonesia. Pada masa ini, banyak kemajuan yang dicapai dalam pemikiran dan hasil-hasil budaya. Bagaimanakah perkembangan masyarakat Indonesia pada masa ini?

KEHIDUPAN MANUSIA PADA MASA PRA AKSARA

 1.       Mengenal Masa Praaksara
Sebelum mempelajari tentang bagaimana kehidupan masyarakat di Indonesia pada masa praaksara, terlebih dahulu kamu harus memahami apa yang dimaksud dengan masa praaksara. Agar kamu memahaminya, carilah informasi mengenai pengertian masa praaksara dari berbagai sumber, seperti buku bacaan, ensiklopedi, internet, atau sumber lainnya,kemudian kerjakan 


LOMBA GURU BERPRESTASI SEPI PEMINAT

Gupres dari SMPN 4 Kota Cirebon sedang diselesi tim juri
Kota Cirebon kembali melakukan seleksi guru berprestasi tahun 2017. Bayangkan dari 40 sekolah SMP negeri dan swasta di kota ini hanya 17 orang guru yang mengikutinya bertempat di SMP Negeri 18 Kota Cirebon, Rabu (17/5).  Itupun masih ada peserta mengundurkan diri gara-gara terkena aturan panitia karena tidak boleh merangkap lomba lain di tingkat nasional yang diadakan oleh Kemdikbud.

LOMBA INOBEL TERANCAM VIRUS WANNA CRY

foto: Deny Rochman saat menjadi peserta dan pemoster seminar nasional
Lomba Inobel. Apaan tuh? Banyak pertanyaan rekan guru-guru di sekolah yang menghampiri saya sambil mengucapkan selamat karena saya dinilai telah lolos seleksi lomba inobel. Ini terjadi setelah postingan rekan guru sekolah lain di kota saya menjadi viral di group what’sapp (WA). Lomba Inobel tahun 2017 merupakan tahun perdana mengadu keberentungan saya diajang bergengsi guru tingkat nasional tersebut.

Saat mendengar Istilah inobel hampir tertukar dengan penghargaan nobel bagi mereka yang telah melakukan penelitian luar biasa bagi kehidupan di dunia. Inobel ternyata singkatan dari inovasi pembelajaran. Sebuah ajang lomba penelitian bagi guru-guru yang telah menghasilkan inovasi dalam pembelajaran yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Penilaian lomba inobel lebih panjang daripada lomba Olimpiade Guru Nasional (OGN) atau Lomba Guru Berprestasi.   

Mei 17, 2017

HIDUP DI NEGERI SEJUTA OKNUM

Catatan: PaDE ROCHMAN

Negeri tak bertuan. Kesan itu ada menggambarkan bangsa Indonesia masa kini. Sejak rezim Jokowi berkuasa, kegaduhan demi kegaduhan terus terjadi. Semua terkesan liar tanpa kendali. Komando tak lagi ada dari mereka yg memiliki otoritas legalitas formal pemerintahan. Ironinya di internal penguasa pun sering terjadi overlap, ada komando dibawah komando.


Beberapa kali terjadi kebijakan kontroversi pemerintah bagaikan bola tenis yang dilempar sama lempar sini. Semua lepas tangan, cuci tangan. Belum lupa dalam ingatan kita kasus kenaikan pajak bermotor yang memicu kegaduhan publik. Tak kurang Presiden Jokowi pun angkat bicara dan heran dg kebijakan itu. Kapolri Jenderal Tito dan Menkeu Sri Mulyani pun saling berbalas statmen. Diping pong saling ngacungkan jari telunjuk.

LITERASI DAN KEBANGKITAN BANGSA

(Sebuah Upaya Melegitimasi Budaya dan Apresiasi Membaca)
Oleh: DEWI PUJIATI, S.Pd


Pengalaman adalah guru terbaik bagi seseorang. Sering kita mendengar ungkapan seperti itu. Dan saya menyetujuinya seribu persen. Salah satu pengalaman yang sangat membekas bagi saya adalah mendapat short course ke Kota Adelaide,South Australia pada tahun 2013. Bukan untuk pamer pernah  ke Luar Negeri, namun pengalaman berharga yang terekam oleh mata hati saya jauh lebih utama. Pengalaman yang begitu membekas dari banyaknya pengalaman lain perjalanan tersebut adalah, menyaksikan prosesi penyerahan medali seorang kepala sekolah kepada para siswa yang berhasil membaca banyak buku. Usut punya usut, kegiatan tersebut adalah Premier’s Reading Challenge (PRC). Yakni sebuah penghargaan membaca kepada para siswa dari seorang pemimpin. Program tahunan pemerintah South Australia sudah menjadi tradisi selama puluhan tahun.

Mei 13, 2017

117 GURU BERSAING DALAM LOMBA OLIMPIADE

Sebanyak 117 guru SD dan SMP di Kota Cirebon mengikuti lomba Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat kota Cirebon, Sabtu (13/5). Seleksi tingkat kota tersebut dipusatkan di SMP Negeri 18 Kota Cirebon Jalan Pronggol Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk. Di tempat yang sama namun berbeda waktu, akan di pemilihan guru, tenaga kependidikan, kepala sekoh dan pengawas berprestasi.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Cirebon Dra Sriwahyuning Hadi M.Si mengatakan, jumlah peserta OGN di kotanya tersebut terdiri dari guru kelas SD sebanyak 21 orang, sedangkan guru SMP sebanyak 96 orang. Jumlah guru SMP tersebut terdiri dari lim mata pelajaran yang dilombakan yaitu Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.  

Mei 11, 2017

CARA MENULIS ORANG SIBUK

Menulis itu pekerjaan yg cukup menyita waktu. Karena bahasa lisan mjd sarana komumikasi yang utama dalam pergaulan. Itulah makanya banyak orang, khususnya ibu-ibu berkeluarga yang tak mungkin sempat menulis karena waktunya habis tuk pekerjaan di kantor dan di rumah. Bagaimana dengan bapak-bapak? Pada bae alasane.


Hal yang paling sulit dalam menulis adalah saat harus menulis yang memiliki bobot ilmiah.. Tulisan kita harus logis, sistematis, rasional dan empiris. Perlu dukungan teori, konsep, fakta dan contoh kasus. Ini yang bikin banyak orang berkerut dahi dan memejamkan mata sesaat. Padahal untuk bisa menulis seperti itu perlu ada waktu cukup, perlu buku-buku dan referensi memadai. Jadi gimana mau nulisnyaaaa...?