SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

November 09, 2010

14 MAHASISWA LOLOS SIDANG PROPOSAL TESIS


Sebanyak 14 mahasiswa pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengikuti Sidang Ujian Proposal Tesis, Selasa (9/11). Hasil akhirnya, seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan Islam tersebut dinyatakan lulus, kendati dengan catatan. Namun demikian, paling tidak ini merupakan langkah awal yang baik untuk menuju penyelesaian studi magister pendidikan di kampus itu tepat waktu.

Satu dari 14 mahasiswa yang mengikuti ujian sidang adalah Deny Rochman. Guru SMP Negeri 4 Kota Cirebon ini judul penelitiannya diterima oleh tim penguji. Judul yang diangkat adalah Pola Pendidikan Budi Pekerti dan Profesionalitas Guru serta Dampaknya Terhadap Perilaku Siswa di SMP Negeri 4 Kota Cirebon.

November 08, 2010

PERAN PENCAK SILAT DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ATLET*)

Oleh : Deny Rochman, S.Sos**)

A. Pendahuluan
Manusia diciptakan oleh Allah Swt terdiri dari unsur jasmani (fisik) dan rohani (psikis). Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Jika jasmani bersifat kasar, bisa diraba, sedangkan rohani bersifat halus, sulit diraba. Unsur rohani sering disebut dengan ruh (jiwa), nafs (nyawa), qalbu (hati/nurani), aqal (pikiran) dan hawa (nafsu). Dari dua unsur tersebut, manakah yang paling dominan mempengaruhi manusia?

Syaltout berpendapat bahwa ruh adalah suatu kekuatan yang dapat menyebabkan adanya kehidupan pada makhluk seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Ruh pada diri manusia disamping dapat memberikan kehidupan juga memberikan kemampuan kepada manusia untuk merasa dan berpikir.

50 SISWA IKUTI UJIAN TAPAK SUCI

Sebanyak 50 siswa perguruan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Cirebon mengikuti ujian kenaikan tingkat selama dua hari, Sabtu-Minggu (6-7/11). Ujian yang bertempat di SMK Muhammadiyah Lemahabang Kab Cirebon tersebut, selain diuji ketangkasan jurus, ketahanan fisik, juga kekuatan mental siswa. Materi yang diberikan antara lain Al Islam Kemuhammadiyahan, Ketapaksucian, Keorganisasian, Psikologi Olahraga, Mental Beladiri dan tata gerak. Selaku dewan penguji adalah para pendekar dan kader-kader di Kota/Kab. Cirebon.

September 21, 2010

ISTRI WAFAT, WANITA DILARANG KE MAKAM

Kabar duka tengah menyelimuti keluarga besar Muhammadiyah Lemahabang. Menyusul wafatnya istri ketua pimpinan cabang setempat Bapak H Herman Abdullah, Senin (20/9) malam pukul 23.30 akibat serangan jantung. Jenazah dikebumikan di tempat pemakaman umum di Desa Sindanglaut (pancuran) Lemahabang Kab. Cirebon, Selasa (21/9) pukul 10.30.

Sejak tengah malam setelah kabar wafatnya “Sang Pencerah” wilayah timur Cirebon tersebut, anggota, simpatisan dan warga Muhammadiyah sudah berkumpul di kediaman ketua PCM tersebut di Desa Sindanglaut. Pagi hari, satu persatu rombongan pelayat taziah ke rumah duka, baik rombongan jamaah pengajian, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab Cirebon, sekolah-sekolah, partai hingga warga.

Sebelum pemakaman, seperti biasa jenazah disholatkan. Karena musholanya kecil, maka proses penyolatan berjalan bertahap, sesuai kedatangan pelayat. Setelah sanak famili datang dari Jakarta, jenazah siap diberangkatkan. Ketua PCM Herman Abdullah berpesan di depan pengantar, agar perempuan dilarang mengantar ke makam. Kepada pengunjung diminta untuk tidak duduk atau berdiri diatas makam sekitarnya karena haram. Selama membawa jenazah agara tidak ngobrol atau berdikir keras, cukup berdoa di dalam hati.

Semua pihak mengaku kehilangan sosok istri setia Bapak Herman Abdullah. “Ini jadi ujian berat bagi Pa Herman. Diusianya yang kian senja, suami istri biasanya sedang akrab-akrabnya. Semoga Pa Herman tetap tabah,” harap Pa Cheppy, ketua Majelis Wakaf PCM Lemahabang disela pemakaman. (*)

Mei 30, 2010

DICARI, ISLAM YANG MEMBAWA KE SURGA


Oleh : Deny Rochman

“Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam.” Demikian potongan ayat al Quran yang sering saya dengar dalam berbagai kesempatan kegiatan keagamaan Islam. Tentu sebagai muslim, saya yakin kalo Islam adalah satu-satunya agama yang membawa keselamatan manusia di dunia dan akherat. Kendati umat agama lain pun tentu saja mengklaim bahwa agama merekalah yang paling benar. Tapi biarlah klaim mengklaim itu bagian dari dinamika kehidupan ini. Biar ada tantangan.

Sebagai muslim, yang bikin kita pusing adalah kian banyaknya varian Islam bermunculan. Saya tidak mungkin harus menyebut satu persatu nama kelompok tersebut. Hadist sendiri menyebutkan 73 golongan (umat Islam) akan masuk neraka, kecuali satu yaitu mereka dari golongan ahli sunnah waljamaah. Yang pergegang teguh pada al Quran dan sunnah Rosul. Apakah jumlah golongan itu bertambah? Saya tidak yakin karena belum pernah melakukan survai atau kajian. Namun yang pasti, semua kelompok mengaku yakin kalo ajaran Islam mereka akan membawa kehidupan abadi di surga. Sama yakinnya umat agama lain yang bisa hidup nyaman di alam akherat sana.

Inilah kegelisahan saya setiap kali diwacanakan dalam berbagai diskusi tentang keagamaan, baik di kampus, di sekolah, di rumah, di masyarakat maupun di organisasi. Maka jangan heran, saya termasuk orang yang sempat melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan kebenaran hakiki dalam Islam. Saat di kampus misalnya, saya terlibat kajian salaf, kemudian berganti halaqoh dan gerakan harakoh Islamiyah, terus berganti aktif di gerakan mahasiswa Islam moderat, bahkan sempat mengalami fase sekulerisme.

Pertanyaan kita adalah : yakinkah kita kalau akan masuk surga? Yakinkah kita kalau amalan kita diterima Allah Swt? Yakinkah kita kalo syariat yang dijalani sesuai dengan tuntunan? Yakinkah...? Yakinkah....? Wah masih banyak lagi. Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa saya memiliki kepribadian pesimis dalam menjalani hidup di dunia dan akherat.

Sikap ini adalah bentuk kehati-hatian saya dalam memilih syariat Islam agar tidak salah langkah. Karena ketika kita salah, dalam hukum akherat tidak ada proses remedial, layaknya siswa yang nilainya kurang harus diperbaiki. Jika nilai kita kurang bagus di akherat, yang ada ada proses pembersihan dosa yang melekat diri kita melalui neraka jahanam. Dan itu sangat, sangat, sangat dan seribu sangat menyakitkan. Menyakitkan. Menderita. Naudzu billa mindzalik.

Yah, siapa pun boleh saja yakin bisa masuk surga. Saya pun termasuk orang yang tidak keberatan. Toh surga itu bukan punya saya atau nenek moyang saya. Surga itu milik Allah Swt yang diperuntukkan bagi hambanya yang dinilai beriman. Yang pemilik surganya aja gak sewot, kenapa kita yang bukan siapa-siapa kok jadi repot kalo ada pihak yang mengaku paling benar dan paling masuk surga?

Melihat banyaknya varian Islam tersebut, saya mencoba menyederhanakan sikap saya. Gak cukup waktu harus melakukan study banding antara satu faham dengan lainnya. Sikap toleran saya hanya satu: selama aktivitas kebergamaan seseorang itu memiliki dasar hukum, dasar syariat entah dalam al Quran atau hadist, maka itu bisa menjadi acuan dalam keberagamaan saya. Sebaliknya jika dasar perilaku keberagamaan itu hanya didasarkan pada tafsir, nalar apalagi taklid, itu yang harus dihindari.

Apakah sikap ini akan masuk surga? Wah ga tahu juga yah. I dont care-lah. Yang lebih penting sekarang, bagaimana kita bisa menjadi manusia yang baik, baik bagi diri kita, keluarga, tetangga, teman dan orang lain. Baik dalam menjalankan yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mudah-mudahan ketika kita menjadi manusia yang baik, manusia yang bermanfaat, ada alasan Allah Swt memasukan kita ke surga. Wallahu’alam bishowab.

*) seorang guru pada sebuah sekolah di
Jalan Pemuda No. 16 Kota Cirebon

Mei 26, 2010

BISAKAH KIAMAT DIPREDIKSI?

Oleh : Deny Rochman

Kita tentu masih ingat dengan film kontroversi 2012. Perdebatan mencuat karena film itu memprediksikan kapan dan bagaimana kiamat terjadi. Menurut saya, kiamat bisa diprediksi kendati tidak bisa ditetapkan kapan waktunya. Namun bagaimana fenomena jagat raya ini hancur, kita sudah bisa membayangkan karena Al Quran dan Hadist banyak memberikan cerita tentang kiamat.

Saya termasuk orang yang tidak teralalu khawatir dengan penayangan film 2012, termasuk bagi siswa siswi saya di sekolah. Alasannya, pertama karena efek visual film tersebut sebenarnya sudah sering tayang pada film-film Box Office di layar lebar, yang biasa ditonton oleh masyarakat luas. Yang membedakan adalah judul, jalan cerita dan para pemerannya. Alasan kedua, kekuatan film Barat rasanya sulit dibendung di era globalisasi ini. Kendati dilarang, masyarakat bisa mengakses melalui media alternatif seperti internet atau CD bajakan. Menyikapi itu yang penting bagaimana kita bisa melakukan penyeimbangan propaganda dari misi film tersebut.

Nah kembali kepada prediksi kiamat, saya kadang melontarkan permasalahan ini di depan kelas. Karena punya relevansi tema dengan bab atmosfer IPS geografi. Saya berpendapat, bahwa kiamat sangat bisa diprediksi. Karena kiamat bukan fenomena yang “ujug-ujug” terjadi. Dengan ucapan simsalabim atau kun fayakun maka bumi ini hancur lebur. Tetapi kiamat perlu proses waktu pengrusakan alam semesta.

Saya mencontohkan peristiwa jatuhnya meteor di kawasan rumah penduduk di Jakarta, bisa jadi akan ada peristiwa yang sama pada waktu dan tempat berbeda. Peristiwa itu terjadi dalam analisis saya ada kaitannya dengan menurunnya kemampuan daya tahan atmosfer yang memproteksi bumi kita dari benda-benda luar angkasa. Sama halnya lapisan ozon kita yang kian berlubang besar sehingga sengatan matahari ke bumi makin panas. Adanya fenomena rumah kaca yang memicu pemanasan global. Mulai ditemukan ikan di perairan kutub utara, yang sebelumnya sangat dingin.

Pengrusakan lapisan atmosfer tujuh lapis tersebut, perlahan tapi pasti akan mengurangi daya tahap protectif terhadap bumi. Jika demikian terjadi maka semakin mudah benda-benda dan sampah langit, termasuk meteor yang singgah ke bumi kita, seperti efek visual yang digambarkan film 2012. Jika ini sering terjadi maka bumi kita sudah dipastikan akan hancur alias kiamat. (*)

*) penulis adalah guru IPS SMP Negeri 4 Kota Cirebon

Mei 25, 2010

KEPRIBADIAN GURU BERMASALAH


Oleh: Deny Rochman*)

Menjadi guru sejati itu sulitnya minta ampun. Tidak cukup dengan nilai IPK besar, bergelar sarjana pendidikan (S.Pd) atau dia bisa mengajar. Saya pernah tersinggung dengan ucapan seorang kepala sekolah swasta yang menyepelekan kemampuan saya mengajar persis setelah saya lulus kuliah. Menurut kepsek tersebut, nilai IPK sarjana besar tidak menjamin seorang sarjana bisa mengajar, apalagi backgroundnya bukan sarjana pendidikan.

Ucapan kepsek tersebut tentu saja menjadi tanda tanya bagi saya: apa benar saya ga bisa ngajar? Padahal selama kuliah saya sering naik turun mimbar dan forum. Tentu saja bukan sebagai seksi perlengkapan kepanitiaan, tetapi sebagai orang yang ngomong di depan forum. Apakah kapasitas saya sebagai moderator, instruktur atau pun nara sumber.

Namun setelah saya jalani menjadi guru swasta ternyata ada benarnya omongan kepsek tersebut: nilai IPK besar tidak menjamin bisa mengajar. Disinilah saya menyadari, menjadi guru lebih sulit daripada menjadi profesi lain. Karena obyek guru adalah siswa didik, manusia yang memiliki akal budi. Kerja guru, sama beratnya seperti menjadi orangtua di rumah. Guru itu digugu dan ditiru. Kata kuncinya: keteladanan. Banyak guru yang pinter, namun tidak bisa menjadi teladan, ia dianggap gagal membentuk siswa yang cerdas bermoral dan berkarakter.

Seorang mantan guru teladan nasional pertama Bapak Karnadi S.Pd M.Hum pernah mengatakan, banyak guru hanya mengajarkan materi mata pelajaran, tetapi sedikit sekali guru yang mengajarkan nilai-nilai mata pelajaran. Dua hal itu tentu saja sangat berbeda substansinya. Guru mengajarkan materi berarti dia hanya menstansfer ilmu kepada siswa (transfer of knowladge). Ukuran keberhasilan guru model ini adalah jika siswa mampu mengerjakan soal-soal ulangan, maka guru ini dianggap berhasil.

Guru kedua yang mengajarkan nilai-nilai mata pelajaran. Ukuran keberhasilan guru jenis ini ketika siswa memiliki sikap, sifat yang baik, bermoral, memiliki motivasi, inovatif, kreatif dll. Sisi kecerdasan emosional dan spiritual yang dikembangkan oleh guru seperti ini.

Mana yang penting? Dua-duanya saya kira sama pentingnya. Jika kita hanya mengajarkan materi tanpa nilai, maka siswa akan menjadi seperti robot, yang hanya bekerja berdasarkan perintah. Pada sisi negatifnya, banyak orang pinter (otak) tetapi tetap “jahat” . Tetapi jika guru hanya mengajarkan nilai kebaikan saat mengajar, bisa jadi anak didiknya tidak bisa menerapkan ilmunya dengan baik untuk kemaslahatan masyarakat.

Disinilah pentingnya aspek kepribadian bagi seorang guru. Sebuah aspek penting yang masih diabaikan oleh Pemerintah dalam program sertifikasi guru. Guru profesional baru dinilai sebatas administratif; dilihat tebalnya portofolio, banyaknya sertifikat, hasil PTK dan lainnya. Maka wajar, banyak guru yang sudah meraih gelar sertifikasi guru profesional, tetap saja kualitas mengajarnya kurang menggembirakan. (*)
*) penulis adalah calon Magister Psikologi Pendidikan

MAHASISWA DIBEKALI PENULISAN TESIS

Sadar kesulitan pembuatan Tesis menjadi kendala studi akhir, mahasiswa semester tiga pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengikuti kegiatan penulisan tesis. Acara yang dikemas dalam sebuah pelatihan dua hari (Selasa-Rabu, 11-12 Mei 2010) itu berlangsung di sebuah hotel di kawasan wisata Guci Tegal Jawa Tengah. Sebagai peserta adalah mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, PAI, Perdata dan Syariah. Sebagai pembicara diambil dari dalam dan luar kampus IAIN. (*)

Mei 02, 2010

TAPAK SUCI LANTIK ANGGOTA BARU

Ratusan siswa SMK Muhammadiyah Lemahabang Kab Cirebon secara resmi menjadi anggota bela diri Tapak Suci, Minggu (2/5). Pengukuhan tersebut melalui kegiatan kemah dua hari di Bumi Perkemahan Prima Resort Kuningan. Dengan pengukuhan ini, menambah jumlah ratusan anggota Tapak Suci sebelumnya.

Dalam kegiatan kemah tersebut, hadir dari unsur Pimda Tapak Suci Putera Muhammadiyah, kepala sekolah dan seluruh guru-guru sekolah setempat. Acara dibuka Sabtu bada ashar kemudian ditutup keesokan harinya pukul 08.00. Selama dua hari itu siswa mengikuti kegiatan seperti api ceramah ilmu beladiri, al Islam Kemuhammadiyahan, penguasaan jurus, perjalanan malam dan ritual api unggun.

Januari 21, 2010

TIDAK ADA KEPALA SEKOLAH ABADI

Tidak ada kepala sekolah yang abadi dalam memimpin sekolah, termasuk di sekolah Muhammadiyah. Kepala sekolah dibatasi masa jabatannya selama empat tahun dan bisa diperpanjang empat tahun kemudian, jika yang bersangkutan dinilai berprestasi. Apalagi dalam persyarikatan Muhammadiyah, sekolah merupakan amal usaha milik organisasi Islam tersebut. Sementara kepala sekolah hanya pengelola teknis administratif.

Pernyataan itu terungkap dalam kegiatan Pembinaan Guru dan Karyawan Sekolah Muhammadiyah Lemahabang Kab. Cirebon, Kamis (21/01). Mereka adalah dari tiga sekolah yakni guru karyawan SMP, SMA dan SMK Muhammadiyah. Pembinaan dilakukan oleh jajaran pimpinan Muhammadiyah, baik di tingkat daerah Kab Cirebon maupun dari tingkat kecamatan cabang Lemahabang.

Hadir dalam acara tersebut dari jajaran pimpinan daerah adalah ketua PDM Drs H Ahmad Affendi M.Ag, Wakil ketua Madi Rahmah, Suarsa, Sekretaris Ratija Bratamenggala, Majelis Dikdasmen Drs H Bardan Krisyantoro dan Drs H Fachruroji. Sementara dari jajaran PCM hadir ketua PCM Herman Abdullah, Sekretaris Ayos Wirayuda, ketua majelis Dikdasmen Isa Ansori, S.Pd dan jajaran pimpinan dan majelis dibawahnya seperti Sudirman, Chepy Rivai, Deny Rochman, S.Sos, Lili Hambali dan Cacu Nasuhi.

“Siapa pun kepala sekolah di Muhammadiyah, namun ia tidak abadi. Semuanya ada mekanisme dan masa baktinya. Maka, dua kepala sekolah yang ada, seperti Pa Halim kepala SMA dan Pa Wiryo kepala SMK, sudah habis masa jabatannya. Jadi tiga bulan ke depan, keduanya harus menyiapkan laporan pertanggung jawaban dan menyiapkan pemilihan kepala sekolah baru,” tutur Ketua Majelis Dikdasmen PCM Lemahabang Isa Ansori, S.Pd.

Penegasan itu disampaikan menyusul adanya wacana yang negatif berkembang bahwa jabatan kepala sekolah tidak dibatasi dalam Muhammadiyah. Dalam kesempatan itu, Isa Ansori berharap kepada jajaran guru dan karyawan, bahwa mereka tidak hanya bekerja di Muhammadiyah tetapi juga menjadi bagian dari kader dakwah Muhammadiyah. Pada akhir acara, pihaknya menyampaikan surat pemberitahuan masa jabatan kepsek kepada dua orang kepala sekolah yang habis masa kepemimpinannya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dikdasmen PDM Drs H Fachruroji menjelaskan, mekanisme manajemen sekolah Muhammadiyah diatur dalam Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pusat nomor 138/kep/I.0/2008 tentang pedoman dikdasmen. Dalam surat keputusan itu mengatur jabatan kepala sekolah empat tahun atau ditambah satu periode lagi jika berprestasi. Dalam mekanisme rekruitmen pegawai, harus melalui Majelis Dikdasmen, khususnya proses seleksinya.

“Lamaran pegawai ditujukan kepada kepala sekolah, kemudian dilanjutkan kepada majelis (dikdasmen). Kemudian majelis melakukan tes kepada calon pegawai tersebut. Pegawai yang dianggap lulus jika lulus tes, punya kartu Muhammadiyah, aktif dalam kegiatan Muhammadiyah dan lainnya,” tutur Fachruroji di depan kepala sekolah, guru-guru dan karyawan. (*)