SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

September 19, 2013

QUO VADIS PENDIDIKAN BUDI PEKERTI


Oleh :
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd.I[2]


A.   PENDAHULUAN
Salah satu problem krusial pendidikan nasional adalah krisis pendidikan budi pekerti. Persoalan ini begitu terasa dampaknya ditengah masyarakat bangsa ini yang sebelumnya dikenal santun kini berubah menjadi anarkhis, akrab dengan kekerasan dan kebencian. Potret sosial bangsa ini perlahan tapi pasti dirasakan pula di lingkungan pendidikan seperti sekolah. Menyontek menjadi kebiasaan buruk yang sulit hilang. Siswa mulai tidak hormat kepada guru. Kekerasan antar-pelajar semakin meningkat. Bahkan praktek korupsi merembes hingga ke sekolah-sekolah.

Tentu semua pihak perihatin dengan wajah sekolah masa kini. Sebuah institusi yang diharapkan sebagai pewaris dan mempertahankan nilai-nilai dan norma mulia bangsa kepada generasi penerus. Sekolah ibarat barometer sosial masyarakat. Jika moral sekolah sudah mulai rusak, bagaimana dengan moral masyarakat yang sulit dikendalikan secara sistematis dan terorganisir. Jika kondisi amoral ini terus berlanjut maka akan mengancam eksistensi negara Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Agustus 26, 2013

SERTIFIKASI DAN KEGALAUAN MASIF

Oleh :
Deny Rochman, S.Sos.,MPd

Beberapa hari ini pemberitaan surat kabar lokal banyak menyoroti sektor pendidikan. Di kota Cirebon, misalnya, ada yang menarik dicermati khususnya yang menyangkut keluhan pejabat Dinas Pendidikan setempat terkait sertifikasi guru. Pada awalnya, dalam pemberitaan Radar Cirebon (4 Mei 2012), mengungkap masalah sarana pendidikan di sekolah-sekolah yang tak kunjung be
res, dikaitkan minimnya anggaran sarana karena tersedot untuk dana sertifikasi guru.

Pernyataan pejabat Disdik tersebut menjadi sebuah ironi sehingga mengundang reaksi dari sejumlah pihak. Ironi karena pernyataan itu datang dari pejabat Disdik, yang mestinya mengamankan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan negeri ini. Pernyataan itu dianggap tidak mendasar karena sumber dana sertifikasi berbeda dengan pembangunan sarana pendidikan, seperti dibantah oleh Anggota DPRD dan Ketua PGRI pada surat kabar yang sama keesokan harinya.

MEMBUAT LEAD HYPNOTIC WRITING

Oleh :
DENY ROCHMAN
Pemred Majalah Aktualita Remaja

A.    Pendahuluan

Menulis merupakan kemampuan dasar manusia modern yang dimiliki banyak ora
ng. Namun menulis yang baik dan enak dibaca banyak orang tidak semua orang memiliki kemampuan ini. Bahkan tidak sedikit mereka mengaku kesulitan untuk mengawali menulis, khususnya bagi penulis pemula seperti yang dialami para jurnalis.

Ada sebagian berpendapat bahwa sebenarnya kemampuan menulis sama mudahnya orang bicara. Bedanya jika bicara produknya dalam bentuk audio, sementara menulis adalam bentuk rangkaian kalimat tertulis di media. Kesamaannya antara bicara dan menulis terletak pada penggunaan bahasa. Pada setiap bicara pasti kita akan mengalami rasa, emosi dan intonasi. Bicara pelan, cepat, keras, lembut, heran, ada jeda dan seterusnya. Berbagai gaya tersebut dalam menulis dalam bentuk tanda baca.

HAK-HAK GURU DIKEBIRI

Oleh : 
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd

Guru professional. Demikian gelar hebat yang dialamatkan kepada guru-guru era baru dalam sistem pendidikan nasional era reformasi. Cirinya harus memenuhi empat kompetensi yaitu pedagogik, social, professional dan kepribadian. Melalui program sertifikasi, martabat guru dicoba untuk diangkat melalui pemberian tunjangan profesii. Sebuah kebijakan untuk memupus stigma guru kaum marginal secara ekonomi dan gelar pahlawan tanpa tanda jasa.

Program sertfikasi tentu membawa harapan baru bagi masa depan kualitas pendidikan negeri ini. Kendati dalam proses awal masih perlu banyak dibenahi dalam system sertifikasi tersebut. Sebagai tenaga professional, guru memiliki hak-hak dalam menjalankan tugasnya. Apa saja hak-hak guru tersebut dan bagaimana realisasi hak-hak guru setelah diberi penghargaan guru professional ?

DAMPAK SISTEMIK PPDB BERMASALAH

Oleh:
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd

Tahun pelajaran baru masalah baru, kembali dirasakan oleh insan pendidikan di Kota Cirebon. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lagi-lagi berujung pada masalah. Satu masalah klise yang tahun sebelumnya mendera kota ini yaitu overloadnya jumlah siswa baru di sejumlah sekolah negeri. Masyarakat menilai progress report kualitas PPDB setiap tahunnya terus menurun—untuk tidak mengatakan memburuk.


Fakta ini terungkap setelah banyak pemberitaan di media massa, baik cetak maupun elektronik tentang persoalan PPDB di kota udang ini. Yang menyedihkan semua pihak saling tuding dan saling menyalahkan akibat persoalan overload-nya jumlah siswa di beberapa sekolah. Harapan PPDB online untuk mengatasi persoalan ini dari tahun sebelumnya hanya harapan kosong. Kini yang harus menghadapi ekses itu adalah para pelaku pendidikan, khususnya guru.

REUNI, ANTARA NOSTALGIA DAN GENGSI

Oleh :
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd

Ada kerinduan yang menghampiri. Rasa kangen yang hinggap di hati. Berjumpa dengan teman-teman lama yang sudah tidak bersua puluhan tahun.  Teman dari sekolah. Teman sewaktu kuliah. Teman-teman ketika masa kecil di kampung. Teman ketika di organisasi. Reuni menjadi sebuah pilihan untuk merajut kembali tali silaturahmi yang mulai renggang. Re bermakna kembali, uni diartikan bergabung/berkumpul.

Dibalik kerinduan, namun ada penghalang.  Problem yang sering muncul adalah rasa percaya diri. Percaya diri bertemu kembali dengan teman-teman yang sudah lama tak berjumpa. Kesuksesan menjadi tolok ukur tingkat percaya diri seseorang untuk hadir pada acara reuni. Kehadiran dalam reuni dilihat kedalaman nostalgia yang ditoreh masa itu. Jika kedua indikator itu tidak muncul, maka dipastikan yang bersangkutan tidak akan hadir dalam acara reuni.

Yah, tidak dipungkiri setiap ajang reuni selalu muncul fenomena adu gengsi. Simbol-simbol kesuksesan ditampilkan: mobil, mode pakaian, jadget, performen diri hingga cerita-cerita kesuksesan keluarga masing-masing. Ajang nostalgia berubah menjadi perang gengsi, prestise dan pamer kekayaan.

OBRAL GEDE MENGGODA UMAT ISLAM

Oleh :
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd.

Bulan Ramadhan sebenarnya bulan obral gede bagi umat Islam. Baik obral gede pahala dari Allah Swt, juga obral gede yang ditawarkan para pelaku bisnis bagi umat Islam dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan lebaran. Nah, sekarang tidak kembali kepada umat Islam, apakah berminat dengan penawaran Tuhan dengan ganjaran surga, atau tawaran pembisnis dengan ganjaran kepuasan dunia dan resiko pemborosan. Namun hal yang banyak disorot terhadap umat Islam dalam menjalankan shaum adalah perilaku konsumtif selama bulan Ramadhan.

Berpuasa meskinya berdampak positif dalam banyak hal dalam kehidupan ini. Manfaat puasa bisa dilihat dari sisi agama, ekonomi, psikologis, social dan kesehatan. Dari sisi agama berpuasa akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah Swt. Secara ekonomi melalui puasa bisa berhemat anggaran pola makan. Puasa secara psikologis akan menentramkan jiwa manusia.

BELAJAR BERBASIS OTAK KANAN LAHIRKAN “ANAK AJAIB”

Oleh :
DENY ROCHMAN, S.Sos.,M.Pd
Sekretaris MGMP Pendidikan Budi Pekerti Kota Cirebon

Otak manusia masih misteri. Kendati banyak penelitian dan buku-buku yang membedah masalah otak manusia namun tidak pernah selesai. Selalu ada hal yang baru dan menarik dari sisi lain melihat keajaiban otak manusia. Satu buku yang menarik yang layak kita baca adalah karya Makoto Shichida “The Mystery of The Right Brain”. Sebuah buku yang ditulis oleh pendidik dari Jepang ini mengungkap misteri otak kanan agar anak menjadi jenius.

Buku ini menarik karena membahas pembelajaran berbasis otak kanan tidak secara teoritis semata tetapi pengungkapan fakta implementasi pada sekolah yang menerapkan metode otak kanan dalam belajar anak. Alhasil banyak temuan yang spektakuler, bahkan nyaris tidak percaya yang selama ini hanya sekadar mitos di tengah masyarakat. Anak bisa menghitung cepat dan mengerjakan soal matematika yang rumit sekalipun.

SIMKATMUH : SPIRIT KEBANGKITAN MUHAMMADIYAH ABAD KEDUA


 SIMKATMUH-- Sistem Informasi Manajemen Keuangan Terpadu Muhammadiyah merupakan sebuah sistem yang dirancang  Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Cirebon untuk sistem keuangan Muhammadiyah skala nasional. Software jenius dikemas secara mudah dalam pengoperasiannya dapat diaplikasikan untuk keperluan multi akun, multi unit usaha dan multi kerja, sehingga kinerja manajemen organisasi lebih efektif, efisein, professional dan menguntungkan.

Sistem berbasis web ini digagas untuk mewujudkan kebijakan Cash Management Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Bahkan SIMKATMUH diakui  melebihi pola kerja Cash Management. Kelebihan sistem ini terintegrasi dan terkonsolidasi dengan sistem-sistem keuangan yang berada di semua level Pimpinan Persyarikatan, Ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah se-Indonesia.

BERGURU PROFESIONALISME KE AUSTRALIA

Oleh :
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd

Profesi guru mendadak laris manis diburu banyak orang. Fakultas pendidikan dipadati pendaftar calon mahasiswa. Semua guru, baik negeri maupun swasta ingin menjadi profesional melalui program sertifikasi guru. Sebuah harapan ingin merubah nasib dari “Umar Bakri” (miskin) menjadi “Aburizal Bakrie” (kaya), berkah tunjangan profesi yang kelak diterima pasca kelulusan sertifikasi. Besarnya satu kali gaji guru PNS setiap bulannya. Sebuah kesejahteraan diatas rata-rata yang bikin PNS diluar pendidikan iri ingin menjadi guru.

Bercita-cita menjadi guru profesional sejati memang tidak mudah. Gelar guru profesional melalui program sertifikasi tidak menjamin 100% kualitas guru menjadi simsalabim baik. Butuh waktu untuk belajar, berproses dalam mengajar, perlu kesabaran dalam mendidik, membina dan melatih siswa. Secara normatif, guru profesional harus memenuhi empat kompetensi yaitu akademik, sosial, kepribadian dan profesional. Tapi menjadi guru profesional masih dalam cita-cita luhur bagi pendidik di negeri ini.

Agustus 03, 2013

THE POWER OF REUNION

Add caption
Buat apa reunian? Reuni itu ga punya manfaat? Cuma sekedar ajang pamer kekayaan, bernostalgia dengan orang yang disukai? Kalau ga punya kenangan manis saat sekolah, ngapain hadir. Terus harus bayar pula. Males....

Ungkapan, perkataan, hardikan sejenis itu sering kita lihat dan dengar di sekitar kita. Bahkan bisa jadi kita pernah mengalami pemikiran yang keliru tersebut. Hal sama juga pernah hinggap dalam pikiran saya, ketika belum mendapatkan hidayah pencerahan mindset saya tetanng pentingnya reuni bagi kehidupan kita.