SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Februari 17, 2021

Pendidikan Karakter Harga Mati !

Oleh:
Deny Rochman
Korwil Pendidikan Kec. Pekalipan

Ada yang menarik dari sambutan Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis, SH. Sambutan di depan 44 kepala sekolah baru, dan 36 kepala sekolah lama tingkat SD, pekan lalu. Sambutan tanpa teks itu, Walikota banyak menyoroti pentingnya pendidikan budi pekerti, pendidikan karakter bagi anak di sekolah dasar. Menurutnya, pendidikan di fase ini akan ikut menentukan tumbuh kembang anak pada fase tingkat pendidikan berikutnya. 

Tentu bukan tanpa alasan Walikota memberikan pesan khusus kepada para kepala sekolah. Merekalah garda terdepan dalam menentukan pola pendidikan di sekolahnya masing-masing. Sekalipun bicara pendidikan karakter tak melulu tanggung jawab kepala sekolah. Biar efektif harus melibatkan semua komponen masyarakat. Namun di level sekolah, peran kepala sekolah sangat strategis. Dalam berkolaborasi dengan guru-guru, komite sekolah dan orang tua siswa merumuskan pola pendidikan berbasis karakter.

Seiring perkembangan jaman masalah  perilaku, budi pekerti, karakter atau akhlak anak-anak makin mengkawatirkan. Ada banyak kasus kriminalitas, kasus kenakalan melibatkan anak-anak usia sekolah. Yang sebelumnya tak pernah ada, kini menjadi ada. Sebelumnya jumlahnya kecil, kini kian bertambah banyak. Kondisi ini akan terus mengkhawatirkan sejalan perkembangan teknologi informasi komunikasi yang kian tak terbendung. Dalam waktu bersamaan, waktu orang tua habis untuk bekerja di luar. Peran guru-guru pun ikut tergerus jaman.

Fenomena ini mesti disikapi serius. Yah serius. Karakter atau budi pekerti merupakan variabel utama kemuliaan manusia. Ini banyak disebutkan dalam teori-teori bahkan nash-nash agama. Bahwa kemuliaan seseorang karena kemuliaan karakter. Nabi dan rosul diutus pun untuk meluruskan akhlak manusia. Karena karakter itulah peradaban manusia terus berlanjut. Dengan kata lain, masa depan Kota Cirebon pun akan bisa diprediksi seperti apa 5, 10 atau 20 tahun mendatang bisa dilihat dari karakter atau budi pekerti siswanya di sekolah.

Sekolah itu miniatur sosial. Fenomena yang terjadi di sekolah adalah fenomena masyarakat. Maka membenahi pendidikan karakter di sekolah adalah sebuah keniscayaan. Karena sekolah memiliki program yang terencana, terarah dan terukur dalam bentuk kurikulum. Hal yang tidak dimiliki dalam pendidikan karakter di rumah.

Saking pentingnya budi perkerti bagi anak, Psikolog Pendidikan asal Amerika Thomas Licona pernah menyebutkan. Bahwa krisis karakter anak sebagai satu dari 10 tanda kehancuran sebuah bangsa. Tentu warning Walikota kepada para kepala sekolah SD bukan main-main. Orang nomor satu di Kota Cirebon ini tidak mau kotanya rusak, mengalami kemunduran karena pendidikan generasi mudanya luput dari sentuhan pendidikan budi pekerti. (*)

Februari 16, 2021

PESAN KHUSUS WALIKOTA KEPADA KEPALA SEKOLAH SD

Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis, SH menyapaikan pesan khusus kepada para kepala sekolah SD. Mereka adalah para kepala sekolah yang baru diangkat dan dialihtugaskan ke sekolah lain. Pesan khusus orang nomor satu di Kota Cirebon ini, disampaikan dalam sambutan pelantikan pengangkatan dan pemindahan/alih tugas kepala sekolah SD di Hotel Prima, Kamis (11/2).

Laporan:
DENY ROCHMAN
Korwil Pendidikan Kec. Pekalipan

Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia dan taat kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya. Demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. 
Bahwa dalam menjalankan tugas jabatan akan menjungjung etika jabatan. Bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjaga integritas, tidak menggunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela. 
Kata-kata sumpah itu diucapulang oleh 80 kepala sekolah. Pengambilan sumpah dibawah kitab suci dalam acara pelantikan pengangkatan dan pemindahan/alih tugas kepala sekolah. Sumpah kepada 44 kepala sekolah SD yang baru, dan 36 kepala sekolah lama yang mengalami menyegaran posisi. 
Libur panjang (long weekend) Tahun Baru Imlek tahun ini, menjadi hari bahagia, khususnya bagi 44 guru di Kota Cirebon yang mengalami promosi sebagai kepala sekolah. Setelah sekitar tiga bulan mereka mengikuti proses seleksi calon kepala sekolah. Mengikuti Diklat di Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS). Menjalani proses magang di sekolah-sekolah negeri.
Pengangkatan 44 kepala sekolah SD baru tersebut sekaligus merolling sejumlah sekolah penempatan.  Hanya 36 kepala sekolah lama ikut serta diroling ke sekolah lain. Sementara kepala sekolah lama lainnya masih tetap memimpin sekolah asal. Tercatat di Kota Cirebon terdapat 125 SD negeri. Acara tersebut awalnya akan dilaksanakan pada 15 Februari 2021. Mereka mendapatkan SK Walikota Cirebon 821.29/KEP.109-BKPPD/2021
Dalam acara pelantikan kepala sekolah itu tampak hadir Ketua DPRD Kota Cirebon Afiati, A.Ma. Sekretaris Daerah Drs H Agus Mulyadi, MSi, Kepala BKPPD Drs H Anwar Sanusi, M.Si, sejumlah pejabat eselon lain dan tentu saja Kepala Dinas Pendidikan Irawan Wahyono, S.Pd., M.Pd beserta jajarannya.
Usai pengambilan sumpah, Walikota memberikan pesan khusus kepada para kepala sekolah. Baik mereka yang baru maupun kepala sekolah lama. Kader Partai Demokrat ini mengingatkan, sebagai kepala sekolah jangan melupakan dan meninggalkan perannya sebagai pendidik. Termasuk jangan kendor memberikan pendidikan karakter terhadap peserta didik.
"Saya ingin berpesan kepada para kepala sekolah. Apalagi ini kepala sekolah tingkat dasar. Sekalipun sudah menjadi kepala sekolah tidak meninggalkan tugas utama mendidik budi pekerti. Bapak ibu punya tanggung jawab lebih terhadap pembentukan karakter anak. Mau seperti apa budi pekerti mereka ke depan," ujar Walikota Nashrudin Azis di depan 80 kepala sekolah dan undangan. 
Menurut Walikota, karakter anak-anak harus perlu diperbaiki. Kepala sekolah harus bisa mencetak generasi masa depan, tidak hanya pintar secara intelektual tetapi anak juga harus memiliki budi pekerti yang baik.  Yang bisa mengabdi kepada orang tua. Menghormati gurunya. Walikota yakin, anak yang bisa mengabdi dan menghormati orang tua dan guru maka ia akan menghormati orang lain.
"Peqrcuma, jika anak pintar ilmu pengetahuan tapi dia tidak memiliki budi pekerti yang baik. Maka bapak ibu memiliki tanggung jawab utama dan lebih besar dalam mendidik budi pekerti anak. Budi pekerti di pendidikan dasar akan menentukan tumbuh kembang karakter anak pada usia pendidikan jenjang berikutnya. Apakah anak itu akan baik atau menjadi anak bermasalah," ungkap Walikota dalam sambutan tanpa teksnya tersebut. 

Dalam pelantikan tersebut, dua perwakilan kepala sekolah baru dilantik secara simbolis. Menandatangani berita acara pelantikan. Keduanya adalah Fauziyah Hayati Fazrin, S.Pd ,SD guru SD Taman Kalijaga yang dipromosikan sebagai Kepala SDN Pekalangan. Kemudian Apif Arifin, S.Pd, guru SDN Sunyaragi 2 menjadi Kepala SDN Kartini 5. Usai pelantikan sepekan, seluruh kepala sekolah dilantik akan mulai bertugas setelah dilakukan verifikasi sekolah-sekolah terdampak mutasi. (*)