SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

September 07, 2009

NASIB IPSI MASIH TERABAIKAN

Nasib Pengcab IPSI Kota Cirebon masih belum sebagus nasib para atletnya. Kendati atlet Kota Cirebon banyak memberikan kontribusi medali dan pencitraan kota udang ini, namun hingga kini induk organisasi pencak silat ini belum memiliki kesekretariatan yang layak. Rencana pembangunan gedung IPSI masih terhambat bantuan dana.

“IPSI ini belum punya sekretariat yang layak. Selama ini siapa ketuanya, sekretariat IPSI mengikutinya, entah menumpang dimanapun,” keluh Djodjo Sutardjo SE MM, Wakil Ketua IPSI Kota Cirebon dalam sambutannya pada acara Buka Puasa Bersama di sekretariat IPSI sementara di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gajah Mada Kesambi Kota Cirebon, Sabtu (5/9).
Hadir dalam acara tersebut pengurus IPSI, perwakilan perguruan silat dan undangan dari unsur Pemkot, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta Kodim. Sementara itu, ketua umum Cecep Suherman tidak bisa hadir karena sakit, sedangkan ketua harian Topan Barata, S.Sos menyempatkan hadir diakhir acara.
Pihaknya mengakui bahwa Pemkot sudah memberikan pinjaman lokasi pembangunan gedung IPSI di daerah Larangan Perumnas. Sayangnya, gedung itu terhenti di jalan kehabisan dana ketika dalam tahap pembangunan awal. Akibatnya gedung yang baru kerangka baja berdiri tanpa atap itu terancam akan rusak dimakan cuaca.
“Masalah gedung ini harus menjadi perhatian kita bersama, termasuk pihak Pemda. Perlu dipikirkan suntikan dana segar untuk melanjutkan pembagunan gedung IPSI tersebut. Karena keberadaanya sangat dibutuhkan sebagai tempat pemusatan latihan atlet,” ungkapnya.
Ketua Biro Pembinaan Prestasi IPSI Drs H Agus Muharram MM juga mengeluhkan soal pembinaan atlet silat di Kota Cirebon. Padahal akhir tahun ini kontingen silat kotanya akan menghadapi pra kualifikasi porprov di Bandung. “Namun hingga kini pemusatan latihan belum terorganisir oleh IPSI, termasuk dana suplay makan dan minum masih biaya pribadi atlet dan perguronnya.” (*)