SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Juni 23, 2018

SURAT C6 MULAI DIBAGIKAN KE PEMILIH

Seminggu jelang hari H pencoblosan pilkada, surat C6 mulai dibagikan ke pemilih. Petugas Kelompok Kerja Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) RW 01 Kemakmuran sudah menerima surat C6 pada Kamis (21/6) sore. Mulai Sabtu ini paling lambatnya Minggu 24 Juni surat pemberitahuan pemungutan suara tersebut akan diterima pemilih.

Tercatat untuk RW 01 Kemakmuran jumlah total pemilih sebanyak 616 orang yang tersebar di dua TPS. TPS 01(294 orang) bertempat di Baperkam dengan pemilih dari warga Rt 1- Rt 4. Sedangkan TPS 02 (322 orang) di SDN Kemakmuran lokasi pencoblosan untuk pemilih dari RT 5- Rt 7.

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Pegambiran Yunus Kamis sore mengirimkan surat C6 kepada RW 01. Dua ketua TPS, Deny Rochmam (TPS 01) dan Somantri (TPS 02), menerima secara langsung di depan Baperkam. Hari ini PPS berkeliling di 17 RW se Kelurahan Pegambiran membagi C6. Mereka berkeliking dengan motor roda tiga sambil kampanye sukseskan pilkada.

Senin sebelumnya pukul 14.00 perwakilan RW 01, Somantri dan Haris menghadiri acara di kantor KPU. Keduanya untuk melakukan pengecekan surat suara yang akan dipakai pada hari pencoblosan 27 Juni mendatang. Jumlah kartu suara setiap TPS dilebihi 8 buah untuk menghindari ada kartu yang rusak.

Kartu yang diterima TPS kemudian dibagikan kepada seluruh warga yang punya hak pilih. Sebelumnya kartu tersebut ditandatangani masing-masing ketua TPS. Pembagian kartu dibatasi hingga paling lambat 24 Juni. Nah seminggu sebelum hari H, KPPS diwajibkan mengumumkan kepada warga tentang pelaksanaan pilkada serentak. (*)

Juni 21, 2018

MAU JADI KPPS PILKADA? INI SYARATNYA...

Cung siapa yang berminat jadi KPPS ? Cung siapa yang ingin jadi KPPS profesional ? Jika mau, maka ada syaratnya. Satu diantaranya seorang KPPS wajib memiki sikap Jutirat. Yah, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS harus punya jiwa JUjur, TelitI, akuRAt. Dengan sifat ini maka berbagai persoalan dalam proses pilkada akan bisa teratasi.

"Sebagai penyelenggara pilkada harus memiliki sikap Jutirat yaitu jujur, teliti dan akurat. Itu menjadi tagline KPU di Jawa Barat. Kedengarannya simple tetapi jika dilaksanakan dengan baik bisa mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam pilkada," tutur Emrizal Hamdani, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Cirebon, Jumat (22/6).

Ketua KPU menyampaikan hal itu di depan 579 ketua KPPS, PPS dan PPK se- Kota Cirebon dalam Bimbingan Teknis Terpadu Pilkada serentak di Swiss-Belhotel Cirebon. Dalam kesempatan itu, ketua KPU mengenalkan lima anggota komisionernya, yaitu Emrizal (ketua), Sanusi (div. Hukum logistik), Rita (sosialisasi), M. Iwan (pendataan) dan M. Arif (pemungutan suara).

Emrizal menjelaskan, masalah jujur menjadi harga mati bagi penyelenggara pilkada. Teliti, karena KPPS akan bermain angka-angka rekapitulasi hasil penghitungan suara. Begitu juga dalam memberika n laporan harus akurat sehingga tak memicu gejolak pilkada berekses. 

"Jujur itu harus 100%. Ini yang diminta oleh paslon dan partai.Temen-temen juga harus teliti karena akan bermain main dengan angka-angka. Jadi harus hati-hati. Jika kepleset bisa berubah. Ini sering terjadi kasus sebelumnya yang pernah terjadi dalmm pileg. Jika angka satu ketambah nol maka akan berdampak serius," tandasnya. (PaDE)


Juni 20, 2018

KPPS RW 01 PETAKAN POTENSI MASALAH

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) RW 01 Kemakmuran Pegambiran Kota Cirebon mulai melakukan pemetaan potensi masalah pilkada di wilayahnya. Pemetaan dilakukan sebagai antisipasi kinerja personilnya dalam menyikapi berbagai kemungkinan yang muncul di TPS 01 dan TPS 02 wilayahnya.

"Kalau dari pengalaman pilkada dan pemilu sebelumnya masalah yang perlu dicermati adalah jumlah kartu suara. Pastinya kita harus cermat jumlah kartu suara sebelum dan sesudah pencoblosan jumlahnya sama," tutur Sumantri, ketua KPPS 02 dalam rapat pra Bimbingan Teknis Pilgub Jabar dan Pilwalkot di Baperkam RW 01 Kemakmuran, Rabu (20/6) malam.

Ketua KPPS 01 Deny Rochman menambahkan, pastikan semua personil KPPS harus memahami tugas-tugasnya. Termasuk kewajiban dan larangan yang membatasinya. Mekanisme dan prosedur, syarat dan ketentuan pencoblosan hingga jika terjadi permasalahan dalam prosesnya.

"Yang terpenting kita memahami betul juknisnya. Jika itu kita kuasai sangat kecil kemungkinan proses pemungutan dan perhitungan suara akan berakhir masalah," tutur Deny Rochman yang juga ketua RW 01 Kemakmuran di depan 14 personil KPPS di kampungnya.

Pra Bintek di kampungnya memang lebih awal dilakukan sebelum Bintek KPUD Kota Cirebon digelar. Recananya bintek tingkat kota akan dilaksanakan pada Jumat 22 Juni 2018 di hotel kawasan bisnis Gunungsari. Menurut Deny, Pra Bintek sebagai ajang diskusi pemenataan awal masalah yang akan menjadi bahan bintek KPU.

Dalam proses bintek, permasalahan yang dicermati seperti apakah saksi satu atau dua orang. Ini karena pilkada serentak 27 Juni ada dua Pilgub Jabar dan Pilwalkota. Apakah ada perlindungan hukum jika personil KPPS mengalami intimidasi baik fisik maupun non fisik. Berapa estimasi anggaran untuk pelaksanaan dua pilkada ini. (*)