SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Desember 21, 2015

KENALKAN SISTEM PENDIDIKAN HINGGA BLUSUKAN KE PASAR

*) Catatan perjalanan training management for west java teachers di Adelaide Australia (Part-6).

Sudah dua pekan 42 guru Jawa Barat menjalani kehidupan bersama orang bule Australia. Sudah banyak kegiatan yang dilalui dalam training management for teachers tersebut. Pelatihan perdana pada Senin 25 Nopember 2013 bertempat di gedung EDC (Education Development Centre) di Adelaide. Sebagai pembicara adalah Mrs Susan Baucher, konsultan pendidikan Learning Potential International Pty Ltd. Ia menyampaikan materi tentang sistem pendidikan dan metode pengajaran di Australia. Pada hari kedua Mrs Susan masih tampil menyampaikan materi lanjutan.



Pada hari pertama pelatihan sebagian besar guru memakai seragam PGRI, karena bertepatan dengan hari guru nasional. Pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat pun melalui sekretaris dan rombongan menyempatkan meninjau langsung kegiatan pelatihan di EDC. Pada kesempatan tersebut pihak Disdik diberikan kesempatan memberikan sambutan di depan para peserta, yang dilanjutkan sesi foto bersama di depan gedung EDC.

Pada hari kedua, usai makan siang peserta dibawa blusukan ke pasar. Tujuan pasarnya adalah central market yang berada di pusat kota Adelaide. Walaupun pasar ini pasar tradisional, namun bersih, aman, rapih dan fresh. Bahkan dijumpai cafe dan escalator. Barang-barang tersedia beragam kebutuhan rumah tangga. Semuanya tersedia kualitas super. Di pasar ini peserta diperintah untuk mengidentifikasi sejumlah barang sesuai tugas.

Memasuki hari ketiga, nara sumber lainnya hadir adalah Marry Hudson, dari Department for Education and Child Development. Marry menyampaikan materi tentang behavior management and learning support. Pada kesempatan peserta berkunjung ke sekolah The Hills Cristian Community School, Marry memaparkan materi tentang collaborative learning. Dalam proses diskusi Marry banyak menyentuh masalah manajemen kelas dan berbagai problem siswa yang harus dihadapi oleh guru.

Pada hari ke empat guru-guru berkunjung ke Internasional Education Service (IES). Di institusi pendidikan milik pemerintah ini disampaikan tentang kebijakan dan sistem pendidikan di south Australia oleh Mr Derryl Carter, Manager International Program dan Bisnis. Pria bertubuh tinggi besar ini banyak mengupas tentang kebijakan dan sistem pendidikan di Australia Selatan. Pada kesempatan itu, guru-guru mendapatkan sosialisasi program alumni West Java Teachers. Program Leader’s Reading Challenge disampaikan oleh pioneernya Ibu Mia Damayanti di ruang pertemuan IES.

Pada hari Jumat yang berbeda (29 Nopember dan 6 Desember 2013), guru-guru yang dibagi dalam dua kelompok besar melakukan kunjungan secara bergilir ke Pepustakaan Negara (State Library), Gallery Art dan Museum Immigration. Di Perpustakaan guru-guru dipandu oleh Mr Chris, di Gallery Art oleh Carol dan di Musuem oleh Mrs Ross dan Mr Rohn. Tiga tempat studi yang luar biasa menggambarkan betapa lengkapnya dan pentingnya dokumen-dokumen penting menggambarkan perkembangan masyarakat dan pemerintahan Adelaide Australia Selatan.

Setelah lelah dengan rutinitas pelatihan, pada week end kedua di Adelaide guru-guru menyempatkan melihat lebih dekat sektor wisata kota Adelaide. Bersama rombongan satu bus didampingi Ibu Rini Budiyanti peserta berkunjung ke puncak Mount Lofty, kebun binatang Gorge Wildlife Park, Cudlee Creek, German Village Handrorf, pabrik dan toko Melba Chocolate and Confectionery, Woodside. Tempat-tempat ini merupakan tempat wisata favorit keluarga Adeliade saat holiday.

Mengawali pekan kedua pelatihan di Adeliade, semangat guru-guru Jawa Barat dipompa oleh Mr Tomy Bawulang. Konsultan Human dan Organization Development ini mencoba membongkar mind set (change of paradigm) guru-guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Materi yang disampaikan bertajuk Transforming School with The Power of Appreciative Inquiry.

Tomy mengingatkan, agar guru membiasakan diri untuk tidak menggunakan bahasa negatif dalam mengajar. Ciptakan bagaimana sekolah kita menjadi “Champions School”.

Selama proses pelatihan di gedung EDC, setiap nara sumber memberikan bahan diskusi kelompok. Setiap kelompok diberikan waktu untuk presentasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Kelompok lainnya memberikan tanggapan atas presentasi kelompok yang tampil.

Tiga hari pelatihan berikutnya materi banyak disampaikan di sekolah. Hari selasa bersama-sama guru berkunjung ke sekolah HCCS (The Hills Christian Community School) di Verdun Sout Australia. Pihak sekolah menyampaikan penjelasan tentang effective learning yang diterapkan di sekolah tersebut. Pada kesempatan itu guru-guru melakukan observasi kelas dalam kelompok kecil dipandu siswa sekolah disana. Begitu ramah dan cerianya para siswa disana dalam menyambut tamu guru-guru Jawa Barat. Dua hari berikutnya Rabu Kamis tiap-tiap sekompok kecil guru berkunjung ke sekolah-sekolah tujuan untuk melakukan observasi terkait dengan management sekolah tersebut.

Penutup  pada week end terakhir di Adelaide, Ibu Rini Budiyanti menggelar acara open house di kediamannya di daerah dataran tinggi Oakroad Ridge. Suasana acara yang penuh kemesraan tersebut diisi dengan makan minum ala Indonesia. Ada bakso, pecel, sate, bakwan, kerupuk, minuman “dawet” dan sebagainya. Guru-guru tenggelam dalam canda tawa mereka sambil menyantap hidangan. Mereka juga diberi buah tangan buku-buku berbahasa Inggris dalam beragam bidang. Group 6 memberikan cinderamata kepada Ibu Rini atas kerjakerasnya mendapingi group 6. Acara ditutup dengan menyayi bersama lagu-lagu sunda, satu diantaranya lagu pamungkas Maduk Dadali. “Manuk dadali...manuk pang gagahna... “

Materi terakhir yang akan disampaikan pada pekan terkahir adalah tentang Meta Kognition dan ICT (information communication and technology) di gedung EDC. Setelah itu persiapan acara penutupan pelatihan guru Jawa barat di Adelaide dalam acara farewell di Rowing Club South Australia. Dalam acara closing tersebut akan menampilkan kesenian khas Jawa Barat seperti paduan suara, jaipongan, pencak silat, selain pemutaran video dokumenter kegiatan dan pembagian sertifikat. (bersambung)