Prihatin musim puasa tahun ini. Miris melihat anak-anak muda di jalanan kota Cirebon terlihat tanpa malu tidak berpuasa. Rabu siang dijumpai puluhan anak muda memarkir motornya berjajar di depan sebuah skolah. Entah ada kegiatan apa. Namun mereka sekitar usia anak sekolahan tampak happy. Sambil ngombrol, selfie mereka juga pada makan minum dan merokok di tempat terbuka.
Kamis waktu ashar dijumpai anak muda usia orang kerja/karyawan terlihat santai ngobrol di tepi jalan perempatan pusat bisnis di kota Cirebon. Minuman dan makanan ringan berserakan di sekitarnya. Mulutpun tak lepas dr isapan rokok.
Dilihat wajah2nya lebih dekat wajah orang2 yang ber KTP Islam karena muka asli Cirebon. Mereka yang non muslim biasanya ga mau terang2an makan minum di tempat terbuka. Malah bisa memicu reaksi konflik sara.
Boleh jadi perbuatan mereka merasa mendapat dukungan pemerintah kita karena orang puasa harus menghormati orang yang tidak berpuasa. Terlebih dalil mereka bilang jika puasa hanya perintah untuk orang yang beriman. Tp anehnya saat lebaran mereka ramai merayakan, bahkan paling rempong nyiapin ini itu, beli ini itu. Kalau ditanya jika mati nanti jawabnya pasti mau ke surga.
Heran pemandangan itu terjadi di negara mayoritas muslim. Heran yang ginian banyak dijumpai di kota Cirebon, yang katanya kota wali. Daerah yang pernah jaya sebagai pusat penyebaran agama Islam di pesisir Jawa Barat ole sunan gunung jati dan kesultanannya.
