"Ini gerakan baru yang terorganisir dalam membangkitkan gerakan literasi di sekolah. Jawa Barat mengambil inisiatif secara aktif gerakan literasi nasional ini karena kepedulian gubernur Jawa Barat," ujar Kabid Dikdas H. Firman Adam, M.Pd mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Firman menilai gubernur Ahmad Heryawan tampaknya lebih tahu dan peduli dunia pendidikan. Terbukti dalam setiap rapat membahas masalah pendidikan di Jawa Barat tidak mengenal ruang dan waktu. Sekalipun rapat hanya dihadiri dua tiga orang. Gubernur sangat mensuport lahirnya program literasi.
"Budaya literasi perlu didukung dan sukseskan. Budaya ini sangat mendukung menyiapkan ketrampilan anak didik kita dalam menghadapi tantangan masa depan abad ke-21," tutur Firman dihadapan 200 guru dalam pembukaan workshop penggerak literasi di Hotel BMI Bandung, Rabu (1/6).
Ditambahkan, ada tiga ketrampilan abad 21 yang harus dikuasai agar siap bersaing. Pertama, memiliki karakter berkualitas. Kedua mempunyai empat kompetensi seperti kreatifitas, berfikir kritis, komunikasi, kolaborasi. Ketiga, penumbuhan budaya literasi.
Sementara itu, Kasi Pembinaan Sekolah-sekolah swasta Disdik Jabar Hj Endang mengatakan, tahap awal pihaknya menyiapkan 300 guru penggerak literasi di sekolah-sekolah. Program tersebut akan dilakukan progres report hingga tahun 2020.
"Workshop ini untuk menyatukan persepsi dan gerak langkah yang sinergi dalam upaya menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah. Di Jawa Barat gerakan literasi melalui West Java Leader's Reading Challenge, sekaligus pembentukan tim penggerak," ujar Kasi yang kini tampil anggun dengan berjilbab ini.
Menurut Endang, 300 guru penggerak tersebut mengikuti kegiatan workshop dalam dua tahap. Angkatan pertama sebanyak 100 guru pada 31 Mei - 1 Juni 2016. Sedangkan 200 guru penggerak literasi pada 1-3 Juni 2016. Mereka akan menjadi penggerak tahap awal terhadap 1.300 sekolah di Jawa Barat.
"Para penggerak literasi ini diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kota/Kab sesuai kriteria tertentu. Hal utama diperlukan komitmen dan konsistensi dari guru-guru," tuturnya saat memberikan laporan sebagai panitia workshop. (*)