Desember 29, 2023
IBUNDA BUKAN PEREMPUAN BIASA
Desember 27, 2023
HARI IBU, HARI BERKABUNG KELUARGA
BERAWAL LUKA KAKI, BERAKHIR DIMAKAMKAN
HUJAN DAN BACAAN QUR'AN MENGIRINGI KEPERGIAN IBUNDA
Desember 09, 2023
Disrupsi Melumpuhkan Skill Menulis
Menulis per hari ini menjadi pekerjaan yang tak mudah lagi. Jangankan mereka yang jarang atau tidak pernah menulis serius. Bagi mereka alumni jurnalis, seperti saya, kini ada kelumpuhan dalam menulis.
Pada periode sebelumnya kegiatan menulis menjadi bagian hobi saya. Menulis banyak hal. Realita atau fenomena yang menarik. Menarik perhatian diri atau trending topik perhatian publik.
Pada era 2017 kemampuan menulis produktif saya diganjar penghargaan tingkat nasional oleh Perusahaan Penerbitan dan Pelatihan Menulis Mediaguru. Lembaga yang bermarkas di Kota Surabaya. Dibawah otoritas Pak M. Ihsan dan Mas Eko Prasetyo.
Saya, guru SMPN 4 Kota Cirebon satu dari tiga orang dinobatkan sebagai penulis populer produktif tingkat nasional. Pemberian penghargaan bersamaan peringatan Hari Guru Nasional di Kemendikbud Jakarta pada 24 November 2017.
Dua penulis produktif lainnya adalah Pak Leck Murman guru dari Kab. Demak dan Ahmad Syaihu guru MTsN 4 Kota Surabaya. Kami bertiga terpilih setelah melewati tantangan menulis Mediaguru setiap hari selama tiga bulan di media online (www.gurusiana.id). Bolong sehari, harus kembali menulis dari nol (awal).
Diujung karya di Mediaguru sempat dipercaya sebagai tim editor naskah guru-guru Indonesia. Khususnya naskah guru wilayah Sumatera. Sayang hanya bertahan sekitar satu tahun. Malah pernah dua kali mendampingi dan membantu tim trainer Mediaguru pelatihan di Kab. Cirebon dan Univ. Muhammadiyah Purwokerto.
Selepas Juni 2019, kegiatan menulis saya di Mediaguru mulai kendor. Seiring alih tugas saya ke Dinas Pendidikan sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kec. Pekalipan.
Kegiatan menulis masih dicoba sempatkan melalui kolom opini (wacana) media lokal dan online. Online seperti facebook (deny rochman) dan blog pribadi (padenulis.blogspot.com). Sesekali menulis pesanan dari Jakarta.
Pada masa covid-19, selama 3 tahun diberikan amanah komunitas Gelemaca sebagai redaktur halaman literasi edisi Kamis koran Radar Cirebon. Selama itu pula, selain mengedit tulisan kiriman guru-guru, juga membuat tulisan feature.
Kegiatan menulis semakin kendor bahkan melemah sejak 2022. Bukan karena tak ada fenomena atau tema yang menarik untuk ditulis di sekitar. Tapi di tahun itu tak banyak lagi bersentuhan dengan dunia pendidikan. Selain itu, terdampak disrupsi digital.
Era disrupsi terjadi di tengah masyarakat akibat munculnya inovasi, penggunaan teknologi baru, atau perubahan paradigma. Disrupsi adalah inovasi atau cara-cara baru yang menggantikan cara-cara lama.
Efek pada dunia menulis, menurut Rhenald Kasali, masyarakat mulai malas membaca tulisan panjang. Padahal selama ini habit reading rakyat Indonesia tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Budaya menonton lebih menguat di masyarakat. Maka, postingan karya foto dan video lebih dicari dan disukai mereka. Sejak itu banyak bermunculan para konten kreator, vloger, youtuber. Media online banyak dicari seperti tiktok, IG, youtbe, facebook dan sejenisnya.
Tren itu menggeser kebiasaan saya dalam menggoreskan karya jurnalistik citizen. Mulai terbiasa berkarya videografi. Herannya, kebiasaan ngevlog itu mengendorkan kemampuan menulis. Padahal ada banyak kegiatan, tema, fenomena menarik sejak Maret 2022 saya sebagai lurah. Tapi.... disrupsi terasa ikut melumpuhkan skill menulis saya. (*)
Kota Cirebon, 9.12.2023 l 23:08