Oleh :
Deny Rochman

Fenomena kecemasan
sosial tersebut menjadi soroton Rini Hastuti dalam bukunya berjudul Buku The Worrier’s
Guide Book. Buku panduan bagi pencemas ini boleh dibilang sebagai auto kritik sosial, namun sekaligus buku penenang jiwa, jika ada buku lain dikelompokkan
sebagai buku pembangun jiwa. Dalam prolognya,
buku tersebut menggambarkan potret manusia modern yang selalu banyak keinginan,
namun terburu-buru dalam proses pemenuhannya.
Yah, manusia
era digital ini seabreg keinginan yang ingin dipenuhi. Saking banyaknya mereka
semakin sulit membedakan mana keinginan, mana kebutuhan. Celakanya, sering kali
melakukan pembenaran yang bisa merubah keinginan itu menjadi kebutuhan
hidupnya. Suatu sisi sifat buruk manusia demi gengsi, status sosial dan
kecintaan berlebihan terhadap kehidupan dunia. Kendati keinginan demi keinginan
itu tak pernah habis di satu titik, seperti mengejar banyangan sendiri.