Oleh :
Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I

Profesi guru terus diperdebatkan publik.
Bahkan tanpa sadar memicu konflik horizontal baik sesama pegawai negeri non
guru maupun dengan masyarakat. Pemicunya tidak lain karena semakin membaiknya
kesejahteraan guru pasca digulirkannya kebijakan sertifikasi guru. Pemberian tunjangan
profesi tersebut merubah wajah guru yang dulu dijuluki Oemar Bakri, kini
disindir sebagai guru Aburizal Bakri. Dua potret guru yang dulu penuh
kesederhanaan bahkan hidup dalam keterbatasan, dan kini gaya hidup guru
dianggap berkecukupan.
Namun masa kebahagiaan guru mulai
terusik, menyusul isu pemerintah akan menghapuskan tunjangan profesi guru. Ketua
Umum PB PGRI Sulistyo sangat kencang memprotes rencana pemerintah Jokowi yang
hendak menghapus kebijakan sertifikasi guru. Bahkan Sulistyo berani menilai,
Presiden Jokowi telah melakukan pengingkaran terhadap janjinya saat Pemilu
Presiden yang menegaskan tidak akan menghentikan tunjangan profesi guru.