Ini rute terpanjang. Selain para bikers menembus angin, mereka juga membelah sawah. Di bawah terik matahari di ruas jalan nasional Kota Cirebon - Indramayu. Kendati lelah, mereka tetap semangat membawa misi silaturahim dan menyebar kebaikan.
Catatan ;
DENY ROCHMAN
Penikmat Asal Gowes Radar Cirebon
Para goweser Radar Cirebon tetap semangat menjalani agenda rutin Sabtuan. Menjelajah ke lokasi tujuan, mengekspor dan mempromisi poatensi desa. Saya juga tak mau melewatkan keceriaan Asal Gowes para jurnalis tulen ini. Sampai-sampai memilih pulang cepat dari luar kota, sekalipun libur akhir pekan hingga Ahad. Ke Purwokerto, berangkat Rabu sore pulang Jumat malam.
Sabtu 26 Desember 2020. Pukul 06.00 saya mulai gowes menyisir jalan Yos Sudarso Pelabuhan hingga ke Krucuk Kota Cirebon. Sengaja tak berkumpul di Grha Pena Radar Cirebon Jalan Perjuangan Sunyaragi. Soalnya rute Cirebon ke Kedokan Agung Kab. Indramayu melintasi jalan Krucuk. Sambil menanti rombongan lewat, saya gowes sepeda hingga bertemu tim lain di jalan Kalisapu Gunungjati.
Tak ada hambatan berarti melintasi jalan nasional Kab. Cirebon. Jalanan mulus beraspal hotmix. Hanya saja tetap hati-hati karena lalu lintasnya ramai lancar. Tetap hati-hati karena bikers harus menjaga kecepatan sepedanya. Jika tidak akan tertinggal dengan rombongan yang berlari wus wus wus....
Memasuki daerah perbatasan Kab. Cirebon - Indramayu ruas jalan mulai toang. Kanan kiri jalan terlihat bentangan sawah yang mulai masa tandur di musim penghujan ini. Hembusan angin menerpa para pegowes yang terus fokus mengayuh ke tempat sasaran. Memasuki wilayah Indramayu, dekat jembatan Kedaton tim Asal Gowes Radar disambut Komunitas Gowes Kekar. Kekar singkatan dari Kedokan Karangampel. Pasukan hijau-hijau ini terdapat personil emak-emak. Termasuk ada ibu kuwu. Luar biasa.
Setelah menggowes beberapa kilo dari perbatasan, rombongan singgah sejenak di kampus hijau Daarul Maarif Kaplongan. Sebuah kawasan terpadu lembaga pendidikan dibawah yayasan milik H. Dedi Wahidi (Dewa). Pak Dewa adalah mantan Wakil Bupati masa kepala daerah H. Yance (Irianto MS Syafiuddin), pernah menjadi anggota DPRD Kab. Indramayu dan anggota DPR RI dari PKB.
Di gerbang kampus Pak Dewa dan tim sudah menyambut rombongan Asal Gowes Radar. Secara bersamaan sambil teriak yel-yel hidup Radar, hidup Pak Dewa, mereka keliling kampus. Di atas lahan 25 hektar di Kec Karangampel ini dibangun sejumlah sekolah, kampus dan pondok pesantren NU. Suasananya asri. Tak hanya hijau cat gedungnya tetapi hijau lingkungannya. Akses jalan yang rapih menjadi trek yang nyaman untuk joging atau gowes.
Di tengah komplek terdapar danau buatan. Menambah kesejukan suasana kampus. Danau sebagai sumber kehidupan ikan-ikan dan sunber air kebutuhan MCK para santri usai melalui proses penyulingan. Sumber air utama danau ini adalah tadah hujan, selain dari irigasi yang bermuara dari Waduk Jati Gede.
Selama di pontren, tim Radar banyak berbincang dengan mantan wabup itu. Mulai masalah pendidikan hingga isu politik lokal dan nasional. Puas dengan hidangan rebusan kacang, jagung dan pisang goreng, rombongan melanjutkan perjalanan. Tujuan akhir adalah Desa Kedongan Agung Kec. Kedokan Bunder Kab. Indramayu. Sekitar 10 km dari Kampus Hijau Kaplongan. Menelusuri jalan desa dan pesawahan.
Di desa tujuan, rombongan diterima kuwu desa setempat Jumhana Budi Raharjo S.Sos. Diterima di tempat khusus, bukan di kantor balai desa. Tempat ini disebut sebagai agroeduwisata. Yah tempatnya di tengah pesawahan yang disulap jadi tempat wisata bernuansa pendidikan. Ada kolam renang, tempat bermain anak, kolam terapi ikan, kantin dan taman. Menurut kuwu, agroeduwisata Bermuda ini menjadi potensi andalan yang dikelola BUMDes dalam mendongkrak pendapatan desa. (*)