Hardiknas
tahun ini di kota Cirebon diwarnai gegap gempita seputar literasi. Ada
pemberian kado buku bacaan dari Walikota kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota
Cirebon. Ada pelepasan balon gas ke udara bertuliskan Deklarasi Gelem Maca Kota
Cirebon. Video teleconference Walikota dengan Gubernur Jawa Barat. Dimeriahkan lagi
kegiatan readathon ratusan siswa dan banjir puluhan doorprize bagi pemenang
kuis literasi serta mendengarkan suara emas dari siswa SMP Negeri 1 Kota Cirebon.
Nama program
gerakan literasi sekolah di Kota Cirebon adalah Cirebon Leader’s Reading
Challenge (CLRC). Para penggiat gerakan literasi di kota pantura Jawa Barat ini
diberi nama “Gelem Maca. Sebuah nama yang unik, pendek, diferensiatif, mudah
diingat dan etnik kecirebonannya mengena. Istilah yang diusulkan oleh beberapa
teman tim deklarator. Gelem Maca memiliki makna mau baca (bahasa jawa Cirebon),
tetapi memiliki singkatan dari Gerakan
Literasi Masyarakat Cirebon Kota.
Program CLRC
sendiri merupakan turunan dari program sejenis di tingkat Jawa Barat. Nama program
tersebut adalah West Java Leader’s Reading Challenge hasil ijtihad dari para
guru yang pernah pelatihan di Adelaide Australia Selatan. Program tersebut
merupakan hasil dari insipirasi dan adaptif dari program sejenis yang sudah
dilaksanakan di Australia. Sejak uji coba tahun 2012 hingga kini program
literasi tersebut sudah merambah semua daerah di Jawa Barat, termasuk kota
Cirebon.
Mulianya
tujuan gerakan literasi sehingga banyak pihak yang mendukung gerakan tersebut kendati
persiapan panitia sangat pendek waktunya. Tidak kurang pihak sponsor seperti
Toko Buku Gramedia Cipto, CSI, Bank BJB, Penerbit Buku Duta, Bimbel GO, Radio
Dairi FM, Batik dan surat kabar local memberikan dukungan terhadap gerakan ini.
Walikota bersama Dinas Pendidikan pun secara langsung mendukung program
mencerdaskan anak bangsa tersebut.
Walikota Cirebon dalam sambutannya di Upacara Hardiknas alun-alun
Kejaksan mengatakan, gerakan literasi untuk melindungi anak-anak kita dari masa
depan yang makin kian menentu. Semangat budaya literasi memiliki korelasi positif terhadap kemajuan
sebuah bangsa. Ini terbukti banyak negara maju kehidupan mereka sangat akrab
dengan budaya literasi, seperti membaca, menulis, ketrampilan berfikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan bisa dalam bentuk cetak, visual, digital
maupun auditori.
Menurut Walikota, menumbuhkan budaya literasi di
lingkungan sekolah-sekolah di Kota Cirebon merupakan upaya konkret sebagai
gerakan sosial dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di kota wali. Pasalnya,
pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, beragam hiburan
televisi, mudahnya akses internet, menjamurnya smartphone akan memanjakan
anak-anak kita yang dikhawatirkan akan melemahkan daya literasi mereka.
Namun pihaknya menegaskan bahwa tidak ada alasan
sulit atau tidak bisa dalam mensukseskan program literasi sekolah tersebut.
Apabila kita semua dari beragam komponen, berangkat dari komitmen dan niat
mulia dalam mencerdaskan anak bangsa dan memajukan dunia pendidikan kota ini.
Gerakan ini diharapkan bisa menjadi benteng, filter dan sebagai kontrol perkembangan
pola pikir dan kepribadian anak-anak kita dari pengaruh negative perkembangan
iptek dan dinamika sosial masyarakat agar anak-anak kita bisa tumbuh menjadi
anak cerdas dan berakhlak.
Sementara
itu Kepala Dinas Pendidikan DR H Wahyo M.Pd menyambut gembira adanya gerakan
literasi sekolah di kota Cirebon. Pihaknya menegaskan kepada semua guru
khususnya para penggagas gerakan literasi agar tidak pernah lelah dalam
mengurusi dunia pendidikan. Kepala dinas senior ini berharap agar anak didik
kita diajarkan untuk belajar memanfaatkan teknologi secara positif.
Rangkaian acara
deklarasi gerakan literasi tersebut diawali upacara Hardiknas di alun-alun
Kejaksan Kota Cirebon. Selaku Pembina upacara walikota Cirebon langsung. Di akhir
kata sambutannya Walikota menyatakan deklarasi pelaksanaan gerakan literasi
sekolah di Kota Cirbon. “Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, saya nyatakan pada hari ini tanggal 2 Mei
2016 bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menyatakan bahwa
Gerakan Literasi secara resmi diterapkan di sekolah-sekolah di Kota Cirebon.
Semoga Allah Swt meridhoinya. Aamiin.”
Usai upacara
secara simbolis pelepasan balon gas di udara oleh walikota, didampingi jajaran
Dinas Pendidikan setempat dan unsur muspida kota Cirebon. Kepala Dinas
Pendidikan DR H Wahyo M.Pd secara simbolis menerima buku bacaan satu set dari
walikota Cirebon disusul tepuk tangan meriah dari para undangan yang hadir.
Pada pukul
09.00 Walikota bersama rombongan bergerak ke TB Gramedia Cipto. Di toko buku
tersebut walikota sudah disambut berjajar guru-guru dan para siswa SD, SMP,
SMA/SMK se-Kota Cirebon. Para siswa sejak pagi pukul 07.30 sudah berada di sana
untuk mengikuti kegiatan readathon, membaca dan menulis review buku yang mereka
baca. Walikota dan Kadisdik berkesempatan menyambaikan sambutan dan memberikan
semangat kepada para siswa dan guru.
Sekitar pukul
10.00 walikota yang didampingi Sekretaris Daerah Drs. Asep Dedi, MSi, Kadisdik dan
kepala Bapupisda Kota Cirebon Drs Atang Hasan, MM melakukan video
teleconference dengan Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan, LC. Dalam kesempatan
tersebut, walikota melaporkan pihaknya telah mendeklarasikan gerakan literasi sekolah
di kota Cirebon. Walikota berharap dalam gerakan literasi sekolah tersebut bisa
meluas hingga ke masyarakat. Pihaknya meminta Gubernur untuk bisa membantu
pengadaan perpustakaan di tingkat RW (rukun warga).
Dipenghujung
acara, para siswa yang pernah meraih medali dari Australia mendapatkan hadiah
dari Walikota Cirebon. Para siswa kemudian mendengarkan pengalaman para siswa
yang pernah terlibat program literasi dan guru-guru pendamping. Dilanjutkan kuis
literasi dan berbagi hadiah doorprize dari sponsor pendukung kegiatan tersebut.
(*denyrochman)