Ini bukan gowes biasa. Sekalipun kegiatan rutin Sabtuan dilakukan para bikers Radar Cirebon. Namun gowes kali ini terasa istimewa. Istimewa yang ikut, berbeda obyek gowes dan beragam menu hidangannya. Kendati jarak tempuhnya lebih pendek, 20 km.
Catatan:
DENY ROCHMAN
Penikmat Gowes Radar Cirebon
Kegiatan gowes Sabtuan Radar Cirebon kembali dilakukan, Sabtu (6/2). Kali ini alhamdulillah saya bisa ikutserta. Pada Sabtu sebelumnya harus absen gowes ke Desa Mantangaji Kec. Sumber Kab. Cirebon. Lantasan ada undangan RAT Koperasi Guru-guru sekolah Kec. Pekalipan. Dua desa lainnya yang sempat absen adalah Desa Sumurkondang Kec. Karangwareng. Dan Desa Ciawi Japura Kec. Susukan Lebak. Lagi-lagi karena ada halangan ke luar kota.
Pukul 06.00 bersiap otw ke kantor Radar Cirebon. Sebagai titik kumpul setiap kegiatan gowes. Sepeda lipat Police Texas menjadi pilihan sebagai armada gowes. Alasannya rute dalam kota dan jalan datar. Sepeda ini juga belum diajak jalan-jalan Asal Gowes sejak dipinang sebulan lalu. Sementara sepeda MBT United ungu bunglon diistirahatkan. Khusus medan terjal, tanjakan dan turunan. Sedangkan si merah sepeda klasik Scoot masih menanti penyempurnaan.
Pukul 07.20 tim Asal Gowes bergerak. Setelah Ibu Wakil Walikota Dra Hj Eti Herawati hadir bersama timnya. Rute yang diselurusi adalah Jalan Cipto, Jalan Kartini, Jalan Pancuran, Jalan Wahidin Krucuk. Berbelok ke arah lapangan Kesenden, menelusuri jalanan pesisir Rumah Makan Seafood Marawidar. Keluar di jembatan Sukalila Pelabuhan Cirebon, kemudian melintasi Jalan Yos Sudarso, Jalan Kalijaga Kesunean hingga melewati Jalan Pronggol. Jalan terakhir adalah kampung tempat tinggal saya di RW 01 Kemakmuran, samping kantor Camat Lemahwungkuk.
Menelusuri jalan Buyut hingga dibawah jalan layang Pegambiran. Lalu melintasi jalan By Pass hingga terminal bus berbelok ke arah Penggung. Rombongan finish di rumah dinas Wakil Walikota di ruas jalan raya Penggung. Di akhir gowes, rombongan istirahat sambil menikmati hidangan yang disiapkan. Ada kudapan tradisional, rebusan pisang saba, nasi liwet plus lalaban dan bekakak ayam. Dilengkapi minuman air mineral, es jeruk peres hingga teh dan kopi tersaji.
Selama perjalanan 20 Km keliling kota, Wawali dan rombongan singgah sejenak di tiga titik. Pertama di RW 04 Pancuran. Di tempat ini meninjau UMKM makanan emping. Mulai proses awal pembuatan hingga pengepakan. Rombongan pun dimencicipi emping dan hindangan lainnya. Seperti kue gandamesri, bolu rasa buah markisa serta minuman dari buah-buahan. Semua produk tersebut produksi UMKM di kampung tersebut.
Titik kedua, rombongan meninjau lokasi penataan Sungai Sukalila. Sungai kotor dan kumuh tersebut tengah disulap dalam program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) menjadi kawasan indah, nyaman bak obyek wisata. Kabarnya program tersebut akan menghabiskan dana Rp13 miliar. Selama menelusuri jalanan cor di kampung nelayan tersebut dijumpai tumpukan sampah liar dan bau menyengat. Beberapa titik jalan mengalami genangan air.
Lokasi ketiga adalah mendatangi UMKM Kripik Rempeyek. Makanan ringan ini berada di RW 01 Kertasemboja Kel. Pegambiran Kec. Lemahwungkuk. Produk ini dibawah naungan Kelompok Perikanan Semoja Putih 2. Asuhan dari ketua RW 13 Kertasemboja, Junaedi. Menurut pengelola, produksi rempeyeknya dipasarkan dibanyak tempat di wilayah III Cirebon. Namun belum bisa melayani permintaan luar kota karena kendala pengepakan (packing).
Sepulang dari kunjungan UMKM, ibu wakil memborong produk home industri tersebut. Baik emping maupun rempeyek. Menurut ibu wakil kegiatan Asal Gowes Radar Cirebon sangat positif. Pihaknya mengapresiasi kegiatan tersebut untuk dilanjutkan. Bahkan ibu wakil berencana akan gowes ke Kab. Indramayu. Menikmati perjalanan kota mangga itu sambil menikmati makanan khas daerah Karangsong, pindang gombyang. (*)