Oleh:
Deny Rochman, S.Sos.,M.Pd.I
Apa
kabar calon kepala sekolah? Tahapan seleksi calon kepala sekolah SMP Negeri di
Kota Cirebon memasuki babak baru. Pada 7 Juli 2017 empat nama cakep rangking
teratas sudah diumumkan. Mereka akan
diproyeksikan mengisi jabatan kosong kepala sekolah pada tahun 2017. Namun sisa
cakep lainnya nasibnya masih menggantung hingga 2018. Para kepala sekolah itu
sudah dan bakal menghadapi ujian berat.
Setelah
melaporkan dan diketahui walikota, Dinas Pendidikan menyampaikan hasilnya secara
ranking perolehan skor total. Empat ranking teratas yaitu Yudi
Taryadi, M.Pd, Ani Yanti, M.Pd, Iis Nuraeni, M.Pd dan Ikin Sarikin, M.Pd. Tiga
cakep pertama adalah guru SMP Negeri 1, sedangkan satu cakep lagi dari SMP
Negeri 17. Keempatnya diproyeksikan untuk mengisi kekosongan empat jabatan
kepala sekolah yang pensiun tahun 2017 ini.
Sebelumya,
para cakep sebanyak 20 dari pendaftar 21
orang mengikuti seleksi di SMP Negeri 6 Kota Cirebon selama dua hari, 19-20
Juni 2017. Selama dua hari mereka menjalani sejumlah tes, meliputi tes soal tertulis,
pembuatan makalah ditempat, presentasi dan wawancara. Selaku tim penguji adalah
pengawas sekolah dan para petinggi Dinas Pendidikan kota Cirebon.
Sementara
itu, sisa cakep lainnya nasibnya masih menggantung hingga tahun 2018. Menurut
Kadisdik Drs H Jaja Sulaeman, M.Pd, jika dalam rentang waktu hingga 2018 ada
kekosongan jabatan maka cakep waiting list tersebut yang akan memenuhinya.
Selepas satu tahun, cakep harus kembali berkompetisi seleksi berikutnya jika
dibuka kembali.
UJIAN BERAT
Seleksi cakep
tahun ini harus dihadapi dengan persiapan khusus. Tidak saja persiapan
administratif, tetapi juga kemampuan akademis, leadership manajerial bahkan
kesiapan mental dan fisik. Selama dua hari, energi cakep terkuras ditengah
menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Materi
tes meliputi kompetensi, peran dan fungsi kepala sekolah serta
kemampuan internet dan komputer. Materi 60 soal pilihan ganda dan pembuatan
makalah di tempat masing-masing dua jam. Presentasi dan wawancara kompetensi
kepala sekolah durasi rata-rata 1 jam. Selama ujian tidak pakai laptop, copy
paste, atau mengakses internet.
Kondisi cakep
yang berpuasa tes secara marathon tersebut membuat beberapa peserta mengalami
dehidrasi, ngantuk, kelelahan bahkan gejala sakit. Terlebih pada hari kedua, proses
seleksi berakhir hingga tengah malam pukul 12.00.
Lolosnya
ujian cakep bukan akhir tetapi merupakan awal ujian tugas bagi empat kepala
sekolah baru tersebut. Mereka harus membuktikan kualitas kompetensi, peran dan
fungsinya sebagai kepala sekolah sesuai aturan yang ada. Secara teknis kerja
kepala sekolah sangat kompleks dan rumit, terlebih hidup di alam demokrasi kebablasan
dengan beragam konflik dan kepentingan.
Integritas
kepsek benar-benar diuji dalam pengelolaan sekolah, baik kepegawaian, sarana,
kurikulum, hubungan masyarakat dan keuangan. Bidang keuangan menjadi persoalan
rumit ketika bercampur berbagai kepentingan muncul. Pasalnya pendapatan sekolah
dari BOS (Bantuan Opersional Sekolah) pusat sangat besar. Belum lagi bantuan BOS
kota dan lain-lain yang besarannya cukup signifikan.
Sebagai
pejabat pengguna anggaran, kepala sekolah menjadi pihak yang memiliki power
dalam mengendalikan pendidikan di tingkat satuan. Lebih-lebih periodesasi jabatan kepala sekolah akan
dihapus oleh pemerintah pusat. Manariknya, posisi kepala sekolah bukan sebagai
guru yang mendapat tugas tambahan tetapi sebagai manajer. Sekalipun dibebastugaskan
tidak mengajar, kepala sekolah tetap mendapatkan tunjangan profesi
(sertifikasi). Ini informasi awal peraturan yang tengah disiapkan oleh pemerintah.
Kepala sekolah
harus mampu membangun sinergisitas dengan stakeholder. Membangun sinergisitas
sesama kepala sekolah, dengan komite, guru dan karyawan, orangtua siswa dan masyarakat.
Membangun kemitraan dengan pihak luar selama ini masih terasa kurang dilakukan.
Membangun sinergisitas bukan perkara gampang di negeri ini ditengah makin
kuatnya ego otoritas sektoral berbeda lembaga.
SARAT PRESTASI
Seleksi
cakep tahun ini dipadati para peserta berkualitas prima. Hal ini diakui oleh
tim penguji dan banyak pihak. Namun rata-rata peserta cakep adalah guru senior
berusia di atas 45 tahun dengan golongan IV.a dan IV.b. Hanya satu peserta
cakep yang berusia muda, 41 tahun dengan golongan III.d yaitu penulis sendiri. Hasil
tes, penulis harus puas berada di rangking ke-7 dari 20 peserta.
Empat nama
cakep teratas dalam track recordnya adalah guru-guru berprestasi di bidangnya. Yudi
Taryadi, guru Bahasa Inggris ini pernah meraih juara guru berprestasi tingkat
Jawa Barat. Dikenal sebagai pengurus MGMP mapelnya dan pernah menjadi ketua literasi
Kota Cirebon. Pernah belajar atas biaya pemerintah ke Amerika dan Australia. Sudah
lama mengantongi sertifikat kepala sekolah sebagai lulusan terbaik dalam
pendidikan di Solo.
Iis
Nuraeni, guru Bahasa Indonesia ini dikenal aktif sebagai penulis buku dan opini
di media massa. Sering mengisi materi kurikulum sebagai nara sumber instruktur
nasional. Sudah memiliki sertifikat kepala sekolah dari Solo. Puncak karirnya
diraih pada tahun 2016 sebagai juara pertama Olimpiade Guru tingkat nasional. Pegiat
literasi kota Cirebon ini dikirim belajar ke Belanda dan Belgia atas prestasi
nasionalnya.
Ani
Yanti tak kalah hebatnya. Guru IPS ini aktif dalam kegiatan MGMP pada mapelnya.
Selama ini ia dikenal memiliki jiwa entreprenuership sebagai owner usaha bio
solar. Begitu juga rekam jejak prestasi Ikin Sarikin sebagai guru
olahraga sudah populer di kota Cirebon. Kiprahnya dunia olahraga dan KONI sudah
tidak perlu diragukan lagi.
Empat
kepala sekolah yang terpilih ekspektasi dan kapasitasnya tidak diragukan lagi. Kompetensi
yang dimilikinya diharapkan akan mampu menggenjot kualitas pendidikan kota
Cirebon. Sebuah kota yang tumbuh dan
berkembang menjadi kota metropolitan dengan rasa global. Selamat datang Bapak
Ibu kepala sekolah baru. Selamat, anda layak dapat bintang. (*)
*) Penulis adalah calon kepala sekolah ranking ke-7.
#Tulisan dimuat di koran Radar Cirebon Senin, 10 Juli 2017
*) Penulis adalah calon kepala sekolah ranking ke-7.
#Tulisan dimuat di koran Radar Cirebon Senin, 10 Juli 2017