Apa kabar
lomba inobel? Sejak Senin 15 Mei 2017 batas akhir pengiriman naskah lomba
inovasi pembelajaran (inobel) ditutup para guru peserta lomba masih dibuat
deg-degan. Mereka masih menanti hasil akhir seleksi naskah lomba yang
dinyatakan lolos oleh pihak panitia lomba. Guru-guru tersebut kian penasaran
karena pasca akhir pendaftaran pergerakan tahapan penilaian di website
kesharlindung tidak bisa diakses dengan normal.
Berbagai curhat
keluhan peserta berkembang di media sosial group facebook kesharlindung. Keluhan
seputar perubahan data ceklis tahapan penilaian. Sebelum website trouble jumlah
ceklis peserta sudah masuk tahap tiga bahkan ada yang sudah tahap empat. Namun setelah
website kembali normal data ceklis berubah ada yang masuk tahap tiga tetapi ada
juga yang sudah tertulis jawaban jika naskah inobel berangkutan tidak lolos.
Keluhan itu
langsung diklarifikasi pihak panitia. Menurut penjelasan melalui media sosial
bahwa kondisi website masih dalam pemulihan setelah mengalami problem. Panitia berharap
agar tetap menunggu hasil akhir dari tim seleksi naskah yang akan diumumkan
secara resmi setelah penilaian selesai pada Juni 2017.
“Jumlah
peserta lomba inobel sebanyak 801 guru, lalu akan diseleksi menjadi 300 orang, lalu diseleksi lagi menjadi 100
orang. Mereka yang masuk 100 orang akan dilombakan lagi di Jakarta,” tutur Direktur
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemdikbud Dra Poppy Dewi Puspitawati, MA dalam acara
pembukaan Bimbingan Teknis Perlindungan Profesi Guru di Hotel The Mirah Bogor, Rabu
(31/5).
Kegiatan Bintek
tahap II tersebut dihadiri 102 guru-guru se-Indonesia. Mereka hadir setelah
melakukan seleksi artikel yang dikirimkan guru bertema kesejahteraan,
penghargaan dan perlindungan guru. Upaya selaras dengan penumbuhan budaya
literasi di kalangan guru-guru. Bersamaan dengan acara bintek, secara terpisah hadir juga dewan juri lomba inobel. Sebanyak 60 juri tersebut adalah dosen
dan widyaiswara dengan latarbelakang mapel berbeda sesuai dilombakan yang berkerja secara independen dan profesional.
“Bersamaan
dengan kegiatan bintek, hadir juga 60 dewan juri dari kalangan dosen dan
widyaiswara. Mereka akan melakukan seleksi terhadap naskah inobel. Jumlah 801 guru tersebut nanti akan diseleksi menjadi 300 orang,
lalu 100 orang yang dibawa ke Jakarta untuk diseleksi lagi,” ungkap petinggi
kemdikbud yang mengenakan hijab ini.
Berdasarkan penuturan
guru-guru yang pernah mengikuti lomba inobel tahun sebelumnya, guru yang terseleksi
akan diikuti workshop. Setelah itu 100 orang tersebut sebagai finalis yang akan
dilombakan di Jakarta pasca karyanya diperbaiki. Sesuai jadwal dalam buku pedoman
lomba inobel, kegiatan workshop akan dilaksanakan pada minggu ke-2 Juli 2017
hingga penilaian akhir minggu ke-4 Agustus 2017.
Poppy
menambahkan, kegiatan lomba inobel bertujuan untuk memotivasi guru untuk
melakukan inovasi pembelajaran/pelayanan dan berkarier melalui karya inovasi
pembelajaran. Jenis mapel yang dilombakan antara lain Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan, Prakarya, Muatan Lokal
dan Bimbingan dan Konseling. (pade)