Innalillahiwainnailaihirojiuun...Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali. Jangan pernah menyesali, menangisi bahkan meratapi kejadian buruk yang menimpa diri kita sehingga membuat hilang apa yang kita miliki. Karena itu takdir yang sudah ditetapkan. Sesungguhnya segala yang dimiliki manusia adalah semata-mata titipan Allah Swt.
Sejak lahir ke dunia manusia tidak membawa apapun. Kita telanjang bulat. Sudah telanjang bulat lagi. Hanya tangis kebahagiaan yang mengiringi kelahiran anak manusia. Sejak itu perlahan kebutuhan manusia diberikan. Mulai udara oksigen, minum, makan, sandang papan dan sebagainya hingga kebutuhan kasih sayang, dihargai dan menghargai.
Awal tumbuh kembang hingga kita dewasa dan tua manusia selalu menjalani proses belajar. Dari tidak tahu menjadi tahu dan tambah tahu. Dari tidak bisa menjadi bisa tambah bisa. Lalu ketok tular mengajarkan silih berganti lintas. Sekarang kita belajar, besok dan lusa kita mengajar. Belajar dan mengajar ilmu tentang kehidupan. Jika manusia malas dan berhenti belajar maka dia terlambat sbg khalifah fil ard.
Saat kita telanjang bulat waktu kecil, bisa kita cuma menangis. Menangis saat ngompol, BAB, tidur nggak nyaman, atau digigit nyamuk. Menangis saat lapar dan haus. Semula minum susu ASI perlahan buah berganti bubur lalu nasi tim lunak kemudian makan menu dewasa. Awalnya hanya bisa tiduran, lalu belajar ngomong, terus tengkurap, dan ngerondong kemudian jalan lalu lari, lari, lari dan jatuh bangun.
Itulah siklus kehidupan. Selalu jatuh dan bangun. Ada masalah, ada solusi. Dari tidak punya kemudian berusaha lalu menjadi kaya. Manusia datang dr tidak punya apa-apa dan berakhir tidak membawa barang apapun, kecuali amalan. Apakah amalan baik ataukah buruk, punya konsekuensi sendiri sbg resiko hidup di dunia. Tak mau ambil resiko, ga usah lahir ke dunia. Ga usah hidup.
Kapan kita akan mati, meninggalkan dunia ini? Tak ada yang tahu, sekalipun nabi, malaikat atau jin dan setan. Kecuali 40 hari sebelum ajal menjemput firasat itu mulai ada. Itupun baru malaikat yang tahu bocorannya setelah daun jatuh dr pohonnya di lauhul mahfuz. Petanda si fulan usia di dunia tinggal menghitung hari. Selama 40 hari itu hanya dirasakan oleh mereka orang-orang suci (holyman), seperti yang dialami Imam Ghazali. Sementara manusia biasa baru tahu saat nyawa sudah diujung tenggorokan.
Kendati tidak bisa berspekulatif tentang kematian, namun kematian itu sesuatu yang pasti datang. Kulu nafsin dza'iqotul maut. Nasehat Imam Ghazali mengatakan, sesuatu yang dekat dengan kita adalah kematian karena ia akan menghampiri kapan pun dimana pun. Ketidakpastian itulah maka agama selalu mengingatkan manusia agar tetap hidup di zona kebaikan. Menjaga amalan-amalan sholeh, sehingga kapan pun dimana pun sedang apapun saat malaikat 'Izrail menghampiri kita sudah siap menahan sakit, saat meregang nyawa.
Perlunya menjaga amal, membuat manusia selalu diingatkan agar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dijalan yang benar. Usia maksimal umat Nabi Muhammad Saw kisaran 70 tahun. Artinya jika kita sekarang usia 40 tahun, maka sisa umur hidup di dunia tinggal 30 tahun. Selama itu tentu tak selalu dijalani manis tanpa masalah.
Lewat usia pensiun kenikmatan hidup manusia perlahan tapi pasti akan terus berkurang. Berkurangnya fungsi-fungsi organ tubuh karena termakan usia. Akibatnya mudah sekali mengeluh sakit. Kendati umur manusia di dunia dijalani hingga 70-an tahun, namun dalam pantauan diatas langit manusia hanya menjalani hidup tidak lebih dari 1,5 jam. Loh kok bisa, sebentar amat yah?
Yah tidak saja amat yang usianya sebentar, tapi semua manusia. Mengapa cuma 1,5 jam?
1 hari Akhirat = 1000 tahun di dunia, atau
24 jam akhirat = 1000 tahun di dunia.
3 jam akhirat = 125 tahun di dunia.
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun Dunia.
Apabila umur manusia itu rata² 60 - 70 thn, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah satu setengah jam saja, pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.
Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka. (QS. 35:15, 4:170)./ (Fatir : 15 & Annisa : 170). Itu pun peradaban umat Islam dilakoni dibumi diperkirakan tidak lebih dari 62 tahun lagi. Menurut pendapat para ulama salaf usia umat Islam tidak lebih dari tahun1500 hiriyah. Jika sekarang sudah masuk tahun 1438 hijriyah maka sisanya tinggal 62 tahun lagi.
Menurut Rosulullah, pada masa ini adalah masa kebebasan maksiat hingga nanti lahir masa khilafah. Setelah 9 tahun berkuasa khilafah bubar lalu munculan Dajjal. Kemunculan Dajjal dibarengi turunnya Nabi Isa AS untuk meluruskan ajaran sesat Dajjal sekaligus akan memburu dan membunuh Dajjal. Sebelum kiamat datang, orang-orang beriman dimatikan lebih dulu oleh selimut kabut yang memadati permukaan bumi. (*)
Wallahu'alam....