Seorang siswa kini harus bisa beladiri, menyusul kian maraknya berbagai tindak kejahatan di masyarakat. Selain itu, beladiri akan memuat tubuh seseorang sehat dan kuat. Terlebih bagi mereka yang bercita-cita menjadi militer atau polisi. Dengan latihan beladiri, maka yang bersangkutan sudah terbiasa latihan fisik. Apalagi bagi siswa laki-laki, ia harus tampil kekar, macho.
“Di jaman sekarang, kejahatan bisa terjadi dimana saja. Untuk itu, kiranya seorang siswa, apalagi laki-laki harus bisa beladiri. Dengan beladiri dia akan siap menghadapi kemungkinan buruk terjadi di sekitar kita. Dengan beladiri, kita akan hidup sehat dan kuat. Dengan beladiri, siswa yang mau jadi atlet, militer atau polisi akan lebih siap karena terbiasa latihan fisik,” tutur Kepala SMK Muhammadiyah Lemahabang Cirebon Bapak Wiryo Santoso, S.Pd.,MM.Pd.
Pesan kepala sekolah itu disampaikan di depan 400 siswanya dalam pelantikan siswa Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Cirebon. Kegiatan pelantikan tersebut dipusatkan selama dua hari satu malam di wisata Sidomba Kuningan, 2-3 Mei 2009. Sebagai tim penguji dari Pimpinan Daerah Tapak Suci Kabupaten Cirebon dibantu guru-guru sekolah setempat.
Menurut Bapak Wiryo, pihaknya sangat mendukung kegiatan beladiri Tapak Suci di sekolahnya. Selain akan mendisiplinkan siswa didiknya, juga bisa dikembangkan menjadi olahraga prestasi dan keunggulan sekolahnya. Berkat hasil pembinaannya itu, lanjutnya, beberapa siswanya berhasil meraih prestasi laga silat dalam berbagai event kegiatan, baik di dalam maupun luar Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, kegiatan pelantikan dibuka pada pukul 15.30, kemudian dilanjutkan dengan acara malam hiburan dari pukul 23.00. Kegiatan selanjutnya diisi dengan perjalanan malam sebagai pembinaan mental para siswa Tapak Suci. Mereka harus melalui 4 pos utama dan 4 pos bayangan. Empat pos utama terdiri Al Islam, kemuhammadiyahan, ketapaksucian, organisasi dan mental beladiri. Setiap pos siswa harus menyiapkan diri menerima hukuman fisik berupa push up, sit up dan lainnya.(*)