SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Januari 15, 2022

DUA SEKOLAH GSM, SERUPA TAPI TAK SAMA

*) Guru-guru Kota Cirebon Study Visit ke Yogyakarta (bagian-2)
 
Dua sekolah ini dianggap berhasil sebagai sekolah model. Sekolah yang menerapkan manajemen Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Sejak menerapkan GSM, dua sekolah ini lebih maju. Lebih dicari oleh masyarakat.

Catatan:
DENY ROCHMAN
Analis Kurikulum dan Pembelajaran
Dinas Pendidikan Kota Cirebon

Mentari pagi Prambanan DIY menyambut kedatangan rombongan GSM Kota Cirebon. Setelah menempuh perjalanan bus 333 km via tol. Rehat sejenak di rumah makan daerah Prambanan. Menikmati sejuknya udara pagi pesawahan sambil menyantap sarapan pagi khas desa. Sebelumnya sholat shubuh berjamaah dan bebersih badan.
Panitia menyebarkan instrumen observasi kepada setiap peserta. Menjelaskan tujuan sekolah lokasi studi visit. Bus A dan Bus B berkunjung di dua lokasi berbeda secara bergiliran (cross). Tujuan awal Bus A SDN Rejodani Kec. Ngaglik Kab. Sleman. Sementara tujuan Bus B ke SDN Pendulan Kec. Moyudan Sleman. Jarak dua sekolah tersebut sekitar 21 Km, sekitar 40 menit perjalanan.
Di SDN Rejodani rombongan disambut oleh kepala sekolah dan guru-guru. Turut hadir pengawas sekaligus korwil pendidikan Kec. Ngaglik serta mantan kepala sekolah setempat Tri Andari. Mantan kepsek Rejodani yang kini jadi pengawas ini disebut-sebut sebagai orang peletak model sekolah GSM di sekolah Jl. Palagan Tentara Pelajar.
Acara sambutan rombongan Bus A disampaikan Deny Rochman. Korwil Pendidikan Kec. Pekalipan sekaligus mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon yang berhalangan hadir. Sementara di Bus B, sambutan perwakilan Kadisdik disampaikan Korwas Disdik Drs H Komarudin, M.Pd di SDN Pendulan. 
Di Rejodani, rombongan disuguhkan tarian anak bertema petani. Karya seni apik garapan guru multitalen sekolah ini, Suharyadi. Kendati bukan sarjana seni, namun perkenalan dengan SMK seni membuat guru ini memberikan warna berbeda di sekolah. Selain punya sanggar seni, karya seninya banyak ditorehkan di berbagai sudut sekolah. 
Di ruang kelas, sekaligus tempat pertemuan rombongan, didesain sebagai kelas berkarakter. Penuh warna warni dan goresan karya anak-anak. Tak hanya di dalam kelas. Di setiap sudut sekolah, lorong, pojok penuh goresan, lukisan, gambar-gambar edukatif. Guru-guru dan kepala sekolah bergegas mengabadikan dengan foto-foto.
Di sekolah SDN Pendulan, guru-guru dan kepala sekolah menemukan suasana yang serupa tapi tak sama. Selain menemukan berbagai goresan, lukisan dan gambar inspiratif edukatif di berbagai sudut dan lorong. Di sekolah ini juga berhasil menghidupi kantin sehat, melindungi anak sehat. Pihak sekolah mengganti alat pembayaran dengan voucher khusus untuk jajan di kantin sekolah.

Sekolah yang ditanami buah markisa dan anggur di halaman sekolah ini dibentuk komite kelas. Komite yang anggota para orang tua siswa ikutserta dalam memajukan sekolah. Mereka merencanakan dan melaksanakan program kelas anak-anaknya. Termasuk dalam menggalang dana kas komite kelas. (*)

Bus Wisata Sleman, 
11 Januari 2022

#GerakanSekolahMenyenangkan 
#GSM
#GuruKotaCirebon