SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Mei 09, 2017

15% DANA SERTIFIKASI UNTUK PROFESIONALISME

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Dra Poppy Dewi Puspitawati, MA berharap kepada guru-guru Indonesia agar dana sertifikasi yang diterima 15% bisa dialokasikan untuk peningkatan profesionalismenya. Pentingnya peningkatan kompetensi tersebut mengingat tantangan guru-guru ke depan semakin berat dalam menyambut bonus demografi Indonesi di era global.

“Anak-anak kita akan hidup di abad 21. Kita tidak tahu apa yang terjadi kehidupan abad 21 itu. Sedangkan kemampuan guru-guru kita hidup di abad 20. Padahal kondisi sarana dan prasarana pendidikan kita masih ada seperti abad 19,” tutur Poppy Dewi Puspitawati yang bekerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi ini.


Hal itu disampaikan direktur kepada 260 guru SD dan SMP se- Indonesia dalam Seminar Nasional bertema Membangun Profesionlisme Guru Pendidikan Dasar dalam Era Global. Seminar Nasional yang diadakan oleh Subdit Kesejahteraan Penghargaan dan Perlindungan Pendidikan Dasar itu berlangsung empat hari, 9-12 Mei 2017 di  Swiss-Belhotel Jakarta Pusat.

Poppy mengingatkan, pada tahun 2020 - 2030 Indonesia akan memperoleh bonus demografi, dimana jumlah penduduk generasi produktif usia 15-64 tahun akan bertambah banyak hingga 70%. Jika usia produktif tersebut mampu memiliki kompetensi dan daya saing yang berkualitas maka bangsa Indonesia akan mampu bersing di era global. Sebaliknya apabila sumber daya manusia bangsa ini tidak bisa meningkatkan kualitasnya maka bangsa ini akan gagal eksis dalam kompetisi global. 

“Peran guru akan sangat penting dalam menyiapkan daya saing generasi produktif abad 21 itu. Maka, kita yang lahir di abad 20 kompetensinya harus terus disesuaikan dengan tantangan yang akan dihadapi anak-anak kita pada abad 21 nanti. Untuk itu bapak ibu guru terus meningkatkan kompetensi dirinya dengan berbagai pendidikan dan pelatihan, salah satunya kegiatan seminar nasional ini,” ungkap direktur yng sudah menjabat sejak 2015 ini. 

Dalam sesi presentasi tersebut perempuan yang malam itu berbusana merah memapaparkan program kerja lembaganya dalam meningkatkan kualitas guru melalui dua layar lebar. Misalnya pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 nilai rata-rata terus ditingkatkan hingga diangka 8,0. Berbagai pelatihan, workshop, seminar hingga lomba-lomba diadakan pihaknya untuk membekali guru-guru dalam memperkaya kompetensinya.

Menurutnya, selain guru yang menguasai empat kompetensi mereka juga harus memahami delapan standar kompetensi pendidikan. Empat utama kompetensi guru antara lain kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kompetensi kepribadian. Sementara delapan standar kompetensi antara lain standar Isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, penilaian, kelulusan, pembiayaan, pengelolaan dan sarana dan prasarana. (deny)