SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Maret 02, 2017

PENUH PESONA TAPI BIKIN WAS-WAS

Ada suasana berbeda dan menarik perjalanan silaturahim Cirebon.- Purwokerto di pekan terakhir bulan Februari 2017. Berbeda karena rute yg ditempuh kali ini berbeda dg rute sebelumnya yang biasa saat kita mudik ke jawa. Menarik karena rute berangkat dari Cirebon pada kamis 23 Februari denga perjalanan pulang Minggu 26 Februari menempuh jalan berbeda.
Biasanya, kami menempuh perjalanan ke Purwokerto melintasi ruas jalan Songgom Prupuk Bumiayu dan Ajibarang. Setelah sebelumnya melalui jalan tos Kanci-Pejagan dg tarif 24 ribu. Namun kali ini kami memutuskan pergi melalui jalan berbeda. Jalan yg baru disentuh setelah dpt info dr kawan2 banyumas di group fb.
Keputusan ini diambil karena sdh berbulan bulan ruas jalan Songgom-Bumiayu dan Ajibarang mengalami rusah parah pake bangets. Kabar terakhir perjalanan temen2 satu sekolah yg refreshing ke Baturaden memerlukan waktu 6-7 jam hingga ke hotel Puriwisata Baturaden. Padahal biasanya sekitar 4 jam. Malah ada kawan di Fb pernah mengalami perjalanan Prupuk-Bumiayu hingga 5 jam.
Jarak tempuh Cirebon - Purwokerto via Guci atau Jatinegara Slawi sekitar 175 km, selisihnya 1 km lebih panjang memalului jalur Jatinegara. Jika ditempuh dalam waktu normal dengan kendaraan pribadi membutuhkan perjalanan 4 jam-an. Sementara rute biasa Cirebon - Purwokerto lebih pendeksekitar 146 Km dengan jarak tempuh kurang dari 4 jam dengan perjalanan normal

Perjalanan kami kali ini memang terasa istimewa karena ditemeni si dede bayi yg baru berusia 2,5 bulan. Ada dua agenda penting di kota kelahiran isteri tsb. Pertama, menghadiri acara perpisahan guru purnabakti (pensiun) sekolah kami di SMPN 4 Kota Cirebon di Baturaden (25-26/2). Kedua, silaturahim dengan keluarga besar isteri pasca kami pny si kecil yg gagah.
Keberangkatan kami sekeluarga ke Purwokerto lebih awal dr kawan2 guru. Sengaja karena biar terasa santai karena membawa debay dan bisa pny waktu cukup banyak sowan dg keluarga. Sekalipun saat di pwt kaki kiri ku terkilir saat joging jumat pagi sehingga waktunya habis utk istirahat. Beruntung pa budi, tukang urut keluarga disana membantu proses penyembuhan.
Kamis pukul 13.30 si Black aku paksa pacu menuju Tegal. Semula keinginan bergerak pukul 10.00. Tp karena anak barep baru selesai lomba hafidz Quran maka baru sempat pergi bada dhuhur. Informasi dalam google map ada dua rute alternatif yg lbh dekat ke purwokerto. Rute pertama melalui Slawi-Jatunegara-Randudongkal. Rute kedua melalui obyek wisata Guci, Moga terus Randudongkal.
Rute guci urung kami pilih karena sudah tahu jalannya berkelok kelok naik turun. Seperti pengalaman kami saat ke obyek wisata guci. Harapan kami melalui Jatinegara ruas jalan relatif lbh aman dan nyaman. Walau nyatanya tak jauh berbeda bahkan bikin was was kami selama perjalanan sekalipun pesona alamnya bikin adem di mata.

Sesuai arahan GPS google map kami harus menuju jalan tol kanci-pejagan lalu menuju jalan Jatibarang ketanggungan. Saat tiba di Slawi mobil aku pacu menuju jalan Jatinegara, lalu melintasi warungpring, randudongkal, belik pemalang kemudian bobotsari purbalingga dan berakhir di Bobosan Purwokerto.
Selama perjalanan berangkat, rute yg dilalui penuh lika liku dan naik turun. Jalanan sekalipun sempit hny cukup dilalui dua mobil namun kondisinya sdh cukup bagus dicor semen dan sebagian beraspal hotmix. Panorama pegunungan lereng Gng Slamet menambah kenikmatan perjalanan.
Kewaspadaan harus ada karena beberapa titik ada longsor kecil dan blm ada pagar pengaman sisi jalan. Jika laju kendaraan tak terkontrol apalagi saat hujan tiba, kendaraan bisa oleh dan tergelincir ke jurang. Beruntung pada siang hari ada jasa pemuda sekitar membantu laju kendaraan yg melintas jalan longsor tsb.

Menjalang maghrib kami sampai di purwokerto. Sebelum ke rumah menyempatkan diri berkuniler malam di pasar pereng dekat kantor LP. Selama di purwokerto hari2 kami diisi dengan acara keluarga, seperti syukuran anak kami dan menghadiri acara sekolah di Baturaden. Rombongan RAT koperasi tunas jaya tsb jg mampir ke Owabong Purbalingga.
Ada yg tak terlewatkan dalam kunjungan ke kota mendo tersebut. Bertemu kawan lama masa kuliah di Fisip Unsoed, kawan seaktifitas di kegiatan rohani Islam. Eddy santoso yg familier dg nama brandingnya Ayah Eddy Santosa. Kawan saya ini sdh jd orang hebat. Owner PAUD TK, motivator, writer dan trainer. Kini pria asal Semarang ini menetap di purwokerto.
Minggu pagi jam 12.00 kami memutuskan pulang ke Cirebon. Kali ini jalan yang dilalui berbeda dg jalan saat berangkat. Kami pilih jalan melalui obyek Wisata Guci Tegal. Jalan membelah itu berada di daerah randudongkal, ke kanan Jatinegara, jalan lurus ke Guci. Walau jalanan hujan deras namun kondisi jalan yg relatif lebih baik dan aman mengantarkan kami sampai di rumah Cirebon lebih awal saat sore masih terang bersinar. (*)