Waktu masih pagi. Jarum jam masih diangka sembilan. Satu persatu di meja ruang guru berderet hidangan makanan. Ada nasi, sayur asem ditemani pepes ikan peda, tahu tempe, sambel dan lalapan. Tak tertinggal krupuk ikut serta meramaikan. Tampak juga warna warni buah di dalam baskom plastik. Segar dan menyegarkan.
Ada tradisi yang baik di kalangan guru-guru sekolah ini. Menyiapkan sajian makanan dan atau minuman di ruang guru. Hidangan itu bukan karena ada kegiatan apalagi karena kedatangan tamu agung. Secara inisiatif ibu-ibu guru urunan dan memasak untuk kebutuhan mereka. Maklum, sejak sekolah ini menerapkan lima hari belajar selera makan guru-guru meningkat.
Pada hari Selasa, misalnya, hidangan sudah tersedia sejak pukul 9 pagi. Menu hidangan yang di atas akan memanjakan guru-guru selama mengajar di hari itu. Untuk menghilangkan haus dahaga disela mengajar, guru-guru bisa menikmati minuman segar es buah. Semua bisa disantap secara cuma-cuma alias gratis tis tis. Tapi syarat dan ketentuan tetep berlaku.
Tapi ingat. Mereka yang berminat makan gratis ini harus tahu jadwalnya. Karena tak setiap hari hindangan ini hadir. "Sajian makanan biasanya disiapkan hari Selasa, Rabu dan Jumat. Kalau Senin dan Kamis jadwalnya temen-temen yang berpuasa. Sedangkan Sabtu jadwal makan di rumah masing-masing. Soalnya disini lima hari belajar," ujar ibu guru yang semangat mencicipi es buahnya.
Diakuinya, pengadaan makanan di ruang kerjanya memang sudah berlangsung lama. Sebelum program full day school ada guru-guru di sekolah ini sudah terbiasa saling menyediakan makanan. Beragam tujuan diadakan jamuan itu. Karena alasan syukuran ulang tahun, naik pangkat, haji, dapat hadiah dan sebagainya. Sumber dana acara tersebut dana iuran guru atau pribadi. (*)