SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Maret 26, 2022

MEMBERDAYAKAN UMKM KELURAHAN

Oleh:
Deny Rochman, S.Sos., M.PdI

Tiga entitas Holding Ultramikro (UMi) yang terdiri dari Bank BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM), menggelar Festival Pasar Senyum Rakyat di Alun-Alun Kasepuhan Cirebon, Sabtu (26/3/2022). Event sehari itu menghadirkan 50 tenan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) binaan dari tiga entitas BUMN tersebut. 

Saya sebagai Lurah Kesepuhan Kec. Lemahwungkuk Kota Cirebon hadir memenuhi undangan panitia. Undangan tertulis pdf baru diterima pagi jam 6.30, dua jam sebelum acara dimulai. Secara administrasi pemerintahan, alun-alun Kasepuhan masuk wilayah Kelurahan Kesepuhan.
Sekitar 50 tenan mitra binaan dari 3 entitas, ikut serta dalam festival ini, diantaranya 25 usulan mitra binaan Bank BRI, 15 dari Pegadaian, dan 10 dari PNM. Mulai dari kuliner, kerajinan, hingga produk fashion.

Salah satu menu acara adalah talk show UMKM. Pembicara utama menghadirkan pengusaha sukses UMKM H. Apud Empal Gentong. Pembicara lainnya dari tiga pimpinan holding yaitu BRI, Pegadaian dan PNM. 
Tiga lembaga keuangan formal ini semua mengaku memiliki program penyaluran kredit untuk UMKM. Bahkan tak hanya meminjamkan dana,  tetapi juga melakukan pendampingan usaha dari sisi pemahaman entreprenuer. Perusahaan ojeg online (ojol) Grab pun dalam presentasinya juga memiliki program membantu memasarkan produk UMKM.

Program UMKM yang ditawarkan tiga lembaga keuangan plat merah ini cukup menarik. Termasuk program kerjasama pemasaran aplikasi Grab melalui online. Program mereka hadir memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi pelaku usaha pemula. Yaitu masalah modal, skill entrepreneur dan masalah memasarkan (marketing) produk. 
Memang ada banyak sumber modal usaha. Selain aset pribadi, modal kerjasama juga pinjaman dari pihak perbankan. Rekam jejak H. Apud sebagai pedagang empal gentong misalnya, merintis usahanya dari modal keluarga. Seiring waktu perkembangan usaha, mantan pedagang kue Plered ini mulai bersentuhan dengan lembaga keuangan formal.

Kemampuan kewirausahaan menjadi masalah klise lainnya bagi pelaku usaha pemula. Tak sedikit dari mereka  hanya bermodal nekad. Tanpa didukung ilmu berdagang. Akibatnya semangat berwira usaha kembali redup seiring silih berganti masalah usaha berdatangan.
Problem klise lainnya adalah pemasaran produk. Produk yang tercipta harus tertimbun lama di gudang atau kembali tak terjual karena kendala pemasaran. Terlebih produk kompetitor makin tumbuh menjamur di pasaran. Pemasaran online menjadi alternatif penting, kendati tetap harus menguasai ilmunya.
Jika program lembaga keuangan tersebut bisa membantu pendampingan program ekonomi di tingkat kelurahan/desa akan memiliki keuntungan multi efek. Program ekonomi yang ada di tingkat RW dan program serupa yang dikelola ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) melalui kelompok kerja (pokja) di kepengurusan. 

Keuntungan multi efek seperti (1) membuka lapangan kerja baru; (2) meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (3) membantu pertumbuhan ekonomi negara; (4) mengurangi masalah sosial seperti pengangguran, dan potensi kriminalitas.
Di Kelurahan Kesepuhan misalnya, dengan 9 RW dan PKK serta dukungan para kader memiliki potensi ekonomi beragam. Mulai produk kuliner hingga kerajinan tangan seni lukis, ukir dan souvenir. Posisi kelurahan ini berada di pusat destinasi wisata Keraton Kasepuhan sangat strategis dalam mendukung pengembangan ekowisata UMKM berbasis kelurahan, RW dan PKK.

Pada waktu bersamaan, RW 02 Mandalangan tengah bergerak membentuk Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis). Kelompok ini hendak membentuk Kampung Adat Magersari. Melakukan revitalisasi cagar budaya peninggalan keraton. Menggali potensi wisata berbasis budaya. Salah satunya menggagas gowes wisata di kawasan keraton sekitarnya.
Rencana RW 02 tersebut bisa disinergikan dengan rencana PT Pelindo Cirebon. Sebelum pandemi, pihak pelabuhan tengah studi kelayakan pelabuhan Cirebon menjadi tempat wisata Port Heritage. Menyatu satu rute perjalanan dari keraton kawasan pecinan Kanoman, kota tua kawasan BAT hingga singgah di pelabuhan. Di lokasi terakhir akan didesain sebagai tempat wisata modern seperti di Singapura.

Jika perkembangan wisata Keraton Kasepuhan sekitarnya bisa berkembang dengan baik, maka akan berdampak pada perkembangan ekonomi UMKM. Nah kini PR-nya bagaimana memberdayakan UMKM berbasis kelurahan, RW dan PKK dalam mendukung destinasi wisata Keraton Kasepuhan Cirebon. Di tengah  penataan lokawisata yang masih jauh dari ideal. (*)

Kesepuhan, 26 Maret 2022

*) Penulis adalah Lurah Kesepuhan Kec. Lemahwungkuk Kota Cirebon