SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

November 28, 2020

GOWES MENGENANG PERANG KEDONGDONG

Trip and adventure. Nama boleh tak beken, asal gowes. Tapi gowes Radar Cirebon group ini beda dengan komunitas gowes lainnya. Gowes para jurnalis ini selain ajang memasyarakatkan olahraga bersepeda, juga mempromosikan lokasi yang dikunjungi. Beberapa desa sudah dipublish di media koran dan tivi Radar Cirebon.
Sabtu pekan ini (28/11), tim gowes Radar Cirebon menyambangi Desa Kedongdong Kidul Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon. Sabtu sebelumnya secara bergilir meluncur di Desa Ambulu Losari, Desa Sumurkondang Karangwareng, Desa Belawa Kec. Lemahabang. Semua mengangkat potensi wisata desanya masing-masing. 
Trip menuju lokasi gowes bertolak dari halaman kantor Radar pukul 06.30. Setelah melintasi jalanan 10 Km, tim jelajah rest sejenak di kantor Komisi Pemilihan Umum Kab. Cirebon di kota Sumber. Salah satu komisioner KPU Apendi adalah alumni jurnalis Radar Cirebon. Di kantor ini, tim disuguhi jajanan tradisional dan buah-buahan. Perjalanan dilanjutkan menuju Kedongdong melalui jalan Sindang Jawa, Desa Balad, Kramat lalu tiba di Dukupuntang. 
Dalam perjalalan kali ini, ketua KPU Kab. Cirebon DR. SOPIDI, MA ikut serta gowes. Personil baru lainnya yang masih belia usia SMP adalah putera komisioner KPU Apendi, SE. Keduanya bergowes bersama sekuat tenaga bersama tim Radar. Yah, ruas jalan Sumber - Dukupuntang kendati halus hotmix namun full menanjak. Posisi gigi belakang sepeda tetap berada di atas. Dengan tetap ngontrol laju sepeda dengan stabil di tengah arus lalu lintas jalan
ramai lancar menuju Majalengka.
Tim sejenak berkumpul di depan kantor Kecamatan Dukupuntang. Mengumpulkan energi dan kekuatan personil yang tercecer berjauhan jarak gowes. Medan jalan berikutnya adalah melintasi jalan pedesaan menuju pegunungan Kedongdong. Jalanan kali ini lebih sempit, terjal, berkelok dan memanjat. Selama perjalan rute pedesaan, tim melintasi banyak tempat usaha batu alam.
Kendati jalanan menanjak, seluruh personil tim dengan beragam usia tetap mampu menaklukkan medan. Jam terbang mereka melintasi jalanan Cikuya Belawa membuat mereka makin terlatih melintasi jalanan ngeri-ngeri sedap. Bahkan mobil penyapu tak berhasil mendapatkan penyepeda yang lempoh. Kendati perjalanan gowes kali ini menempuh perjalanan panjang 45 Km, Pulang Pergi full gowes.
Sesampai di pegunungan hutan Kedongdong, rombongan sempat kehilangan jejak panitia logistik. Kendaraan mobil yang dibawa terhalang aksenya karena ada pembangunan akses jalan desa. Tak lama kemudian, kuwu Desa Kedongdong Kidul Agus Kurniawan, ST bersama perangkat desanya menyambut kedatangan tim gowes Radar. Di hutan yang diduga menjadi saksi sejarah pertempuran Ki Bagus Rangin bersama para santri melawan penjajahan Belanda.
Desa Kedongdong juga memiliki sejarah panjang hubungan agama Islam dan Hindu kerajaan Galuh. Peran mbah Kuwu Cirebon dalam penyebaran agama Islam di wilayah timur Jawa Barat. Menurut Kuwu Desa Kedongdong Kidul Agus Kurniawan, pihaknya akan mengembangkan sisi pariwisata desanya. Tak hanya mengandalkan eksplorasi hasil tambang seperti batu alam, kapur dan sebagainya. (*)