SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

September 23, 2020

COVID, UJIAN IMAN DAN IMUN

Oleh: 
Deny Rochman

Pandemi covid-19 ini adalah ujian keimanan sekaligus ujian imunitas. Ujian keimanan karena masa pandemi ritual ibadah di tempat ibadah dibatasi. Lalu ada stigma menyesatkan, jika terpapar covid identik dengan kematian. Dimana posisi Tuhan (baca: Allah Swt)? 

Mereka yg percaya kematian adalah kehendak takdir Allah Swt, namun tidak kemudian mengabaikan imunitas tubuh. Abai dalam menjalankan protokol kesehatan. Mereka daya tahan tubuhnya prima, seenaknya menjalani pola hidup rentan virus.

Iman dan imun keduanya tak boleh diabaikan. Keduanya sangat penting, bahkan saling terkait. Imun adalah salah satu cermin iman. Seperti hadist Nabi SAW, kebersihan sebagai dari iman. Untuk dapat meraih iman harus pny imun kuat. Begitu juga sebaliknya. Untuk dapat imun yang ok, kudu punya iman (keyakinan). Keyakinan jika virus ini memang ada. Virus ada karena seijin Sang Pencipta. 

Hilang salah satunya, apalagi dua-duanya kan menjadi malapetaka bagi diri manusia. Hilang iman, akan terseret kemusyrikan. Seolah ada kekuatan lain yang bisa mematikan manusia. Hilang imun, akan terjebak pada penderitaan fisik. Terpapar virus misterius yang menggemparkan dunia. 

Celakanya, jika hilang keduanya. Iman rontok, imun runtuh. Kesengsaraan dunia akherat. Di dunia hidup dalam penderitaan, di akherat hidup dalam kesengsaraan. Lalu bagaimana dong? Mari perlihara keduanya. Iman perlu dipupuk dan dijaga. Imun tetap dirawat dan ditingkatkan terus. Semuanya tentu untuk kebahagiaan di dunia dan di akherat kelak. 

Masih nggak percaya? Ada baiknya kita belajar dari kasus ustadz DR H Ahmad Yani, M.Ag. Pada pekan pertama September 2020, pemberitaan koran lokal dan medsos dihebohkan dengan berita pertambahnya pasien covid. Kenapa heboh? Mereka yang positif terpapar adalah orang-orang top. Salah satunya Ketua At Taqwa Center DR H Ahmad Yani, M.Ag, berserta isterinya. 

Selain itu ada nama lainnya yaitu Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi, Wakil DPRD Fitria Pamungkaswati dan lainnya. Itu belum sederetan nama-nama warga lain. Menambah daftar panjang dan menumpuk jumlah korban kegenitan virus asal Wuhan Tiongkok ini. 

Ahmad Yani, dalam postingan facebooknya menegaskan pentingnya imun dan iman dalam menjalani hidup di era pandemi corona. Pada postingan 22 September malam, ustadz Yani menegaskan, jika covid bukan hantu. Ia nyata ada, ilmiah dan menular. Buktinya sekelas ustadz ketua gugus tugas covid-19 IAIN Syekh Nurjati juga terpapar. Yang biasa hidup bersih, wudlu dan ibadahnya terjaga, lisan dan hatinya selalu diselimuti dzikir. Tapi toh virus tak kenal nama, jabatan dan status. Jika lengah, hajarrrr....

Menurutnya, hal yang sangat berpegaruh kepada seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 adalah ketahanan mental atau jiwa. Ketahanan mental akan mempengaruhi imun (daya tahan) tubuh. Tak perlu takut, cemas ketika sampai terpapar. Karena itu bukan aib, apalagi dosa. Siapapun berpotensi terpapar. Jadikan ujian iman dan imun itu sebagai muhasabah dan taqorrub kepada Allah. Terapinya dengan nutrisi medis dan nutrisi psikis. Nutrisi psikis seperti sholat, tilawah, istighfar, dzikir, do'a dan sholawat.

Nutrisi  medis seperti mengkuti SOP protokol kesehatan selama masa perawatan. Makan dengan gizi seimbang, jaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), olah raga ringan, berjemur, minum vitamin, madu, dan herbal. Terapi lainnya, agar cerdas dan bijak membaca informasi; dalam waktu tertentu. HP dan televisi bisa dinonaktifkan, dialihkan dengan tilawah dan aktivitas ibadah lainnya. Berfikir positif. Kalau terjadi dampak buruk bahkan hingga kematian, misalnya, maka akan mati syahid. 

Jadi iman dan imun harus seimbang. Saling melengkapi dan menguatkan. Berdoa bagian penting dari iman dan imun. Berdoa untuk kesehatan dan keselamatan dari semua penyakit. Kita tak tahu dimana, kapan dan kemana akan terpapar virus. Virus bagai makhluk ghaib tak kasat mata. Maka, seyogyanya kita berlindung kepada Yang Maha Tahu Ghaib, Allah Swt. Seringkali kita dengar, ada orang berkumpul, kendati sesaat. Satu orang terpapar, tapi teman ngobrol lainnya tidak.

Dalam situasi tak menentu ini, merawat imun dan iman sebuah pilihan wajib. Menjaga ibadah ritual, kebersihan hati, pikiran dan jiwa. Membatasi diri dari orang lain atau kerumunan. Selalu mentaati protokol kesehatan: pakai masker dan jaga jarak. Membiasakan kembali pola hidup sehat, baik olahraga maupun makanan dan minuman, tidak hanya sehat tetapi juga halal. Yuk tobat dan taat.... (*)

#YogyaGrand-23.09.2020 I 15:44

*) Penulis adalah pegiat literasi Kota Cirebon.