SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Mei 18, 2017

LOMBA GURU BERPRESTASI SEPI PEMINAT

Gupres dari SMPN 4 Kota Cirebon sedang diselesi tim juri
Kota Cirebon kembali melakukan seleksi guru berprestasi tahun 2017. Bayangkan dari 40 sekolah SMP negeri dan swasta di kota ini hanya 17 orang guru yang mengikutinya bertempat di SMP Negeri 18 Kota Cirebon, Rabu (17/5).  Itupun masih ada peserta mengundurkan diri gara-gara terkena aturan panitia karena tidak boleh merangkap lomba lain di tingkat nasional yang diadakan oleh Kemdikbud.


Sebelumnya Dinas Pendidikan setempat melakukan seleksi guru untuk lomba Olimpiade Guru Nasional (OGN). Guru-guru terseleksi OGN dari lima mata pelajaran dan satu guru kelas tersebut telah mengikuti lomba tingkat Propinsi Jawa Barat, 17-18 Mei 2017. Lima mata pelajaran itu antara lain Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan satu guru kelas SD.


Sumber: Buku Pedoman Guru Berprestasi Tahun 2017
Berbeda dengan OGN, lomba guru berprestasi (gupres) sepi peminat. Sepinya peminat gupres memang sudah langganan tahunan. Boleh jadi rendahnya minat guru terhadap ajang gurpes ini karena ada beberapa alasan. Pertama, waktu yang mepet antara pengumuman lomba dengan pelaksanaan membuat guru-guru di sekolah kurang persiapan. Sekalipun lomba ini merupakan siklus tahunan namun guru-guru tetap menunggu surat perintah kepala sekolahnya usai seleksi di sekolah.

Kedua, lomba gupres dianggap lebih sulit persiapan dan penilaiannya daripada lomba nasional lainnya seperti lomba inobel lebih-lebih lomba OGN. Penilaian lomba gupres selain tes tertulis juga lisan serta presentasi meliputi empat aspek. Empat aspek tersebut adalah kriteria guru profesional sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.

Ketiga, apresasi pemerintah setempat dianggap kurang terhadap guru-guru yang berprestasi di kotanya. Berbeda dengan beberapa daerah lain yang memberikan hadiah penghargaan yang layak bagi guru berprestasi. Kondisi ini membuat guru lebih memilih nyaman mengajar di sekolahnya daripada resiko meninggalkan siswa didiknya yang bisa berimbas pada kelancaran tunjangan profesi sertifikasinya.

Kota Cirebon sudah lama tidak meraih juara guru berprestasi tingkat nasional. Delegasi gupres kota ini selalu gagal di tingkat propinsi. Terakhir, guru kota ini tercatat mampu juara satu guru berprestasi tingkat nasional pada tahun 2007 atas nama Karnadi, S.Pd., M.Hum.

Pak Iding, demikian guru ini biasa disapa mengakui bahwa proses seleksi gupres yang dialaminya hingga juara tingkat nasional penuh dengan perjuangan. Ditemui disela kunjungannya seleksi gupres kemarin mengatakan,  berkat prestasinya tersebut ia dapat menikmati anugerah hadiah dari pemerintah. Selain piagam, uang, dan kunjungan ke Australia dan Jepang,  juga mendapatkan hadiah mobil Avanza dari Propinsi Jawa Barat dan motor dari Disdik kota serta dipercaya sebagai kepala sekolah.

“Siklus gupres dari kota Cirebon itu 20 tahunan. Sebelumnya kota ini pernah ada guru juara 20 tahun lalu sebelum saya juara. Jadi apakah nanti kita harus menunggu 20 tahun lagi sejak 2007 saya juara? Silahkan guru-guru sekarang yang harus berjuang lebih gigih,” ungkap Iding Karnadi yang kini menjadi kepala SMP Negeri 16 Kota Cirebon.

Sementara itu guru-guru yang mengikuti lomba antara lain :
1. Didi Hardadi, S.Pd (SMPN1)
2. Kartino, M.Pd (SMPN2)
3. Elva Virdiastuty, M.Pd (SMPN3)
4. Dra Rodianah, M.Pd (SMPN4)
5. Hj Riri Indri Utami, M.Pd (SMPN5)
6. Mega Indri Wulan, M.Pd (SMPN6)
7. Emalia Rahmawati, S.Pd.I (SMPN8)
7. Dewi Andyani, SE (SMPN9)
8. Dedy Suryadi, S.PA (SMPN10)
9. Hj Seniati, S.Pd (SMPN11)
10. Naspan, M.Pd (SMPN12)
11. Wawan Setiawan, S.Pd (SMPN13)
12. Cahya Indrawati S.Pd (SMPN14)
13. Hari Suprapto, S.Pd (SMPN15)
14. Yeyen Wiyanti, S.Si (SMPN16)
15. Tutinah, S.Pd (SMPN17)
16.  Reni Oktara Dewi (SMP Wahidin)  
17. R. Evi Yulianti, S.Pd (SMPN)