SELAMAT DATANG DI WEBLOG DENY ROCHMAN. MARI KITA BANGUN PERADABAN INI DENGAN CINTA DAMAI UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Maret 16, 2022

ORANG SEHAT ITU MENINGGAL DENGAN CEPAT

Kepergiannya begitu cepat. Mendadak. Semua orang yang mengenalnya dibuat terkaget kaget. Tak menyangka. Orang mengenalnya supel, gemrapyak. Bergaul dengan siapa saja, kapan saja. Lintas profesi, lintas generasi. Orang santai tapi bisa serius. Multi talenta. Biasa orang manggilnya Bang Malik. Panggilan akrab dari nama lengkap Abdul Malik. Wartawan senior Radar Cirebon (group Jawa Pos). Jabatan terakhir sebagai Direktur Radar Cirebon Tivi.
Mengenal Bang Malik bukan sehari dua hari. Beliau pernah enam tahun jadi atasan saya. Sejak menjadi jurnalis koran Radar Cirebon pada 2000 hingga 2006. Mulai kantor redaksi di jalan Drajat hingga di komplek perumahan elit Setiabudi Kesambi Kota Cirebo. Sebagai wartawan senior diluar pulau Jawa, Bang Malik dikenal supel dan berwawasan multi kultural. 
Saya mulai jarang berjumpa selepas 2006 seiring tugas baru saya sebagai guru PNS di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Sekolah puterinya yang kini masih duduk di bangku sekolah jalan pemuda ini.
Kabar duka Bang Malik, langsung viral di jagat maya. Panggilan miss call dan pesan WA (whatsapp) diterima saya pukul 23:15 dari Mas Agus, mantan jurnalis Radar Cirebon. Kabar itu baru diterima saat pagi membuka ponsel. Tak percaya. Saya mencoba hubungi Mas Syahbana, Direktur Radar Cirebon, yang juga teman satu liting saat saya masih di koran pimpinan Yanto S Utomo. 
Tak hanya para koleganya. Orang-orang terdekatnya: keluarga, teman kerja dan teman ngobrolnya dibuat syok. Selama ini Bang Malik dikenal orang sehat. Kendati minum kopi pahit menjadi kebiasaanya. Namun minum air putih, dan olahraga menjadi bagian hidupnya. Hampir tiap hari ia berolahraga: bersepeda, futsal, bulutangkis. 
Selama pandemi, kebersamaan saya dengan Bang Malik sering berjumpa. Paling tidak tiap akhir pekan gowes bareng keliling kota, dari desa ke desa. Malam kamis beberapa kali main futsal bareng di lapangan fustsal Radar Cirebon. Sebelum akhirnya saya memilih.gantung sepatu karena cidera. 
Sementara olahraga bulutangkis saya absen tak pernah joint. Merasa bahu kanan saya belum aman pasca patah tulang beberapa tahun silam akibat kecelakaan tunggal  motor di Ketanggungan Brebes Jawa Tengah.
Gowes terakhir pada Sabtu 12 Maret 2022. Tujuan favoritnya Embung Sarwadadi kec. Beber Kab. Cirebon. Gowes bersama dua rekan kerjanya. Yah sejak pandemi tahun ke dua, selepas Idul Fitri, group gowes Radar Cirebon sepi agenda bersama. 
Lewat group koran ini, saya mulai mengenal, akrab dan mencintai dunia gowes. Melalui Bang Malik, saya diajak dan sering dikawal sebagai newbie menapaki jalanan beraspal, terjal berlumpur, berkelok dan naik turunan tajam serta curam. 
Rute gowes bervariasi. Mulai keliling dalam kota hingga keluar kota Cirebon. Pernah ke Losari perbatasan Jawa Tengah. Gebang, Ciledug, Sindanglaut sekitarnya, Kuningan hingga ke Indramayu. Sasarannya liputan khusus ke desa-desa melalui gowes.
Pada 29 Oktober 2020 momen perdana saya bersama Bang Malik dan kawan-kawan gowes ke Linggarjati Kuningan. Melalui Bang Malik, anak-anak gowes kuliner Radar Cirebon dan saya mengenal bengkel Agus. Bengkel sepeda sejak 1989 di teras Toko Agung, toko onderdil sepeda di jalan Cipto. 

Di toko inilah salah satu tempat nongkrong Bang Malik. Sehari sebelum wafatnya, kepada Agus Bang Malik hendak stel velk. Jeruji (jari-jari) sudah Bang Malik pesan online yang dijadwalkn datang hari Kamis pas hari pemakamannya.

Gowes terakhir pada Sabtu 12 Maret 2022, saya berjumpa Bang Malik di halaman Radar Cirebon. Saya berbeda rute karena gowes sendiri ke arah Tengah Tani - Pejambon keluar Sendang Talun menuju jalan Perjuangan. 

Hari itu adalah gowes perdana usai saya dilantik sebagai Lurah Kesepuhan oleh Pak Wali Kota bersama 77 pejabat eselon, Selasa 8 Maret 2022. Sabtu pagi menjelang siang Bang Malik pun ngobrol dan bercanda dengan gaya khasnya tentang jabatan baru saya hingga diposting di akun facebooknya.

Tak menyangka, perjumpaan Sabtu itu menjadi pertemuan terakhir dengan Bang Malik. Tokoh pers ini wafat usai bermain bukutangkis malam itu. Dikabarkan sempat pingsan saat main. Kala sadar dilarikan untuk periksa ke rumah sakit. 

Malang, dalam perjalanan nyawanya tidak tertolong. Innalillahi wainnailaihi rojiuun. Selamat jalan Bang Malik.
Semua orang kehilanganmu, semua orang merindukanmu. Engkau orang baik. Semoga engkau damai di alam barjah. Menanti perjalanan panjang tempat tinggal terakhir dan kekal di akherat. Semoga jannah menantimu Bang. Aamiin...  (*)

Salam hormat juniormu,
Deny Rochman