Maret 11, 2017

MAKANAN INI DIJAMIN AMAN BAGI PENDERITA KOLESTEROL

Coba tebak, jenis makanan apakah ini? Satu ayam. Bukan. Sate kambing. Salah. Sate sapi. Apa maning jauuuuh. Terus, apaan dong. Ini memang sate. Tapi sate yg satu ini bukan sembarang sate dan bukan asal sate. Pedagangnya bilang sate buatannya disebut cite atau aci sate. Nah loh, makanan apaa tuh?

Yah, makanan ini memang bahan utamanya aci atau tepung singkong. Aci dipotong kecil yg ditusuk 
sujen ini lalu dipanggang kemudian diberi bumbu. Bumbu yg menyerupai bumbu sate kambing. Bagaimana rasanya? Mantap. Rasanya tak kalah dengan sate daging hewan. Bahkan lebih aman bagi mereka yg pny kolesterol berat atau tensi darah tinggi.

Kendati rasanya nyumi namun kuliner khas Sindanglaut Kab. Cirebon ini kurang mendunia. Boleh jadi karena dianggap makanan selera anak2 sehingga mereka yg merasa dewasa ogah mengkonsumsi kuliner jenis ini. Atau bisa juga kurang populer karena tidak memiliki cabang ditempat lain.

"Sebenarnya sejak saya berjualan tahun 1992 banyak orang yg datang ke saya ingin berjualan sate aci. Tapi saya tidak mau karena mereka mintanya ikut geber saja (ngulak). Saya repot tenaganya. Makanya sampe sekarang belum ada cabang ditempat lain," tutur Mang Amad, pedagang sate aci sejak 25 tahun lalu.

Maret 09, 2017

MEMILIH ISLAM SETELAH MIMPI TIGA KALI


Ibu Cornelia Dina Krisnawati dan anaknya Daniela Kelita Tahapary sudah mantap memilih Islam sebgai agama barunya hingga akhir hayat nanti. Prosesi ikrar dua kalimat syahadat dilangsungkan di Masjid Sekolah, dimana Diniela bersekolah tingkat akhir (kelas IX). Kendati bersekolah di SMP
Negeri 4 Kota Cirebon yang berbasis agama, namun pilihannya memeluk Islam harus menunggu selama dua tahun. Mengapa?

IBU DAN ANAK BERIKRAR MASUK ISLAM

Allahu Akbar....Allahu Akbar.... gema takbir mengumandang di Masjid Darul Muttaqin SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Kamis 9 Maret 2017. Takbir mengiringi prosesi ikrar pengucapan dua kalimat syahadat dua orang mualaf, Cornelia Dina Krisnawati dan Daniela Kelita Tahapary. Cornelia adalah ibu kandung dari Daniela, siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon tingkat akhir (kelas IX).

“Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullah,” ucap Cornelia, 45 tahun dan Daniela, 14 tahun, secara perlahan dan bergantian menirukan ucapan H. Yudi Mulyana, M.Pd.I, perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon. Setelah bersyahadat, keduanya menandatangani Surat Pernyataan Memeluk Agama Islam diketahui kepala sekolah dan guru PAI setempat sebagai saksi.


Maret 07, 2017

CARA MELATIH ANAK MENULIS

Oleh :
Deny Rochman

Punya anak yang bisa menulis tentu menjadi harapan banyak orangtua. Karena dengan memiliki kemampuan menulis pengetahuan anak lebih cepat bertambah. Bertambah cerdas, dewasa dan tumbuh menjadi manusia berkarakter mulia serta bisa meningkatkan populeritas. Manfaat inilah yang kini tengah dikejar oleh Pemerintah melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Menulis itu merupakan alat pembentuk peradaban emas manusia. Tentu menulis yang tak sekadar menulis. Tapi menulis yang mampu mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi untuk mau membacanya, bahkan bisa menggerakan dan mengikuti keinginan penulis. Tulisan yang mampu bermanfaat tidak saja bagi kebutuhan penulisnya tetapi juga bagi kemaslahatan banyak orang.

MENULIS ITU MEMANG SUSAH KOK...

Menulis memang merupakan kemampuan yang paling sulit daripada kemampuan lainnya dalam berbahasa dan berkomunikasi. Seperti kemampuan berbicara dan mendengarkan. Jangankan untuk bisa terampil, sekadar mampu menulis saja banyak yang mengalami kendala. Tak hanya anak2 orang dewasa pun termasuk mereka yg berprofesi bidang intelektual, seperti guru, dosen, wartawan dsb jg menghadapi kesulitan.

Mengapa menulis suatu hal yang sulit? Pertama, menulis adalah kemampuan yg dilatih belakangan setelah kemampuan bicara dan mendengarkan. Kemampuan menulis mulai dilatih sejak anak usia sekolah, misalnya di PAUD atau TK. Kedua, menulis suatu kegiatan yg jarang dilakukan drpd bicara dan mendengar. Dalam aktifitas seharian, kegiatan menulis sangat jarang dilakukan drpd dua kemampuan lainnya.

IKATAN KELUARGA YANG TERKOYAK

Seberapa besarkah cinta dan sayang kita thd orangtua kita? Mari kita bercermin. Cinta dan sayang tanpa pengorbanan omong besar! Karena cinta dan sayang diraih dan bisa dinikmati manakala dilalui dg pengorbanan. Seberapa besar pengorbanan kita utk orang tua kita, itu parameter kualitas cinta dan sayang kita kpd mereka.

Bandingkan saat kita dulu jatuh hati pd pasangan hidup kita. Berapa byk waktu, tenaga, pikiran dan uang yg diberikan utk menjaga keharmonisan hati dg pasangan kita? Tapi toh kita happy saja, no problemo hidup dijalani walau merugi secara materi. Itu semua atas nama cinta dan sayang jd perlu pengorbanan.

Pengorbanan itu memang dilihat dr banyak aspek. Apakah pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan uang. Semakin banyak yg kita korbankan. Semakin kita bisa melepas sesuatu yg bikin kita berat demi mereka, maka semakin sejati kecintaan dan sayang itu kpd orangtua. Jadi tak cukup dg hny cucuran air mata utk orangtua kita.

WAJAH KOTA CIREBON DI MINGGU PAGI

#AkuMelihatKotaCirebon, jare Pak Edi Suripno, kang santer disebut-sebut bakal calon Walikota sing partaie. Tiap gawe status fb tiap aktifitas kesehariane ketua DPRD kota Cirebon iki sering dibuntuti dengan hastag pagar. Sy ge arep melu2an melihat kota Cirebon dr dekat.
Minggu pagi 5 Maret 2017, kita bari anak menyempatkan joging pagi keliling kota Cirebon. Setelah sepekan rest sejenak dr olahraga karena keseleo kaki saat joging di purwokerto. Pagi itu semula mau ikut latihan bareng dg anak2 tapak suci dikomplek perguruan Muhammadiyah di tuparev. Tp dede bayi yg rewel dan rencana acara keluarga jam 9 memutuskan dibatalkan.
Rute joging pagi khususe ruas jalan kalijaga kesunean melingkar ke pasuketan lewat pasar kanoman terus kasepuhan mandalangan berakhir jalan pronggol kota Cirebon. Tempat sdina dina ngaso sbalik aktifitas. Sepanjang lari pagi banyak hal yg dijumpai. Mulai kelengangan jalan kota saat pagi, seolah kota ini bebas PKL dan kemacetan.