Negeri 4 Kota Cirebon yang berbasis agama, namun pilihannya memeluk Islam harus menunggu selama dua tahun. Mengapa?
Daniela mengaku, pilihannya berpindah agama sudah menjadi panggilan hatinya. Panggilan itu berawal dari mimpi tidurnya selama dua tahun ia sekolah di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Mimpi serupa ia alami sebanyak tiga kali. Satu kali saat ia masih duduk di bangku kelas VIII, dan dua mimpi terakhir saat ia sudah di kelas IX.
Ibu Cornelia dan Daniela sebelum mualaf |
“Saya memilih Islam karena panggilan hati, karena memang sudah niatan dari awal. Ceritnya memang pertama dimimpiin. Dimimpiin sampe tiga kali. Mimpi waktu kelas delapan saya mimpi pakai kerudung, disuruh sama orang yang mukanya bercahaya. Mimpi saat kelas sembilan, dalam mimpinya mamah juga pakai kerudung berjalan dengan orang yang wajahnya bercahaya,” kenang Daniela mengisahkan kembali mimpinya.
Daniela menambahkan, dalam mimpi tersebut orang yang wajahnya bercahaya itu berpesan jika Daniela dan ibunya tidak perlu takut memeluk Islam. Tiga kali mimpi tersebut mengganggu kebatinan Daniela dan ibunya sehingga pada saat kelas IX keduanya memantapkan diri untuk berpindah agama. Agama Islam yang sudah dikenal ibunya sejak kecil.
Ibu dan anak yang mendapatkan hidayah Allah Swt menerim nasehat dari mantan pendeta H Yudi Mulyana |
Ibu empat anak ini menjelaskan, sejak hidupanya merasa tidak terarah dirinya banyak belajar dari temen-temennya yang beragama Islam. Sejak itu pola pikirnya berubah dan kehidupan dirinya merasa tenang. Dirinya sadar pilihan berpindah agama bukan sesuatu tanpa resiko. Namun Cornelia memantapkan diri dan mengingatkan anaknya agar keduanya untuk tetap konsisten menjalankan agama barunya tersebut. (den)