Mei 28, 2017

SULTAN MENGAKU TERHARU KEGIATAN LITERASI

Sultan Kacirebonan terharu dengan semangat literasi para siswa
Siapa yang tahu apa nama tempat ini? Pertanyaan itu disampaikan Sultan Keraton Kacirebonan Gusti Sultan Abdul Gani Natadiningrat kepada ratusan siswa peserta Anugerah Literasi 2017 bertempat di halaman Keraton Kacirebonan, Jumat (26/5) pagi. Yah, Keraton Kacirebonan  kendati sudah berdiri sejak 1808 masehi namun peninggalan bersejarah itu tidak sepopuler Keraton Kasepuhan dan Karaton Kanoman. Banyak siswa berkunjung untuk pembelajaran sejarah justeru ke Keraton Kasepuhan, padahal keraton Kacirebonan memiliki cerita sejarah dan peningalan tak kalah heroiknya
.

Sultan Kacirebonan Gusti Abdul Gani Natadiningrat mengapresiasi kegiatan literasi sekolah di keratonnya. Bahkan pihaknya mengaku terharu dengan semangat kerja keras anak-anak usia sekolah yang mampu membaca puluhan buku kurang dari satu tahun. Dengan pencapaian prestasi itu pihaknya yakin bangsa Indonesia akan mencapai kemajuannya dengan kualitas sumber daya manusia yang kini tengah ditanam oleh para guru-guru.

“Kami sungguh sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini kegiatan strategis karena ade-ade sakalian juga biar tahu tempat sejarah disini yaitu keraton kacirebonan. Kami haru dan bangga dengan kegiatan gerakan membaca buku sampai ada siswa bisa membaca 94 buku. Dari banyak kegiatan di keraton ini luar biasa. Ini petanda ke depan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca menahan airmatanya jatuh.

Menurut Sultan, yang memiliki pendidikan yang tinggi adalah bangsa akan maju. Untuk mencapai pendidikan yang tinggi tersebut harus diawali dengan gerakan membaca. Gerakan tersebut sudah dilakukan oleh guru-guru di Kota Cirebon dengan nama CLRC—Cirebon Leader’s Reading Challenge. Sebagai tokoh masyarakat Cirebon pihaknya menyampaikan terima kasih kepada para pegiat literasi dan upaya-upaya pemerintah yang sudah menggerakan membaca.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pegiat literasi dan pemerintah bagaimana upaya mereka mencerdaskan bangsa. Kami berharap ade-ade terus giat belajar dan ulet. Kita akan menghadapi upaya tantangan. Sekarang ini jaman serba instan, pengaruh internet. Kita harus punya semangat yang tinggi untiuk menjadi orang yang cerdas,” pesan Sultan di hadapan peserta dan undangan Anugerah Literasi 2017.

Sementara itu menurut situs keratonkacirbonan.blogspot.co.id,  Keraton Kacirbonan adalah pecahan dari Keraton Kanoman yang luasnya sekitar 2,5 hektar. Pengaruh kolinial Belanda kepada Keraton Kanoman mendapat perlawanan Sultan Kanoman IV Pangeran Muhammad Haerudhin. Pangeran Muhammad Haerudhin yang sempat diasingkan Belanda ke Ambon dikembalikan ke Cirebon agar perlawanan masyarakat mereda. Namun akhirnya Pangeran Haerudhin mendirikan Kesultanan Kacirebonan dengan gelar Sultan Carbon Amirul Mukminin karena  Keraton Kanoman sudah memiliki sultan. (pade)