Agustus 21, 2016

PERPUSTAKAAN AGAR DIINPUT DALAM DAPODIK

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Jawa Barat Drs Firman Adam, M.MPd menegaskan bahwa agar pihak sekolah untuk menginput data kondisi perpustakaan sekolahnya masing-masing dalam aplikasi dapodik. Pengisian data perpustakaan tersebut sangat penting agar pihaknya mengetahui kondisi perpustakaan sekolah di wilayahnya.

“Tidak usah sekolah melaporkan ke dinas. Isi saja kondisi perpustkaan itu ke dalam dapodik masing-masing sekolah. Dengan cara ini dinas tahu data sekolah mana yang perpustakaannya bagus, tidak berjalan atau malah tidak punya perpustakaan,” harap Kabid Dikdas dalam acara penutupan workshop literasi sekolah perintis bagi guru dan kepala sekolah SD di hotel Takashimaya, Sabtu (20/8).

Penegasan itu disampaikan kepada guru dan kepala sekolah peserta workshop angkatan terakhir menyusul adanya pertanyaan dari kemdikbud. Pertanyaan itu seputar kondisi perpustakaan seperti jumlah buku yang ada, berapa jumlah perpustakaan yang berjalan dan tidak.

“Selama ini data dapodik yang rutin diinput data siswa dan data guru. Data siswa terkait penerimaan dana BOS, sedangkan data guru terkait dengan pemberian tunjangan sertifikasi. Makanya mulai sekarang benahi data dapodik tentang sarana perpustakaan,” tuturmya.

Firman Adam mengingatkan, perlunya penataan perpustakaan sekolah mengingat perannya sangat penting dalam mendukung kelancaran Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolahnya masing-masing. Dalam program West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC), keberadaan perpustakaan sebagai jantung sekolah yang akan menyiapkan buku-buku bagi siswanya. (denir)