Mei 26, 2010

BISAKAH KIAMAT DIPREDIKSI?

Oleh : Deny Rochman

Kita tentu masih ingat dengan film kontroversi 2012. Perdebatan mencuat karena film itu memprediksikan kapan dan bagaimana kiamat terjadi. Menurut saya, kiamat bisa diprediksi kendati tidak bisa ditetapkan kapan waktunya. Namun bagaimana fenomena jagat raya ini hancur, kita sudah bisa membayangkan karena Al Quran dan Hadist banyak memberikan cerita tentang kiamat.

Saya termasuk orang yang tidak teralalu khawatir dengan penayangan film 2012, termasuk bagi siswa siswi saya di sekolah. Alasannya, pertama karena efek visual film tersebut sebenarnya sudah sering tayang pada film-film Box Office di layar lebar, yang biasa ditonton oleh masyarakat luas. Yang membedakan adalah judul, jalan cerita dan para pemerannya. Alasan kedua, kekuatan film Barat rasanya sulit dibendung di era globalisasi ini. Kendati dilarang, masyarakat bisa mengakses melalui media alternatif seperti internet atau CD bajakan. Menyikapi itu yang penting bagaimana kita bisa melakukan penyeimbangan propaganda dari misi film tersebut.

Nah kembali kepada prediksi kiamat, saya kadang melontarkan permasalahan ini di depan kelas. Karena punya relevansi tema dengan bab atmosfer IPS geografi. Saya berpendapat, bahwa kiamat sangat bisa diprediksi. Karena kiamat bukan fenomena yang “ujug-ujug” terjadi. Dengan ucapan simsalabim atau kun fayakun maka bumi ini hancur lebur. Tetapi kiamat perlu proses waktu pengrusakan alam semesta.

Saya mencontohkan peristiwa jatuhnya meteor di kawasan rumah penduduk di Jakarta, bisa jadi akan ada peristiwa yang sama pada waktu dan tempat berbeda. Peristiwa itu terjadi dalam analisis saya ada kaitannya dengan menurunnya kemampuan daya tahan atmosfer yang memproteksi bumi kita dari benda-benda luar angkasa. Sama halnya lapisan ozon kita yang kian berlubang besar sehingga sengatan matahari ke bumi makin panas. Adanya fenomena rumah kaca yang memicu pemanasan global. Mulai ditemukan ikan di perairan kutub utara, yang sebelumnya sangat dingin.

Pengrusakan lapisan atmosfer tujuh lapis tersebut, perlahan tapi pasti akan mengurangi daya tahap protectif terhadap bumi. Jika demikian terjadi maka semakin mudah benda-benda dan sampah langit, termasuk meteor yang singgah ke bumi kita, seperti efek visual yang digambarkan film 2012. Jika ini sering terjadi maka bumi kita sudah dipastikan akan hancur alias kiamat. (*)

*) penulis adalah guru IPS SMP Negeri 4 Kota Cirebon