Mei 13, 2017

117 GURU BERSAING DALAM LOMBA OLIMPIADE

Sebanyak 117 guru SD dan SMP di Kota Cirebon mengikuti lomba Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat kota Cirebon, Sabtu (13/5). Seleksi tingkat kota tersebut dipusatkan di SMP Negeri 18 Kota Cirebon Jalan Pronggol Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk. Di tempat yang sama namun berbeda waktu, akan di pemilihan guru, tenaga kependidikan, kepala sekoh dan pengawas berprestasi.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Cirebon Dra Sriwahyuning Hadi M.Si mengatakan, jumlah peserta OGN di kotanya tersebut terdiri dari guru kelas SD sebanyak 21 orang, sedangkan guru SMP sebanyak 96 orang. Jumlah guru SMP tersebut terdiri dari lim mata pelajaran yang dilombakan yaitu Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.  

Mei 11, 2017

CARA MENULIS ORANG SIBUK

Menulis itu pekerjaan yg cukup menyita waktu. Karena bahasa lisan mjd sarana komumikasi yang utama dalam pergaulan. Itulah makanya banyak orang, khususnya ibu-ibu berkeluarga yang tak mungkin sempat menulis karena waktunya habis tuk pekerjaan di kantor dan di rumah. Bagaimana dengan bapak-bapak? Pada bae alasane.


Hal yang paling sulit dalam menulis adalah saat harus menulis yang memiliki bobot ilmiah.. Tulisan kita harus logis, sistematis, rasional dan empiris. Perlu dukungan teori, konsep, fakta dan contoh kasus. Ini yang bikin banyak orang berkerut dahi dan memejamkan mata sesaat. Padahal untuk bisa menulis seperti itu perlu ada waktu cukup, perlu buku-buku dan referensi memadai. Jadi gimana mau nulisnyaaaa...?

Mei 09, 2017

INI ALASAN GURU DAPAT DANA SERTIFIKASI

Membaiknya kesejahteraan guru melalui pemberian dana sertifiksi (tunjangan profesi), membuat ada profesi lain merasa iri. Boleh jadi perasaan itu muncul karena mereka hanya melihat kasus per kasus pekerjaan yang dilakukan guru, tetapi tidak tahu sesungguhnya jika beban tugas guru sangat berat dibandingkan dengan profesi lain. Apa alasan pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada guru-guru Indonesia?

“Tugas guru itu sangat berat dalam mendidik anak. Jika dokter salah mengobati satu pasien maka dampaknya hanya ke satu orang saja. Tetapi jika guru salah mendidik dan mengajar satu anak saja, bisa salah satu kelas bahkan satu generasi,” ungkap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Sumarna Surapranata, Ph.D dihadapan  260 guru se-Indonesia dalam Seminar Nasional Profesionalisme Guru di Swiss-Belhotel Jakarta Pusat, Rabu (10/5).

15% DANA SERTIFIKASI UNTUK PROFESIONALISME

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Dra Poppy Dewi Puspitawati, MA berharap kepada guru-guru Indonesia agar dana sertifikasi yang diterima 15% bisa dialokasikan untuk peningkatan profesionalismenya. Pentingnya peningkatan kompetensi tersebut mengingat tantangan guru-guru ke depan semakin berat dalam menyambut bonus demografi Indonesi di era global.

“Anak-anak kita akan hidup di abad 21. Kita tidak tahu apa yang terjadi kehidupan abad 21 itu. Sedangkan kemampuan guru-guru kita hidup di abad 20. Padahal kondisi sarana dan prasarana pendidikan kita masih ada seperti abad 19,” tutur Poppy Dewi Puspitawati yang bekerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi ini.