Peserta sedang mencermati poster karya Deny Rochman, Guru SMP4Cirebon |
Ada yang
menarik dalam Seminar Nasional Guru di Swiss-Belhotel Jakarta Pusat 9-12 Mei
2017 lalu. Semnas yang bertemakan Membangun Profesionalisme Guru di Era Global
tersebut ada beberapa pemrasaran. Ada pemrasaran utama dari kalangan guru
besar, ada pemrasaran dari guru-guru berupa presentasi makalah, tetapi ada juga
presentasi guru berupa poster masalah pendidikan.
Semula tidak
sedikit guru yang bingung menterjemahkan ketentuan panitia dalam lomba poster. Sebelumnya
setiap peserta diminta untuk mengirimkan abstrak karya tulisanya satu bulan
sebelumnya, kemudian dikirim karya tulis lengkapnya jika dinyatakan lulus
verifikasi penilaian juri dari unsur dosen. Namun dari karya tulis guru
tersebut ada yang diminta menyiapkan makalah dan slide presentasi, tetapi ada
juga disuruh membuat poster.
Makalah
dibuat poster? Ah bercanda... Ternyata memang benar adanya. Poster yang
dimaksud adalah standing banner. Ketentuan panitia dalam pedoman menyebutkan 60
x 120 cm, namun hal itu menyulitkan guru-guru untuk membuatnya. Standing banner
pada umumnya berukuran 60 x 160 cm sehingga para guru banyak yang menabrak
aturan panitia demi untuk kemudahan membuat poster.
Guru besar juri poster sedang menilai poster Deny Rochman |
Sistematika poster paling atas ditulis seminar nasional
lalu dibawahnya ditulis Judul, kemudian bagian bawahnya lagi tertulis nama penulis,
instansi dan alamat
email. Dialnjutkan pembahasan
latar belakang, lalu rumusan masalah, metode penyelesaian, hasil dan pembahasan dan terakhir simpulan. Sekalipun panitia sudah menentukan
contoh desainnya, namun dalam pelaksanaannya desain poster setiap peserta
berbeda-beda sesuai dengan selera masing-masing.
Sementara itu,
peserta seminar nasional adalah 260 guru-guru se-Indonesia dari 1.350 yang
lolos seleksi makalah yang dikirim peserta sebulan sebelumnya. Peserta sebanyak
itu dipilih kembali menjadi tiga kategori, yaitu sebagai pemakalah, poster dan
peserta biasa. Usai stadium general pembicara utama, keesokan harinya peserta
sudah dikelompokkan dalam empat kelas yaitu kelas A, B, C dan D dalam ruang
berbeda. Tiga kelas awal berada di lantai 6, sedangkan kelas D berada di lantai
2, samping sekretariat panitia.
Deny Rochman sedang menjelaskan karya posternya kepada pengunjung |
Setiap kelas
terdiri guru pemakalah, poster dan peserta. Masing-masing ada tim moderator sekaligus
juri dari kalangan dosen-dosen di Indonesia yang diundang oleh pihak
kementerian. Secara bergilir pemakalah mempresentasikan 10 menit karya tulisnya
kemudian dilanjutkan tanya jawab. Sementara presentasi poster diberikan waktu
presentasi lima menit sisanya tanya jawab.
Berbeda dengan
pemakalah, poster-poster dilombakan dalam display di ruangan. Peserta secara
berkelompok berkunjung dari poster satu ke poster lainnya hingga selesai. Di setiap
poster yang ditunggui pemiliknya setiap guru menyampaikan pertanyaan dalam secarik
kertas kemudian di tempat di area poster. Di penghujung acara diumumkan
pemakalah dan poster terbaik setiap kelasnya dalam seminar nasional yang
diadakan kemdikbud tersebut. Kriteria penilaian dilakukan oleh peserta semnas dengan
indikator masing-masing yang dianggap bagus, cakap dan layak menjadi yang
terbaik dengan kupon yang disiapkan panitia.
Pemakalah dan
Poster terbaik diraih :
Klas
|
Kategori
|
Nama
|
Asal Sekolah
|
A
|
Makalah
|
Budiman
|
SDN Pengadilan Kota Tasikmalaya Jabar
|
Poster
|
Enok Yanti, M.Pd
|
SMPN 4 Maja Kab. Majalengka Jabar
|
|
B
|
Makalah
|
Ari Sulistiyo, MSc
|
SMPN 1 Tepus Gunung Kidul DIY
|
|
Poster
|
Tati, S.Pd
|
SMPN 1 Pancalang Kab. Kuningan Jabar
|
C
|
Makalah
|
M. Hairul, M.Pd
|
SMPN 1 Klabang Bondowoso Jatim
|
|
Poster
|
Rosiman, S.Pd
|
SMPN 1 Purwanegara Banjarnegara Jateng
|
D
|
Makalah
|
Endah Sulityowati, M.Si
|
SMPN 2 Karangnoko Klaten Jateng
|
|
Poster
|
Dona Agus Setiawan
|
SDN 1 Nambuhan Grobogan Jateng
|