Januari 23, 2017

PANGGIL NAMAKU NABIL

Namanya Nabil Faiz Fadilah, lahir Rabu 21 Desember 2016, bertepatan dengan tahun hijriyah, 21 Robi’ul awwal 1438. Namanya memang bukan hal baru dalam dunia identitas anak. Begitu juga pilihan nama tersebut bukan mendadak atau ujug-ujug saat bayi itu lahir di RS Putera Bahagia Kota Cirebon.Sejak tahun 2007 silam nama itu sudah masuk dalam daftar nama pilihan anak kami, kala anak perdana kami lahir di Purwokerto: Nabila Zulfah Salsabila.
Nabila dan Nabil. Dua nama serupa tapi tak sama. Nabila nama yang disiapkan untuk anak perempuan dan Nabil untuk anak laki-laki kami. Dua nama itu memang disiapkan untuk kelahiran anak kami pada April 2007 silam. Maklum, kami masih belum yakin 100% kala itu apakah bayi dalam kandungan mama Riaya Andrianingsih berjenis kelamin cowok atau cewek, sekalipun hasil USG dokter kandungan saat itu menunjukkan hasil bayinya bergender hawa.

Nama Nabil hampir saja dipakai untuk anak kedua kami, yang juga diduga berjenis kelamin laki. Sayang anak kedua itu harus berpindah alam, dari alam rahim ke alam kubur: keguguran di usia lima bulan. Peristiwa pahit itu terjadi pada tahun 2012, juga di rumah sakit yang sama. Bedanya dulu anak kami akhirnya menjadi putera (tidak) bahagia.
Tahun itu benar-benar tahun duka. Dalam waktu berdekatan, saya mengalami kecelakaan patah tulang bahu di Brebes saat mudik ke Jawa. Sebelumnya dua kamera kesayangan, handycame dan kamera semi DLSR rahim digondol tamu tak diundang siang hari bolong. Tak selang lama motor bersejarah mendadak dibawa orang tak dikenal di area parkiran Asia Toserba.
Dipenghujung tahun 2016, akhirnya anak ketiga kami lahir, kendati melalui dinamika kehamilan yang bikin dag dig dug dor. Mulai beberapa kali flek, terasa air ketuban bocor sebelum genap kandungan 9 bulan lebih hingga harus menjalani persalinan caesar, gangguan pernafasan awal dan penyinaran mengusir kadar bilirubin (kulit kuning) dede bayi. Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa anak ketiga kami lahir dan bisa pulang dari rumah sakit setelah menginap 10 hari sepulang ibunya.
Tentu menjadi pertanyaan, mengapa harus diberi nama Nabil Faiz Fadilah? Alasan ini memang agak koyol. Nama Nabil tertarik dengan peran tokoh sinetron televisi nasional pada era 2007-an. Peran Nabil digambarkan anak cerdas bahkan setengah sakti melawan kejahatan, pembela kebenaran. Tokoh ini suka menolong orang tertindas.
Setelah diriset kecil-kecilan, ternyata nama Nabil yang kami temukan dala arti bahasa Arab atau Islam mengandung makna anak laki-laki yang cerdas. Makna yang sama untuk nama Nabila. Imbuhan nama Faiz punya arti pemenang, kstaria atau kemurahan hati. Sementara nama Fadilah mengandung arti keutamaan, kelebihan atau keistimewaan.
Terjemahan bebasnya sekaligus sebagai doa harapan kami terhadap nama Nabil Faiz Fadilah adalah dengan keutamaan atau kelebihan kecerdasan yang dimiliki anak laki-laki kami maka ia akan menjadi ksatria dan pemenang namun tetap menjadi orang pemurah hati. Harapan mjd makhluk literasi. Semoga! Wallahu’alam bishowab. (*)
#Bismillah.... semoga berkah. Aamiin.