Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin.
Suatu kebahagiaan tersendiri pada pagi ini kita berkumpul di halaman sekolah.
Hari ini akan menjadi hari bersejarah bagi warga SMP Negeri 4 Kota Cirebon.
Terhitung mulai hari ini insha Allah, atas seijin Allah Swt, sekolah kita akan
menorehkan sejarah baru sebagai sekolah rintisan gerakan literasi sekolah di
Jawa Barat.
Kita patut berbangga
dan berterima kasih kepada Gubernur Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Jawa Barat.
SMP Negeri 4 Kota Cirebon terpilih sebagai sekolah perintis literasi, bersama
700 SMP se- Jawa Barat dari jumlah total SMP sebanyak 500 SMP di Jawa Barat. Kita
semua berkesempatan menjadi bagian gerbong perubahan mutu pendidikan di
propinsi ini.
Hari ini kita akan
mengadakan Readathon, asal kata dari Read a Marathon. Maknanya, membaca senyap
dalam hati secara bersama-sama selama 42 menit. Kemudian hasil bacaanya
direview, terdiri apa judul buku, penulis, penerbit dan isi yang menarik dari
buku tersebut. Kegiatan Readathon ini sekaligus momentum peresmian diterapkan
program literasi di sekolah kita.
Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) tingkat nasional sudah diresmikan pada tahun 2015 oleh Mendikbud kala itu
Bapak Anies Baswedan, Ph.D melalui Perkemdikbud No. 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti. Pada tahun 2016 ini, Pemerintah Propinsi Jawa Barat
melalui Dinas Pendidikan menindaklanjuti program yang sama di sekolah-sekolah
di Jawa Barat. Walikota Cirebon sendiri Bapak
Drs H Nasrudin SH Azis telah mendeklarasikan gerakan literasi pada tanggal 2
Mei 2016 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Kebijakan GLS ini
lahir tentu saja bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia agar
lebih bermutu dan siap bersaing dalam kancah global. Selama ini berbagai survai
dunia menunjukkan kualitas pendidikan bangsa ini cukup memperihatinkan. Riset
terakhir oleh PISA (Program for International Student
Assessment) menyebutkan kualitas pendidikan Indonesia berada di urutan
kedua dari belakang, dari jumlah 61 negara yang disurvai. Survai tersebut
dilakukan oleh OECD (Organization of Economic Cooperation and Development)
yang berkedudukan di Paris Perancis.
Gerakan literasi di
SMP Negeri 4 Kota Cirebon ini ada dua model yang diterapkan yaitu model literasi
pembiasaan 15 menit membaca sebelum kegiatan belajar, sesuai kebijakan pemerintah
pusat. Model kedua adalah pendalaman budaya literasi melalui komunitas literasi
sekolah, sesuai kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Barat melalui program West
Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC).
Sebuah program tantangan membaca buku bagi siswa dan guru dari Gubernur hasil
kerjasama dengan Pemerintah Australia pasca guru-guru Jawa Barat pulang
mengikuti pelatihan di negara kangoro tersebut.
Untuk model pembiasaan
membaca 15 menit sebelum belajar, dalam pelaksanaannya di sekolah kita akan
mengalami penyesuaian dengan budaya sekolah yang sudah berjalan. Yaitu membaca kita
suci dan terjemahannya. Sementara untuk program WJLRC siswa peserta WJLRC harus
mampu membaca, menulis review/resensi, mempresentasi dan mendiskusikan minimal
24 buah buku dalam 10 bulan kedepan, dari September 2016 hingga Juni 2017.
Setiap bulan, mulai
September hingga bulan Juni tahun depan, siswa yang tergabung dalam satu
kelompok lima siswa dan satu guru pembimbing harus melakukan kegiatan membaca,
menulis review, mempresentasikan dan mendiskusikan buku yang mereka baca. Kita
berharap, pada tahun 2017 sekolah kita termasuk yang diundang dalam event akbar
Jambore Literasi.
Di sekolah kita, tercatat
ada delapan guru pembimbing untuk delapan kelompok komunitas literasi. Itu artinya,
diperlukan 40 siswa pilihan dan terseleksi untuk mengikuti program WJLRC selama
10 bulan ke depan hingga tiba waktunya kegiatan Jambore Literasi. Jadi, bagi
siswa yang berminat dan serius bergabung
dalam komunitas ini agar segera menghubungi salah satu guru dari delapan guru pembimbing
literasi.
Delapan guru
pembimbing literasi tersebut antara lain Yeti Heryati, S.Pd, Tayanti Dewi
Utari, S.Pd (Bahasa Inggris), Ipah Latifah, S.Pd, Dra Rodianah, M.Pd, Rina Anggraeni,
S.Pd, Suratmi, S.Pd, Suhartinah, Am.Pd (Bahasa Indonesia) dan Oom Istikomariah,
S.Psi (Bimbingan Konseling).
Terakhir, tentu saja catatan
sejarah hari ini ke depan akan sukses ditorehkan dengan tinta emas apabila kegiatan
ini mendapat dukungan dari semua pihak. Baik itu kepala sekolah, dewan guru,
staf tata usaha, siswa dan termasuk dukungan penuh dari orangtua siswa. Untuk
itu, dimohon kesediaan Bapak Kepala Sekolah H Elang Tomy Iplaludin SPd MM,
kiranya berkenan untuk mendeklarasikan peresmian diterapkannya Gerakan Literasi
Sekolah West Java Leader’s Reading Challenge (GLS WJLRC) di SMP Negeri 4 Kota Cirebon.
Terima kasih atas
perhatiannya, mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.
Wassalamu’alaikum
wr. wb.
Panitia,
Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I