Agustus 04, 2016

UNIKNYA WORKSHOP DI HOTEL ARTIS

Hotel ini dibilang unik. Namanya memang umumnya hotel. Hotel Bukit Indah, terletak di jalan Ciloto Cipanas Puncak Cianjur. Pilihan nama tersebut mungkin karena dibelakang hotel tersebut terdapat sebuah bukit nan hijau dengan hutan lebat. Terleb
ih pemilik hotel juga orangnya menawan, artis nasional yang kini sinarnya sudah redup, Tamara Bleszynski.

Sekitar tiga jam perjalanan untuk sampai ke hotel ini, dari Bandung ke Cianjur. Perjalanan menggunakan darat melintasi jalan tol Padalarang. Saya bersama dua rekan lainnya Pak Imad dan Pa Tatang Sutrisna ikut serta dalam rombongan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Mereka akan mengadakan workshop literasi bagi sekolah SMP perintis di Jawa Barat.

Kegiatan workshop di Cianjur mengambil tiga lokasi hotel. Hotel tersebut adalah Sanggabuana, Bukit Indah dan Telaga Biru. Jumlah peserta mencapai ratusan orang, dari kelompok guru SMP dan SD. Guru-guru dan kepala sekolah tersebut diundang sebagai calon sekolah perintis gerakan literasi sekolah. Kegiatan serupa akan diadakan dalam 26 angkatan yang terbagi di enam daerah: Bandung, Cianjur, Cirebon, Kuningan, Garut dan Pangandaran.

Nah setelah saya berworkshop serupa sejak 27 - 31 Juli di Hotel Takashimaya dan Hotel BMI Lembang, kini berpindah tempat. Tempat berikutnya adalah Hotel Bukit Indah. Di hotel cipanas ini saya memberi materi pemanfaatan website dalam GLS yang berlangsung 1-3 Agustus. Materi yang sama dan materi review buku akan berlanjut di Hotel Zamrud kota Cirebon pada 8-10 Agustus dan di Hotel kab. Garut pada 10-15 Agustus 2016.

Setelah tiga jam perjalanan dari Bandung ke Cianjur saya dan rombongan dinas sampai juga ke lokasi workshop. Turun dari mobil hawa dingin langsung membalut tubuh ini. Yah, hotel Bukit Indah berada di daerah pegunungan, kawasan puncak. Hotel ini terlihat asri, namun bangunannya tampak sudah lama. Setiba di lobi kami disambut bandrex drinking. Disedu pake creamer terasa lebih nikmat. Dingin dingin hot.

Tinggal hari pertama di hotel ini cukup dibuat bingung. Banyak lorong dan tangga hotel yang harus dilewati jika hendak ke kamar tidur. Lift yang ada hanya tersedia satu untuk menuju 112 kamar hotel disana. Uniknya, lift bergerak dari lantai 4 ke lantai 2. Yah lantai lobi hotel atau meja resepsionis adalah lantai 4. Sementara bagian bawah hotel disebut lantai 1. 

Hotel milik artis Tamara tersebut dibangun di atas tanah yang curam, atau boleh disebut jurang. Sehingga hotel dibagun dari dasar jurang hingga ke permukaan tanah jalan raya yang menghubungkan daerah Bogor. Lantai hotel yang tak berurutan lazimnya membuat pengunjung cukup dibuat bingung keluar masuk arahnya. Bahkan saya sendiri kesulitan mencari jalan keluar dari kamar menuju lobi, akhirnya memilih keluar pintu belakang, memutar.

Kendati hotel lama sejak tahun 1970an namun hotel di Desa Ciloto ini boleh dibilang lengkap. Selain tersedia kelengkapan MCK, juga ada kolam renang, tenis meja, tenis lapangan, mushola, dua ruang pertemuan ukuran besar dan lainnya. Kelengkapan sarana dan jumlah kamar yang banyak ini membuat hotel ini sering menjadi tempat kegiatan lembaga, organisasi atau perusahaan. Satu diantaranya Dinas Pendidikan Jawa Barat. Sekalipun hotel ini jauh dari keramaian kegiatan bisnis.

"Hotel disini ramainya kalau akhir pekan. Kalau hari-hari biasa seringnya dipakai untuk pelatihan lembaga, seperti dari Dinas sekarang ini. Bahkan pencak silat (IPSI) sewa hotel ini sampai tiga tahun untuk pemusatan latihan," tutur seorang karyawan saat berbincang disela kesibukannya pagi itu.

Secara umum pelayanan hotel tersebut cukup baik. Misalnya saat pintu kamar saya mengalami kerusakan tidak biaa dibuka, petugas disana sigap langsung membobol dan mengganti slot yang baru. Menu makanannya pun tergolong enak dan sehat. Walaupun enak yah tetap saja harus mengambil makanan sesuai porsi perut kita. (deny rochman)

Kereta Bandung-Cirebon, 3 Agustus 2016.