Juni 05, 2016

BERPUASA, BERKAH ATAU MUSIBAH?

Oleh : Deny Rochman

Umat Islam Indonesia akan mulai berpuasa Ramadhan Senin 6 Juni 2016. Artinya minggu malam mereka akan mulai menunaikan sholat tarawih berjamaah dan esok dini harinya melaksanakan shaur.
Hari minggu (H-1) pusat perbelanjaan, baik tradisional maupun modern dipadati banyak pengunjung. Bukan sekadar menikmati week end dengan keluarga, tapi mereka menyiapkan segala kebutuhan awal puasa. Yang menarik, sudah banyak dari mereka membeli fashion baru.

Entahlah apakah aksi pembelian itu untuk persediaan hari lebaran idul fitri ataukah pakaian untuk sholat tarawih. Yang pasti biasanya mereka tidak mau kehabisan atau antri lama jika harus menunda memiliki fashion favoritnya. Apalagi tak tahan menolak tawaran diskon para pembisnis mall.


Potret budaya konsumtif ini memang sudah menjadi fenomena tahunan di setiap kota.. Paling tidak mulai terasa sejak banyaknya mall mall berdiri. Seiring gencarnya propaganda iklan media massa, khususnya televisi yang dikemas secara relijius. Lihat saja, apapun produknya selalu dikaitkan dengan berpuasa dan lebaran.

Celakanya masyarakat Islam berhasil tersihir oleh rekayasa iklan pembisnis. Jadi jangan heran dari tahun ke tahun tren Ramadhan semakin semarak. Semarak berbelanja. Sementara suasana ibadah memasuki minggu kedua saja sudah sepi dari jamaah. Apakah perlu sholat tarawih berjamaah di mall mall?

Momen berpuasa ramadhan dan lebaran kini menjadi surga bagi para pembisnis. Momen menjadi ladang mengeruk keuntungan besar. Momen berpesta kuliner dan perbaikan gizi. Menu yang tak biasa dan tak ada dalam keseharian, dipaksa dihadirkan kendati anggaran belanja membengkak sebengkak bengkaknya.

Tentu fenomena itu jauh berbanding dengan tradisi berpuasa kaum salaf, apalagi pada masa nabi dan sahabat. Tentu godaan beribadah era digital ini lebih kompleks dan sangat sangat sangat berat. Untuk berpuasa perut saja sudah hebat, apalagi harus berpuasa mata, telinga, hidung, tangan sampai kemaluan, itu super jempolan.

Mari kita jalani ibadah berpuasa secara khusyu dan tumaninah sesuai tuntunan yang digariskan agama. Jika berpuasa tak dilakoni sebagaimana mestinya, maka ibadah ini seharusnya mjd berkah malah jadi musibah bagi umat.

Dengan berpuasa mestinya tubuh sehat tp malah sakit. Mestinya hemat malah boros. Harusnya hati dan pikiran tenang malah kacau. Idealnya erat jalin silaturahim malah merenggangkan. Yuk berpuasa ala syar'i....(*)