Januari 02, 2016

TAPAK SUCI PERKUAT KEPRIBADIAN SANTRI


Keberadaan Pencak Silat Tapak Suci di pondok pesantren, memperkuat kepribadian para santri pondok tersebut. Selama ini santri sudah dididik karakter mereka di lingkungan pondok dengan pola hidup kesederhanaan, kebersamaan (ukuwan islamiyah), belajar keras, kebersihan, rajin beribadah dan sebagainya. 

“Kehadiran Tapak Suci  di pondok pesantren akan memperkuat dan menyempurnakan kepribadian para santri. Sebagai generasi penerus Islam, kalian harus menjadi generasi yang kuat. Bukankah seorang muslim yang kuat lebih dicintai oleh Allah Swt,” tutur Kader Kepala Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I dalam sambutannya mewakili Pimda Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kab. Cirebon dalam acara penutupan ujian kenaikan tingkat (UKT) siswa.


Kegiatan UKT yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Ahad (20-21 Maret) itu bertempat di Pondok Pesantren Madinatunnajah Desa Kalimukti Losari Kab. Cirebon. Sebanyak 64 siswa yang mengikuti sebagian besar adalah santri pondok setempat.  

Deny menambahkan, sebagai generasi Islam para santri harus tumbuh menjadi insan yang kuat. Kuat ilmu, kuat amal dan kuat iman. Ketiga kekuatan ini sangat penting untuk menghadapi tantangan dan masalah di masa depan yang kompleks. 

“Kalian harus tumbuh menjadi santri yang kuat. Karena tantangan dan masalah masa depan lebih besar dan kompleks daripada yang dihadapi para para pendekar, kader, ustadz dan kyai sekarang ini. Selain berbagai masalah sosial yang ada, kalian juga akan dihadapi sumber daya alam yang terbatas,” ujarnya.

Perkuatlah ilmu kalian mumpung masih sekolah. Baik ilmu dunia, maupun ilmu agama, termasuk ilmu beladiri. Ilmu tersebut harus mampu menumbuhkan dan menguatkan iman kalian kepada Allah Swt. Ilmu yang baik tersebut harus juga bermanfaat buat orang lain, maka rajinlah beramal karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat  bagi banyak orang.
 

“Fakta sejarah membuktikan, bahwa basis pesantren telah mempu mengembangkan Tapak Suci dengan maju. Guru pendiri Tapak Suci yaitu KH Busyo Suhada adalah pimpinan pondok pesantren Binorong di Banjarnegara. Wajar saja jika Tapak Suci merupakan aliran pencak silat bernafaskan Islam. Nah harapan ini bisa datang dari pondok pesantren Madinatunnajah,” katanya. (*)