Siswa harus terpuaskan, sekalipun guru harus lemas. Siswa terpuaskan atas kebutuhan pendidikan di sekolah, maka guru-guru harus memberikan pelayanan prima kepada peserta didiknya. Pelayanan prima bisa tercapai jika kualitas guru-guru terus ditingkatkan menjadi guru profesional. Pelatihan sebagai upaya guru dalam meningkatkan kompetensinya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Prof Dr. Wahyudin Zarkasyi, apapun yang dilakukan pemerintah dalam bidang pendidikan pada akhirnya adalah untuk mencerdaskan anak bangsa. Termasuk kebijakan pemberian tunjangan profesi kepada guru-guru profesional dalam rangka untuk peningkatan pelayanan prima kepada para siswa.
“Kalau guru-guru dapat duit sertifikasi terus beli (mobil) Avanza atau kendaraan, itu maksudnya agar guru diharapkan tidak terlambat ketika mengajar. Begitu juga ketika duitnya untuk renovasi rumah, agar guru bisa nyaman dalam menjalankan profesinya sebagai guru,” tutur Kadisdik Jabar Wahyudin Zarkasyi di depan 160 guru SMP se-Jawa Barat dalam pembukaan Pelatihan Penulisan Jurnalistik di Hotel Takashimaya Lembang Bandung, Kamis (10/4).
Lima diantara 160 peserta pelatihan adalah dari Kota Cirebon. Kelima peserta itu adalah Kasi Mutendik Disdik Kota Cirebon Toto Hariyanto, S.Pd.,MM, perwakilan MGMP Matematika Yoyo Sunaryo, S.Pd, dari MGMP Bahasa Indonesia Agus Satori, M.Pd, dari MGMP IPA Elva, S.Pd, dari MGMP IPS Deny Rochman, M.Pd.I.
Pelatihan penulisan jurnalistik tersebut berlangsug selama tiga hari hingga hari Sabtu 12 April 2014. Dalam pelatihan itu guru-guru mendapatkan berbagai materi seputar jurnalisitik dari nara sumber. Materi teknik motivasi dan pengembangan bakat/minat siswa dalam menulis disampaikan Dr. H. Kuswandy AM, Dosen STKIP Siliwangi. Materi teknik wawancara oleh Dosen Sastra Unpad Bandung Dr. H. Gugun Gunardi.
Materi berikutnya disampaikan oleh Ahmad Setiadji dari Redaktur Harian Umum Pikiran Rakyat tentang reka bentuk media. Dilanjutkan materi konsep jurnalis 5W 1 H oleh Efri Christianto, jurnalis Harian Umum Galamedia. Materi terakhir pelatihan disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat tentang desain cyber Jawa Barat.
Dalam sesi materi konsep jurnalis 5W 1 H, peserta pelatihan diberi kesempatan untuk latihan menulis. Jenis tulisan bebas, baik tentang berita, feature atau pun artikel populer. Tulisan guru yang dianggap baik mendapat apresiasi dari nara sumber berupa buku karya nara sumber.
Panitia pelaksana Drs Yusuf Sofyan MM mengatakan, tujuan pelatihan penulisan jurnalistik bagi guru adalah menyebarluaskan informasi pengelolaan majalah dinding (mading) dan teknik jurnalistik bagi guru dan siswa di sekolah. Selain itu pelatihan ini untuk memotivasi guru dan siswa untuk mengembangkan bakat dan minat dalam program kegiatan jurnalistik dan mading sekolah.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tanggal 10-12 April 2014 dan tahap kedua tanggal 16-18 April 2014 bertempat di hotel yang sama. Seluruh dana kegiatan dibiayai oleh APBN melalui kegiatan penjamin kepastian layanan pendidikan SMP Jawa Barat tahun 2014,” ujar Yusuf Sofyan. (*)