Desember 21, 2015

SEKOLAH SWASTA DIUJUNG TANDUK

BAGAIMANA MERANCANG STRATEGI MENJARING SISWA BARU?

Menjelang penerimaan siswa baru membuat perasaan banyak sekolah swasta diselimuti perasaan dag dig dug dor. Bagaimana tidak, dari tahun ke tahun sejak pemerintah menerapkan sekolah gratis persaingan antar sekolah semakin ketat dalam menjaring siswa baru. Pola persaingan tidak saja terjadi antar sekolah swasta tetapi juga sekolah swasta dan sekolah negeri. Bahkan tren yang berkembang persaingan itu tahun berganti cenderung tidak sehat.


Lahirnya kompetisi antar sekolah tersebut tak lepas dari banyaknya jumlah sekolah yang ada. Sementara jumlah siswa baru yang diperebutkan mulai terbatas. Terbatas karena banyak sekolah baru bermunculan. Terbatas karena ada mobilisasi masif siswa baru ke sekolah-sekolah negeri sekalipun harus mengalami over load capacity ruang kelas belajar. Program wajib belajar selalu menjadi perisai sekolah negeri. Akibatnya sekolah-sekolah swasta kehilangan siswa baru akibat politisasi kebijakan pendidikan.

Jumlah sekolah negeri dan swasta untuk Kota dan Kabupaten Cirebon misalnya cukup banyak. Data pada tahun 2008 di Kabupaten Cirebon menyebutkan, sekolah dasar sebanyak 976, SMP sederajat 225 dan SLTA sederajat 147 sekolah. Sementara di Kota Cirebon, jumlah SD sebanyak 159 sekolah, SMP 45 sekolah dan SLTA sederajat sebanyak 46 sekolah. Tentu saja dari jumlah sekolah tersebut paling banyak adalah sekolah-sekolah swasta.

Ketatnya persaingan berebut siswa baru, menutut setiap sekolah khususnya swasta harus menyiapkan berbagai strategi agar bisa memenangkan kompetisi tersebut. Sekolah yang ampuh strateginya maka ia akan survive melangsungkan kegiatan belajar sekolahnya. Sementara sekolah yang gagal menerapkan strategi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) maka sekolahnya kekurangan siswa baru.

Kegagalan sekolah dalam menjaring siswa baru memang banyak faktor. Tidak saja melulu karena inovasi program yang ditawarkan sekolah kepada masyarakat yang tidak punya nilai jual, tetapi juga faktor eksternal lainnya. Faktor luar itu seperti kebijakan pendidikan nasional wajib belajar, sekolah gratis dan berbagai kebijakan yang memihak kepada sekolah negeri juga melemahkan kekuatan sekolah swasta.

Kondisi seperti itu sekolah swasta tidak cukup hanya protes dan meratapi ketidakadilan kebijakan pendidikan nasional. Apalagi hingga frustasi menutup sekolahnya dan memecat semua guru-guru dan staf tata usaha. Langkah gagah yang diambil adalah berfikir keras menyusun strategi yang mujarab ditengah persaingan menjaring siswa baru yang semakin jor-joran dengan segala bujukan dan rayuan, mulai cara halus hingga kasar.

Mencoba memahami problem klise sekolah swasta tersebut, Majalah Aktualita membantu memberikan solusi dan strategi dalam merancang konsep, program dan kegiatan dalam menjaring siswa baru. Ikuti sebuah diskusi kritis tentang bagaimana merancang strategi ampuh menjaring siswa baru dengan menghadirkan pembicara yang berpengalaman di bidangnya. Segera hadir di Cirebon. (informasi dan konfirmasi hub. 0888-220-8-999).