Adelaide City South Australia, sekalipun kota metropolitan namun masih dijumpai pasar-pasar tradisional dan juga pasar kaget yang banyak dijumpai di Jawa Barat khususnya. Selain tentu saja jumlah mall dan tempat-tempat santai berkelas banyak dijumpai berderet disepanjang jalan. Seperti apa pasar tradisional disana?
****
Week end togehter with my house family to the Sunday market “gepps” and to hunley school. Baru kali ini tahu ada pasar saat belanja kita harus bayar. Tiketnya 1,5 dollar australia. Konon biaya itu utk uang sewa lokasi pasar, yang luasnya selebar lapangan bola. Kalau di Jawa Barat biasanya disebut pasar kaget.
Pasar tradisional ini menyediakan berbagai keperluan keluarga, seperti sayuran dan buah segar, pakaian, makanan, minuman hingga berbagai barang bekas bekas (secound). Para pedagangnya pun beragam, dari australia, china, thailan, india, timur tengah. Pasar ini ada hanya hari minggu, Siang usai berdagang, biasanya diputar film layar lebar, seukuran baliho besar papan reklame.
Untuk kualitas barang tidak kalah bagus dengan pasar mall. Namun disini harganya lebih murah karena bisa ditawar. Karena alasan ini pasar ini sering dipadati para pengunjung di hari pasarnya, sekaligus week end bersama keluarga. Beli barang, langsung angkut ditroli yang dibawa sendiri.
Pasar sejenis juga dijumpai di dekat port peti kemas di tepian kota Adelaide. Pasar tradisional ini sama beroperasi hanya setiap minggu. Bedanya pasar kaget ini ketika masuk tidak dipungut biaya restribusi. Namun barang-barang ditempat ini lebih terbatas daripada pasar gepps. Rata-rata menjual sayuran dan buah-buahan yang masih fresh dari para petani di Australia.
Sistem penjualan secara langsung, tunai. Hanya penataan tempat dagangan seperti swalayan atau supermarket. Barang dijejer secara rapih dalam kotak dan kardus. Ditandai harga diatasnya. Barang yang cocok ditimbang ditempat kasih dan langsung dibayar.
Selain dua pasar di atas, ada pasar tradisional yang lebih bonafid yaitu central market. Pasar ini berada di tengah kota Adelaide. Pada hari kedua pelatihan, guru-guru Jawa Barat (west java teachers) melakukan kegiatan pembelajaran ekonomi di pasar tersebut. Tugasnya sederhana. Peserta hanya mengidentifikasi kemudian mencatat barang-barang yang ada di pasar tersebut sesuai pertanyaan yang diminta dalam lembar tugas observasi.
Sekalipun pasar tradisional, namun pasar ini sangat bersih dan rapih penataannya. Tidak berbau busuk apalagi kotor disana sini. Bahkan pasar ini dilengkapi dengan sarana tangga eskalator dan bar-bar kecil. Barang-barang yang dijualnya pun beragam. Sayuran dan buah-buahan pun berkualitas super. Soal harga, tentu lebih mahal daripada di Indonesia. Harga air mineral botol saja Rp 35.000 karena dibayar pake dollar. Semua pedagang ramah menyambut para pengunjung, baik yang beli atau sekedar melihat dan bertanya-tanya. (*)