Desember 26, 2015

JANJI LAMA ITU SUDAH TERBAYAR LUNAS

Selasa malam (22/12) pukul 20.00 ada kabar gembira terdengar dari ujung telepon selulerku. Istri kakak ku Dodi Sanusin di Bandung melahirkan anak kedua, cewek lagi. Perbincangan lama via telepon kakakku dengan ibu ku, yang tinggal di tempatku, kota Cirebon.

Sebelumnya tak ada rencana utk berpergian keluar kota. Karena awal liburan kami sudah ke purwokerto, menjemput ponakan yg mau liburan di cirebon. Masih lelah. Terlebih istriku dijadwalkan ada acara Muswil PWM di Ciamis. Namun semuanya brubah mendadak.



Ada keinginan kesana untuk menengok ponakan baruku. Sekalian mengantar ibu ku bersilaturahim dg anak-anaknya di Sumedang dan Bandung. Beberapa bulan sebelumnya menengok cucu ibu di Bogor dan Jakarta. Janji yg sdh lama direncanakan jika aku pny mobil sndiri.

Yah, keputusan memiliki mobil satu diantaranya ingin memenuhi keperluan ibu. Repot dan tak tega rasanya melihat ibu yg kian sepuh harus naik turun kendaraan umum jika wara wiri Sindanglaut Cirebon jika ingin menengok rumah keluarga. Karena rumah itu kosong. Anak2nya menyebar ke segala penjuru desa dan kota. Belum lg kalau cuaca hujan atau sudah sore dan malam.

Keputusan lain karena sakit mata ku yg alergi debu jika berkendara dg motor. Apalagi tempat kerja istri harus bolak balik cirebon sindanglaut. Anak ku yang kian besar rasanya makin repot harus berkendara motor jika bertiga berpergian bersama. Anakku yg masih SD tentu blm byk kbutuhan biaya, berbeda saat SMA atau kuliah nanti. Kepemilikan SIM A pertama ku sdh lama hangus. Jangan sampe SIM A kedua ga terpakai lg, pdhl akan habis per 21 Januari 2016. Jika tidak sekarang, mau kapan lg?

Tepat pukul 21.00 kami sekeluarga memutuskan pergi ke bandung malam itu juga melalui jalan kuningan karena hrs menjemput ponakan, anak Dodi yg tertinggal blm sempat liburan sekolah di bandung. Tanpa persiapan fisik memadai aku terus memacu kendaraannya menerobos gelap dan dinginnya malam, melintasi tanjakan, tikungan berkabut, dan jalanan terjal dengan melawan kantuk.
Utk mnjaga kondisi fisik, aku dipaksa tidur sejenak saat sholat shubuh di mushola SPBU Sumedang kota dan di masjid RS Cibabat Cimahi. Dari kuningan, melewati Cikijing Majalengka, Tomo Sumedang hingga ke Rancaekek, kemudian menuju RS Cibabat Cimahi, dmn istri kakak ku jalani proses persalinan.

Di Rancaekek kami berkunjung di rumah kakak pertama, mas Dedi dan mba Yuni serta anak semata wayangnya M. Rizki. Kakak pertama ini jarang pulang ke rumah. Dilanjutkan menuju RS Cibabat Cimahi. Dengan dibantu alat navigasi, perjalanan kami tak terlalu sulit menemukan lokasi yg dituju. Hny karena kemacetan jalanan yg tak bisa dihindari, shg perjalan dr cirebon jam 10 malam sampe sumedang pagi jam 8.

Berbeda saat kami pulang ke Cirebon. Berangkat dari Bandung jam 4 sore hingga ke rumah jam 7 malam. Kami memanfaatkan sarana jalan tol dari tol pasteur menuju tol cipularang lalu masuk ke Tol cikopo dan keluar ke pintu tol plumbon. Perjalanan sore hingga malam begitu menantang nyali. Jalanan gelap, hujan deras berangin dan kondisi jalan ramai lalu lintas.

Sebelum singgah di rumah, kami sekeluarga mampir di rumah makan, tidak jauh dr pintu keluar tol plumbon pukul 19.00. Menikmati makanan khas Cirebon. One Day Silaturahim to Sumedang and Bandung lelah tapi bahagia. Selamat berbahagia buat kakaku Dodi Sanusin yg telah di karuniai puteri keduanya. Smoga jd anak sholehah. Aamiin...