Desember 21, 2015

DERAI AIR MATA MELEPAS FAREWELL

*) Catatan perjalanan Training Management for West Java Teachers di Adelaide Australia (parta-7).

Terbangun lagi lebih awal. Jarum jam menunjukkan angka 03.00 waktu Australia. Seperti malam-malam sebelumnya. Namun kali ini tidak untuk membuka file materi pelatihan sehari sebelumnya, juga bukan sibuk mengedit video dan foto kegiatan training. Sisa waktu di Adelaide cukup untuk packing dan menulis catatan perjalanan ku di Aussie untuk terakhir kalinya dalam touring intelektual ini. Sebelum beberapa jam lagi pesawat Qantas Australia akan membawa terbang group 6 kembali ke Indonesia.


Kamis 12 Desember 2013 akhirnya para peserta training west java teachers di Adelaide mengakhiri tugas belajarnya. Selama 21 hari sejak 22 Nopember 2013 guru-guru terus memacu jantung dan otaknya mengikuti irama kehidupan orang-orang Aussie. Irama bekerja, irama belajar, alam, kuliner, dan beraktifitas segala hiruk pikuk kota Adelaide.  Puncaknya, peserta mengikuti acara farewell perpisahan di Rowing Club di pusat kota.

Pagi hari pukul 09.00 di hari akhir, peserta masih menjalani sesi acara presentasi. Presentasi hasil temuan observasi dari sekolah-sekolah yang dikunjungi di Adelaide dalam kelompok kecil (6-7 orang). Namun sesi training kali berbeda. Berbeda tempat, berbeda kostum dan berbeda suasana hati, sekalipun dengan wajah-wajah yang sama.

Berbeda karena di Rowing Club. Tempat di sisi sungai cantik Adelaide sekaligus sebagai tempat farewall. Berbeda kostum hari itu karena guru-guru yang biasa di sekolahnya pakai batik dan safari, kali ini harus siap gagah dengan pakaian berdasi dan kebaya. Tentu suasana hati mereke nano nano (permen banyak rasa) : senang dan sedih. Senang karena akan berjumpa dengan keluarga di Jawa Barat. Sedih karena harus berpisah dalam kebersamaan dengan orang-orang hebat di Australia.

Namun wajah peserta yang masih penuh semangat hingga hari terakhir. Wajah instruktur yang tetap provokatif dalam memandu sesi pelatihan, Tomy Bawulang. Kandidat doktor Flinders University yang juga konsultan pendidikan Pengembangan Potensi Indonesia (PPI). Seluruh proses presentasi perkelompok tersebut berjalan sukses dengan kegaduhan intelektual bagai ilmuwan berdiskusi. Walau tetap serius tapi santai. Smile.... hehehe.
Pukul 13.00 waktu Australia, peserta mulai mengikuti prosesi farewell. Beberapa house family hadir saat peserta masih terlibat diskusi presentasi kelompok.Sambil makan siang peserta dan undangan disuguhkan tayangan video yang fantastis ! Video yang menggambarkan seluruh kegiatan training, mulai dari pemberangkatan hingga selesai sesi pelatihan. Sebuah karya dari devisi dokumentasi kepanitiaan Group 6, Deny Rochman.

Acara yang dipandu Ugin dan Yulia berjalan penuh canda tawa. Satu demi satu sambutan disampaikan dari berbagai pihak: sambutan panitia, perwakilan nara sumber, house family, dari Pengembangan Potensi Indonesia, dan terakhir sambutan dari pihak Learning Potential International (LPI). Kemudian dilanjutkan dengan pembagian sertifikat pelatihan oleh pihak LPI kepada setiap peserta dipanggil ke depan. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hadirin dimohon berdiri.

Tampilan yang menghebohkan adalah performen guru-guru Jawa Barat. Mereka menampilkan tari jaipongan, paduan suara, puisi hingga joget bersama dengan house family. Semuanya larut dalam kegembiraan. Penuh tawa dan canda. Benar-benar hari farewell. Tiga lagu dibawakan oleh paduan suara besutan ibu Elis Farida, lagu Barat, Sunda Manuk Dadali dan lagu nasional Indonesia Pusaka. Lagu Manuk Dadali menjadi lagu pamungkas menjadi soundtrack musik pelatihan.

Akhir acara kebahagiaan itu berubah menjadi sedih, terharu, menangis. Semua peserta termasuk HF tak kuasa menahan derai air mata yang mulai membasahi pipi mereka. Tanda-tanda mendung di mata mulai tampak saat panduan suara menyanyikan lagu nasional Indonesia Pusaka. Beberapa peserta sesekali mengusap air mata mereka. Begitu juga saat pembagian sertifikat diirigi suara gitar ibu Elis, air mata peserta terus tertahan. Suaranya lirih.

Kesedihan itu tak bisa didustai. Lagu penutup Kemesraan (Iwan Fals) dan lagu I am Australian yang dinyayikan bersama menumpahkan air mata seluruh yang hadir. Mereka bersalaman, berpelukan, mengucapkan kata-kata terakhir perpisahan. Semua larut dalam keharuan. Selesai acara para peserta berfoto bersama termasuk dengan para HF masing-masing. Sungguh acara fantastik. Beberapa HF mengaku sangat berkesan dan istimewa hadir di acara farewell group 6. Thank you so much...

Jumat pagi peserta kembali bertolak ke Indonesia dengan pesawat pagi di Adelaide Airport. Terima kasih Pemprov Jawa Barat, terima kasih PPI, LPI, terima kasih house family, instruktur, pemerintah dan rakyat Adelaide. Maafkan kami jika tidak sempurna, namun berikan kesempatan kami untuk melakukan perubahan progesif untuk pendidikan Jawa Barat. Semoga ! (bersambung)