Desember 21, 2015

DATANG DAN PERGI DIHINGGAPI RASA CEMAS

*) Catatan perjalanan Training for West Java Teachers di Adelaide Australia (parta-8).

Pemberangkatan dan kepulangan group 6 peserta training for west java teachers sempat dihinggapi rasa cemas. Beberapa pekan hendak pemberangkatan, saat group sebelumnya masih berada di Adelaide Australia perasaan dag dig dug menyusup dalam kalbu guru-guru. Apakah kita akan jadi terbang ke Adelaide? Begitulah kurang lebih pertanyaan yang tersirat dalam benak mereka sebelum terbang pada 22 Nopember 2013.

Keraguan itu memang bukan tanpa alasan. Menyusul kurang harmonisnya hubungan diplomatis Indonesia – Australia karena ada insiden penyadapan dan perang cybernet hacker. Namun keraguan itu tetap memantapkan langkah guru-guru untuk menginjakkan kakinya di bumi Adelaide. Ternyata problem politik Jakarta-Canbera tak berpengaruh kuat terhadap program pendidikan dua negara tersebut.

Terlebih masyarakat Adelaide tampaknya lebih sibuk bekerja dan berkarya daripada mengikuti berita politik kedua negara tersebut. Media massa yang mereka tonton lebih dialihkan kepada channel film, musik atau hiburan lainnya yang jauh dari berbau politik. Hal berbalik di tanah air situasi tersebut disikapi apriori dari berbagai kalangan sehingga banyak opini dan aksi-aksi mengecam manuver politik negara kangoroo tersebut.

Rasa cemas juga sempat menghinggapi guru-guru saat kepulangan dari Adelaide pada13 Desember 2013. Beragam faktor yang mengganggu perasaan peserta training. Mulai dari di Adelaide Airport beberapa kawan mengalami problem over berat bagasi barang bawaan. Hampir semua peserta tas bawaannya beranak pinak sekembali dari Adelaide. Pergi bawa dua tas, pulang bawa tiga sampai empat tas. Pemeriksaan super ketat petugas imigrasi terhadap barang-barang peserta, yang lupa menempatkan barang bawaan masuk dalam koper bagasi dan kabin.

Kecemasan lain adalah kerinduan bertemu dengan orang-orang yang dicintai di kampung halaman. Beruntung kemajuan teknologi informasi sedikit menutupi rasa rindu yang sudah tertahan tiga pekan lamanya. Sepanjang perjalanan dari Adelaide hingga Jakarta komunikasi lewat telepon, SMS, sosmed terus mengalir tanpa putus. Kawan yang hapenya ngedrop bermasalah cukup berkomunikasi dengan “ngebatin” feeling so good.

Terbang dari Adelaide pagi hari dengan pesawat No. QF 738 pada pukul 09.10 menuju ke Sydney. Penerbangan dilanjutkan dari dari Sydney Airport menuju Bandara Soekarno Hatta pukul 14.25  dan tiba di Jakarta sekitar pukul 19.00. Perjalanan selama di langit Australia berjalan lancar sekitar 5 jam. Saat masuk wilayah Indonesia, tepatnya pulau Jawa, cuaca kurang begitu mendukung. Mendung. Berkabut.

Pesawat sempat mengalami goncangan kecil ketika makin mendekati kawasan udara Jawa Barat. Beberapa kali pesawat harus berputar-putar di udara menyusul masih padatnya lalu lintas udara di Bandara Soekarno Hatta. Namun semua kendala cuaca itu akhirnya bisa dilalui dengan senyum mengembang para peserta ketika menginjakkan kakinya di Jakarta dengan selamat. Selamat datang kembali di tanah air .... (bersambung)