Add caption |
Buat apa reunian? Reuni itu ga punya manfaat? Cuma
sekedar ajang pamer kekayaan, bernostalgia dengan orang yang disukai? Kalau ga
punya kenangan manis saat sekolah, ngapain hadir. Terus harus bayar pula.
Males....
Ungkapan, perkataan, hardikan sejenis itu sering
kita lihat dan dengar di sekitar kita. Bahkan bisa jadi kita pernah mengalami pemikiran
yang keliru tersebut. Hal sama juga pernah hinggap dalam pikiran saya, ketika
belum mendapatkan hidayah pencerahan mindset saya tetanng pentingnya reuni bagi
kehidupan kita.
Reuni atau reunion merupakan salah satu bentuk lain
dari silaturahim, yang sering kita dengar dan baca dalam berbagai pengajian dan
buku-buku. Reuni asal kata dari Bahasa Inggris, RE artinya kembali dan UNI
artinya bergabung. Terjemahan bebasnya reuni adalah berkumpulnya kita setelah
beberapa saat berpisah. Dalam konteks reuni sekolah yaitu berkumpul kembalinya
kita setelah sekian lama tidak jumpa sejak lulus sekolah.
Sementara silaturahim atau bahasa nasionalnya
silaturahmi memiliki makna menjalin atau menyambung tali kasih sayang. Bersilaturahmi
merupakan salah satu cara oleh Nabi Muhammad Saw ikut mempererat ukuwah
islamiyah atau tali persaudaraan sesama muslim, selain cara lain seperti
tebarkan salam dan memberi makan bagi yang membutuhkan.
وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya: “Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta
satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An Nisaa’ 4:1).
Pada kutipan
hadist lain disebutkan, jika silaturahim bisa memperpanjang umur dan menambah
rejeki. Nabi Muhammad Saw bersabda :
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ
يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa
yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan
umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.”
Dua dalil
di atas dari banyak dalil agama yang mengupasnya, menegaskan kepada kita semua
betapa utama dan pentingnya silaturahim bagi kehidupan manusia. Sifat inilah
yang membedakan manusia dengan makluk-makluk lainnya di muka bumi ini. Dalam prakteknya,
bentuk silaturahim banyak ragamnya, satu diantaranya adalah adalah kegiatan
reuni rekan sekolah atau teman kuliah.
Silaturahim
dalam kegiatan reuni (the power of reuion)
sebenarnya memiliki banyak manfaat jika
kita melihatnya secara luas. Tidak hanya sekadar bernostalgia saat sekolah
dengan teman yang disukai, pacar lama atau guru-guru. Syair lagu slanknya : “terlalu
manis untuk dilupakan, kenangan yang indah bersama mu...”. Jika pemahamannya
sampai disini, maka reuni hanya sekedar moment bersejarah, yang dikenang bagi
mereka yang punya pengalaman manis. Sementara mereka yang punya kenangan pahit,
akan menguburnya dalam-dalam masa sekolah dulu.
Secara sosiologis,
reuni merupakan bentuk memanusiakan manusia. Sebagai makluk sosial, manusia
tidak bisa hidup berdiri sendiri. Sejak lahir ke dunia hingga meninggalkan
dunia kelak, manusia selalu membutuhkan orang lain. Adakah manusia lahir dengan
sendirinya, lalu dia bisa makan, minum dan langsung lari. Atau ada orang yang
wafat jenazahnya langsung berada di liang lahat ? Impossible ! Demikian juga
selama hidup di dunia manusia di takdirkan untuk selalu hidup saling
membutuhkan dengan orang lain. Bahkan hingga kita di akherat pun kelak, masih
membutuhkan orang lain. Paling tidak amal jariah dan anak sholeh yang mendoakan
kebaikan bagi kita.
Nah, reuni
bisa menjadi media membangun jejaring sosial sekaligus jaringan kerja baru (network).
Kita sadar hidup dalam dunia penuh persiangan mulai persaingan yang sehat,
setengah sehat hingga tidak sehat. Persaingan tidak sehat biasanya karena tidak
dilandasi silaturahim yang kuat sesama pelaku. Mereka berjumpa karena
kepentingan pendek: bisnis! Bedakan dengan orang-orang yang diikat dengan tali
silaturahim, akan punya energi positif bagi transaksi kepentingan dua belah
pihak. Bahkan agama bilang, jika sesama muslim berjumpa dan saling berjabat
tangan maka dosa-dosanya berguguran.
Istilah
sosiologinya, interaksi akan mempengaruhi persepsi. Sebagai contoh, jika Anda adalah
masalah, kemana akan ada lahir minta tolong? Pasti akan menghubungi orang yang
Anda kenal dekat dan kenal dengan baik. Jika Anda menjadi bos sebuah perusahaan,
siapakah karyawan yang akan Anda rekrut? Pasti ada faktor karena kenal, karena
dekat. Apakah karena sama-sama satu daerah, satu keluarga, satu almamater
sekolah/kuliah, satu organisasi, satu pemikiran dan banyak pertimbangan
kesamaan lainnya. Reuni bisa menjadi media memperkuat persamaan sesama kita.
Kasus lainnya,
banyak teman, banyak silaturahim akan memudahkan hidup kita. Jika satu ketika
Anda tersesat atau kehabisan ongkos di jalan, maka tidak sulit meminta bantuan
teman yang dikenal di kota yang kita singgahi. Atau jika kita punya membutuhkan
keperluan hidup, misalnya kendaraan travel, beli sembako dan sebagainya, tentu
dengan ada teman yang punya usaha yang dibutuhkan akan sangat membantu. Bisa saja
dengan harga murah, atau malah gratis. Lagi promo gitu. Tentu kemudahan itu
karena kita membangun silaturahmi dengan baik.
Manfaat
lainnya yang jarang kita tahu adalah reuni bisa membuat otak kita sehat. Masa sih?
Yah, dalam sel otak manusia ada ingatan jangka pendek, menengah dan panjang. Kejadian
masa lalu akan cenderung terlupakan, apalagi peristiwa itu tidak memberikan bekas mendalam kepada orang
tersebut. Jika otak kita tidak terbiasa untuk mengingat kejadian yang sudah
terlewati maka daya ingat otak kita akan terus menurun. Reuni melatih daya
ingat otak mereview kembali persitiwa masa lalu.
Artinya, dengan
reuni kita bisa ...
panjang umur,
tambah rejeki,
tambah saudara,
tambah ilmu,
tambah makanan,
tambah pengalaman,
tambah pekerjaan,
tambah bisnis,
tambah....
Nah,
seabreg manfaat reuni itu sayangnya sering dinodai dengan cara panitia yang
kurang apik mengemas acara, sehingga terkesan reuni itu hanya ajang pamer
status sosial ekonomi. Akibatnya beberapa teman yang hidupnya belum beruntung
merasa minder untuk hadir. Untuk itu, mari kita luruskan niat kita reuni untuk
menjalin silaturahim sesama teman lama. Jadi ikut reuni ? Siapa takut ! Coba
deh....