Oktober 10, 2022

MENUJU KELURAHAN WISATA ZERO STUNTING

Catatan:
DENY ROCHMAN, S.Sos., M.PdI
Lurah Kesepuhan

Kelurahan Kesepuhan memiliki sejumlah potensi wisata yang bisa dikembangkan. Baik potensi wisata religi dan budaya, maupun potensi alam, kerajinan dan kulinernya. Dibalik potensi tersebut, ada tantangan bagi stakeholeder di kelurahan ini. Angka balita stunting masih relatif tinggi di tingkat Kota Cirebon. 

Sebagai kelurahan berada di lingkungan keraton, Kesepuhan memiliki potensi wisata budaya dan religi. Ada Keraton Kasepuhan dengan segala peninggalan sejarahnya. Alun-alun Sangkalabuana, Masjid Sang Cipta Rasa, Masjid Pejlagrahan, Lawang Sanga dan lainnya. Selain itu adat istiadat, nilai dan normal yang masih diyakini kerabat keraton dan warga sekitar.

Nama-nama sembilan RW di kelurahan ini pun mengandung nilai historis. Tidak lepas dari perkembangan sejarah keraton. Dermaga Lawang Sanga diyakini punya kaitan dengan nama besar Panglima Perang China Jenderal Cheng Ho. Masa itu dermaga ini sebagai akses keluar masuk perairan laut ke lingkungan keraton.

Alun-alun Sangkalabuana Keraton Kasepuhan kini tampil cantik mempesona. Menambah magnet masyarakat untuk berbondong-bondong mendatanginya. Sekadar untuk refreshing bersama orang terkasih, sambil menikmati kuliner kaki lima, menikmati dolanan anak hingga untuk berolahraga. Berbagai event banyak digelar, mulai skala kecil hingga skala nasional. 

Entah sudah berapa turis berkunjung ke Kesultanan Islam tertua di Jawa Barat ini. Turis lokal maupun manca negara. Atau pun para peneliti yang penasaran dengan spirit multi kultural kesultanan Cirebon. Keberadaan keraton, menjadi daya tarik masyarakat berkunjung ke kelurahan Kesepuhan. 

Lebih-lebih pada masa liburan akhir pekan, liburan sekolah, atau long weekend banyak warga luar kota berkunjung ke Kota Cirebon. Akses transportasi yang kian mudah, murah dan cepat mendorong pengunjung berdatangan di Kota Wali. Walau sekedar menikmati kuliner khas Cirebon: sega jamblang, docang, empal gentong, nasi lengko dan lainnya.

Potensi wisata sejatinya tak hanya itu yang bisa dinikmati pengunjung. Tak hanya itu ditemui saat berkunjung ke Cirebon. Untuk fashion, banyak puluhan bahkan konon ratusan motif batik Cirebon. Satu diantaranya batik keratonan dan pesisiran. Begitu juga dalam memanjakan lidah pengunjung. Konon kuliner khas keraton juga tak kalah unik dan enak.

Fashion dan kuliner ala keraton itu tampaknya belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh para wisatawan. Tidak hanya luar kota, di dalam kota pun masih banyak yang belum tahu. Di sekitar kawasan Keraton Kasepuhan belum ditemukan sentra oleh-oleh khas Cirebon: kuliner, fashion, kesenian, kerajinan, aksesoris atau lainnya.

Kelurahan Kesepuhan terdiri dari 9 RW belum maksimal memanfaatkan potensi wisata yang ada. Potensi dalam mendukung wisata Keraton Kasepuhan. Potensi hutan mangrove dan bank sampah RW 09 Kesunean Selatan. Potensi wisata (alam) sungai Kesunean, akses menuju Dermaga Lawangsanga. Potensi kuliner malam di kawasan trio Kesunean. 

Kampung sejarah Magersari Mandalangan, Pakungwati, Sitimulya hingga Kesunean. Salah satu kampung tertua dalam sejarah Cirebon. 

Karya-karya seniman, dan budayawan banyak dijumpai di kelurahan ini. Mulai lukisan mural, lukisan kaca, membatik, seni pahat topeng, hingga penari dan kesenian topeng, sintren serta lainnya.

Para pegiat pariwisata pun ada di sini. Seperti Pokdarwis (kelompok sadar wisata) Magersari RW 02 Mandalangan. Atau para kreator event organizer yang berpengalaman skala nasional. Dan beragam potensi SDM yang masih belum terorganisir.

Beragam potensi wisata di wilayah Kelurahan Kesepuhan itu sejatinya bisa dikembangkan. Dikembangkan dalam mendukung pariwisata Kota Cirebon. Mendukung kawasan Kota Tua Lemahwungkuk, kawasan reklamasi Pantai Kejawanan. Kawasan Pekalipan sentra kuliner dan kesenian, yang belum lama diresmikan. 

Kawasan Kota Tua kini tengah di bangun monumen Pedati Gede. Persis di depan gedung tua eks pabrik rokok B.A.T. Tak jauh dijumpai klenteng, gereja, masjid merah dan beragam gedung tua cagar budaya peninggalan masa lalu. Ada wisata waterland, eks lokawisata Ade Irma.

Bahkan, Pelindo sebelum pandemi pernah berencana akan membuka jalur wisata heritage tourism. Menelusuri Cirebon dari keraton Kasepuhan, kawasan Pecinan, Keraton Kanoman, kampung Arab hingga ke kawasan tua pelabuhan. Di lokasi ini akan disiapkan area kongkow. Mungkin disulap seperti wisata pantai di Singapura.

Dalam waktu bersamaan, Kelurahan Kesepuhan menghadapi tantangan menyelamatkan generasi masa depan. Generasi yang sehat, kuat dan cerdas. Tercatat sekitar 100 anak usia balita mengalami gangguang pertumbuhan dan gizi tidak cukup. Atau biasa disebut stunting.

Pekerjaan rumah ini menjadi catatan bagi pihak Kelurahan Kesepuhan. Bersama Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) seperti LPM, PKK, RT, RW, Karang Taruna, Posyandu, Satlinmas dan lainnya, perlahan berbenah. Berbenah menuju kelurahan (desa) wisata dengan zero stunting. Maka perlu ilmu, strategi dan dukungan dalam mewujudkan harapan itu. Semoga! (*)