Januari 03, 2021

KISAH DIBALIK ASAL GOWES RADAR

Oleh :
Deny Rochman
Penikmat Asal Gowes Radar Cirebon 

Setiap hari Sabtu, awak jurnalis Radar Cirebon group punya kegiatan rutin. Kegiatan akhir pekan ini diisi dengan gowes sepeda. Sedikitnya sudah sembilan kali mereka mengaspal ke sejumlah tempat tiap Sabtu. Di luar hari itu secara perorangan maupun tim kecil juga menambah menu gowesnya. Disela waktu senggang atau jadwal libur ngantor. Sekadar untuk mengasah lututnya di daerah pinggiran kota.
Sembilan lokasi itu terhitung jadwal formal kunjungan. Sejak kegiatan olahraga ini ditetapkan secara resmi dan terjadwal. Sasarannya adalah desa-desa di Kabupaten Cirebon khususnya. Dengan nama program Asal Gowes Cirebon Kanton Radar Cirebon. Sebuah program daerah Pemda Kab. Cirebon melalui Dinas Pariwisata setempat. 
Endingnya, potensi desa masuk dalam liputan khusus media Radar Cirebon. Baik melalui koran satu halaman terbit setiap Senin. Disiarkan dalam program Wewara televisi (RCTV), Radar Cirebon online, maupun channel youtube, dan beragam media sosial yang dimiliki koran yang dikomandani CEO Yanto S Utomo. 
Tujuan Asal Gowes adalah menggali, mengenalkan dan mempromosikan potensi desa. Ada tuntutan desa masa kini bisa tampil sebagai desa mandiri. Mandiri dari sisi manajemen, termasuk kemandirian dalam finansial. Maka lahirlah kebijakan BUMDes, sebuah lembaga mandiri yang dibentuk di tingkat desa berorientasi profit oriented. Di level negara seperti BUMN. Biaya awal BUMDes disokong dari alokasi dana desa.
Sayangnya tak banyak Pemerintah Desa siap dengan percepatan kemandirian desa. Ada banyak desa mereka belum mampu menggali potensinya. Ada desa yang punya potensi namun tapi aksesnya terbatas dalam mempromosikannya. Nah, Radar Cirebon Group hadir membantu para kuwu dalam menggali, mempromosikan aset daerahnya. Maka kegiatan Asal Gowes menjadi media eksplorasi dan silaturahmi.
Pemilihan nama Asal Gowes memang kegiatan olahraga crew jurnalis tidak formal seperti komunitas lain. Dari sisi armada, kostum, maupun perlengkapan lain tidak disiapkan khusus dan seragam. Namun tim Asal Gowes ingin berbagi informasi dan promosi. Bahkan tidak hanya desa. Setiap rute yang dilalui, menyempatkan rehat sejenak di warung minum UMKM. Saling menghidupi usaha mereka, ujar para petinggi Radar Cirebon setiap kali ditanya tujuannya.
Secara historis, nama Asal Gowes bermula dari ide obrolan para jurnalis di pohon rindang kantor. Yah,  disela waktu senggang mereka senang berkumpul di halaman tengah kantor.  Sambil menyeruput kopi WAW, kedai kopi di Radar mereka terlibat obrola  santai ngalor ngidul. Satu ketika, selepas lebaran Bang Malik, Cak Mamad, Mama Raswidi, Kang Ali,  Damari bersepakat melakukan gowes pagi. Istilah Kadis Iing sih gocapan --- gowes cari sarapan. 
Rute perdana adalah Setu Patok Kec. Mundu Kab. Cirebon. Yah, setu ini rute favorit para goweser di Cirebon sekitarnya. Di samping aksesnya mudah, suasananya juga enak dan nyaman. Untuk makan dan minum juga tersedia warung-warung rakyat dengan harga murah. Sambil menikmati danau raksasa buatan dari atas warung. Bahkan di daerah sekitar  terdapat arena sepeda downhill.
Sejak Bang Malik Cs mulai senang bergowes satu demi satu crew Radar Cirebon kepincut ikut. Tentu dengan segala keterbatasan armada dan pengalaman dalam bergowes. Yang penting mereka tetap sehat di masa pandemi. Yang penting canda tawa agar imun tubuh tetap terjaga. Yang penting bisa icip uyup kuliner di warung UMKM dan suguhan Pak Kuwu desa tujuan. 
Yah, inilah khas jurnalis Radar Cirebon. Tak hanya sibuk ngurusi berita tetapi tetap menjaga vitalitas tubuh mereka agar tetap strong. Bukan hanya olahraga gowes saja seperti pada musim pandemi ini. Tiap Rabu mereka pun terjadwal bermain futsal di kantornya. Yah, inilah khas jurnalis Radar Cirebon. Tak hanya sibuk ngurusi berita tetapi tetap menjaga vitalitas tubuh mereka agar tetap strong. Bukan hanya olahraga gowes saja seperti pada musim pandemi ini. Tiap Rabu mereka pun terjadwal bermain futsal di kantornya. 

Kini kegiatan Asal Gowes menjadi ajang perekat silaturahim keluarga besar Radar Cirebon. Termasuk para alumni jurnalis ini yang menyebar menjadi anggota Dewan, KPU, Bawaslu, Dinas Pendidikan hingga perusahaan swasta lainnya. 

Tahun-tahun sebelumnya rutin olahraga bulutangkis, sepak bola antarklub dan lainnya. Bahkan boleh tidak percaya, di kantor Graha Penas berlantai itu terdapat ruang fitness. Budaya sehat ini karena bos besarnya juga penggemar berat sepeda balap. Mens sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. (*)